angin_lautAvatar border
TS
angin_laut
Dua Prajurit Yonif 403 Dianiaya Sekelompok Pemuda < yogya lagi gan >
Dua orang prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri (Yonif) 403 Wirasada Pratista menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan saat berada di sebuah minimarket 24 jam di kawasan Seturan, Depok, Sleman, Minggu (05/05/2013) siang. Diduga para pelaku merupakan sekelompok pemuda yang berasal dari wilayah Indonesia bagian timur.

Saat itu dengan mengenakan pakaian preman (non seragam militer) Praka Lermatan dan Praka Silvester tengah berbelanja di minimarket tersebut. Saat itu pula ada empat orang pemuda yang juga sama-sama berbelanja di tempat itu.

Ketika mambayar di kasir uang mereka kurang namun para pelaku tidak mau melunasi kekurangan tersebut dan mengancam karyawan untuk tidak melaporkan tindakan mereka kepada Polisi. Kasir sempat memperingatkan keempat pemuda itu dan akhirnya mereka terlibat cek-cok mulut.

Melihat kejadian itu Praka Lermatan dan Praka Silvester mencoba menengahi dan menegur keempat pemuda tersebut untuk melunasi pembayaran, namun teguran itu tak digubris para pelaku. Tidak terima atas teguran dua orang prajurit ini para pelaku langsung keluar minimarket dan masuk lagi dengan membawa kayu dan batu.

Di dalam minimarket mereka menganiaya Praka Lermatan dan Praka Silvester, bahkan seorang diantara pelaku mengeluarkan pisau. Kedua prajurit ini sempat menangkis dan memberikan perlawanan, namun akibat kalah jumlah akhirnya dua tentara ini tersungkur juga. Keempat pelaku langsung pergi meningalkan lokasi kejadian.

Praka Lermatan mengalami luka pada jari tangan kanannya akibat tebasan senjata tajam sehingga harus mendapatkan tujuh jahitan, memar di pipi dan hidung retak akibat dikepruk batu oleh pelaku, sementara Praka Silvester hanya menderita lecet pada ibu jari kiri. Komandan Korem (Danrem) 072 Pamungkas, Brigjen TNI Adi Widjaja saat dikonfirmasi membenarkan dua orang prajuritnya telah menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok pemuda Minggu siang.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Danrem langsung memerintahkan Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 403 untuk tidak memperbolehkan para prajurit keluar dari barak hingga situasi benar-benar kondusif. Danrem juga memastikan tidak akan ada aksi balasan dilakukan prajuritnya kepada para pemuda dari satu daerah tersebut, namun demikian ia juga meminta kepada aparat Kepolisian untuk segera menangkap pelaku penganiayaan itu.

"Penyelesaian hukum kasus ini sepenuhnya kami serahkan kepada Kepolisian. Dari bukti CCTV di minimarket kami harap Polisi dapat segera menangkap pelaku," tegasnya


ternyata.masih ada juga preman yang g punya otak buat mikiremoticon-Cape d... (S)

sumber
0
10.4K
125
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan