Aperture sering juga di sebut sebagai bukaan diafragma pada lensa yang fungsinya mengatur cahaya yang masuk ke sensor kamera.
Simbol untuk aperture f/x, nah x ini adalah nilai dari diafragma itu, bisa f/1.2, f/2.8, f/32 dan sebagainya. Nah asiknya nih sob nilai x itu berbanding kebalik ma besar bukaan itu sendiri. Misalnya f/1.2 itu sebenarnya bukaan nya gede, tapi nilai x nya cuma 1.2, lain halnya dengan f/32 nilai x nya tuh gede tapi bukaan nya justru kecil banget. Di lensa2 tertentu kita bisa merubah nilai bukaan secara manual dari lensa langsung. Gelang Diafragma
Ilustrasi Diafragma
Terus apa fungsi aperture supaya dalam menghasilkan foto yang ciamik?
Aperture erat banget hubungan nya dengan DOF (Depth Of Field) atau ruang tajam. Ruang tajam tuh biasa nya di pake kalo kita mau mengisolasi obyek utama dari obyek2 pendukung lain yang gak terlalu penting di dalam foto kita. Jadi si obyek utama fokus nya tajam, tapi obyek pendukung lain fokusnya gak setajam obyek utama (blur). Lebar ruang tajam itu sendiri berbanding lurus dengan diafragma. Gue ambil contoh diafragma f/16 akan mempunyai luas ruang tajam 2 kali lebih besar dari f/8.
lustrasi ruang tajam
Kalo kita lihat ilustrasi di atas, foto yang menggunaka f/3.2 fokusnya hanya ke figur boneka spiderman yang di tengah, sedangkan yang menggunakan f/14 hampir semua obyek fokus