SuicideSilenceAvatar border
TS
SuicideSilence
“Pahlawan Nasional” di Era Digital Menggerakkan Roda Perekonomian Negara
Netpreneur Indonesia - Fenomena The Indonesian Dream membuat masyarakat Indonesia mencari berbagai alternatif untuk mencapai kebebasan finansial. Cara terpopuler yang banyak dilakukan saat ini adalah dengan membuka bisnis pribadi. Hal ini didukung oleh kemajuan internet dan e-commerce yang mempermudah para wirausahawan menjalankan bisnisnya secara online. Memang, tak banyak yang menyangka bahwa sebuah bisnis online bisa memberikan profit yang sangat menjanjikan. Namun faktanya, kesuksesan para wirausahawan online ini kemudian menciptakan lapangan kerja bagi orang banyak, sehingga mereka patut mendapat predikat “pahlawan nasional” atas kontribusinya bagi perekonomian Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh pengamat bisnis sekaligus penulis buku Yuswohady dalam acara peluncuran perdana portal kewirausahaan online netpreneur.co.id, Selasa (23/4) lalu.

Yuswohady mengatakan, terjadi pergeseran cara pandang masyarakat terhadap profesi seseorang. Dahulu, kalangan yang dipandang bergengsi adalah mereka yang memakai pakaian formal untuk berangkat ke kantor. Sekarang, mereka yang berhasil berwirausaha dinilai lebih sukses dibanding para pekerja kantoran.

“Saat ini, menjadi wirausahawan itu cool, alias keren. Mereka yang berhasil berwirausaha dapat menjadi role model bagi orang lain dalam berbisnis pribadi,” kata Yuswohady.

Para wirausahawan sukses ini memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi perekonomian Indonesia. Tidak hanya menciptakan peluang kerja bagi banyak orang, keberhasilan bisnis para wirausahawan ini juga menginspirasi kaum muda untuk bisa menjadi wirausahawan sukses seperti mereka.

“Mereka tidak hanya sukses dan kaya raya, melainkan juga mampu menciptakan sesuatu yang baru. Inovasi-inovasi semacam ini bisa menggerakkan roda perekonomian negara. Atas kontribusinya ini, mereka patut mendapatkan gelar sebagai the new national hero,” ucap Yuswohady.

Selamat Datang, Para Pahlawan Nasional

Peran serta para pahlawan di era digital ini kemudian memperluas definisi pahlawan nasional. Yuswohady menuturkan, pahlawan nasional kini tidak hanya sebatas kalangan yang berjuang di medan perang, seperti Jenderal Sudirman. Kini, orang-orang yang memberikan nilai lebih tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi orang banyak, dapat dipandang sebagai pahlawan nasional. Menilik kembali perkembangan kewirausahaan online dalam kurun lima tahun terakhir, banyak pahlawan nasional era digital yang “lahir”.

Salah satu contoh pahlawan nasional era digital adalah Medina Aprilia dan Wynda Mardio. Bisnis Cupcakes Company yang dirintis sejak Juni 2011 ini telah menerima pesanan lebih dari 50.000 cupcake setiap bulannya. Jumlah pesanan yang sangat banyak ini pastilah membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar. Meskipun pemasaran dan pemesanannya hanya dilakukan secara online, bisnis wirausaha ini terbukti mampu menjadi salah satu perusahaan kue terbesar di Jakarta.

Contoh kedua pahlawan nasional era digital adalah Reza Nurhilman. Ia mendirikan perusahaan keripik singkong Maicih pada bulan Juni 2010. Kini, Maicih telah menjadi perusahaan keripik terbesar di Indonesia. Berawal dari teknik pemasaran melalui media sosial Twitter, usaha kecil dan menengah asal Bandung ini telah berubah dari CV menjadi PT karena Reza mampu mendominasi pasar perdagangan keripik Indonesia. Banyaknya jumlah distributor Maicih yang tersebar di seluruh Indonesia turut mengurangi angka pengangguran.

Kisah serupa juga dialami oleh Fahira Fahmi Idris. Ia adalah seorang wirausahawan wanita asal Minang yang bergelut di lebih dari satu jenis bisnis. Salah satu bisnis yang saat ini dijalaninya yaitu Nabila Parcel & Florist. Fahira mulai berbisnis ketika berumur 20 tahun, yaitu saat ia masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Contoh pahlawan nasional lainnya adalah Wisnu Sumarwan, Aditra Alfarizi, Riswan Helmy, dan Achmad Ariefin. Mereka adalah para pemuda penggagas berdirinya restoran Rumah Sushi yang memiliki outlet di beberapa wilayah Jakarta. Ide awal bisnis Rumah Sushi bermula dari sebuah tayangan YouTube tentang resep sushi. Empat outlet Rumah Sushi menyerap tenaga kerja hingga 60 orang karyawan.

Kisah lain datang dari Carline Darjanto dan Ria Sarwono. Mereka mendirikan usaha pribadi Cottonink yang kini terkenal sebagai salah satu online shop terbesar dalam bisnis Jual Beli online di bidang fashion. Bahkan, Cottonink tidak hanya bergerak pada pasar nasional, melainkan juga sampai pasar internasional. Didirikan sejak bulan November 2008, Cottonink telah menjadi satu ikon besar dalam dunia fashion khusus wanita.

sumber

----------------------------------------------------------------------
gmana gan komentar agan2 ? emoticon-I Love Indonesia (S)
0
1.5K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan