maju2010Avatar border
TS
maju2010
JENGLOT AMERIKA SELATAN GAK KALAH GAN,SEREM!!!!!!!!!!!(+PICTT)
Semoga ga emoticon-Blue Repost gan,,

Spoiler for sebelumnya:


LANGSUNG AJA GAN:

Tahu jenglot, kan? Figur manusia yang hanya seukuran 10-12 cm, konon fosil orang berilmu tinggi yang menyusut dan memiliki kekuatan magis. Di Amerika Selatan juga ada legenda serupa. Namun, hanya bagian kepala yang dibuat menyusut dan bila jenglot belum bisa dibuktikan secara ilmiah, sebaliknya kepala menyusut di Amerika ada proses yang dapat dijelaskan.
Spoiler for pict1:


Nah, dalam edisi terbaru jurnal Archaeological and Anthropoligcal Sciences, para peneliti telah menganalisa bukti DNA yang mengungkapkan kisah legenda suku pemburu kepala di Amazon memang nyata.

Suku-suku tersebut membuat kepala jadi mengecil tidak dengan cara magis, tetapi dengan menghilangkan tengkorak dari kepala (setelah memenggal kepala musuh). Sayatan dibuat di bagian belakang leher dan semua kulit dan daging akan dihapus dari tempurung kepala. Biji merah ditempatkan di bawah kelopak mata dan kelopak mata yang dijahit tertutup.

Lalu bola kayu akan ditempatkan sebagai pengganti tengkorak untuk membentuk kepala 'baru' yang lebih kecil. Daging tersebut kemudian direbus dalam air yang telah diisi dengan sejumlah jamu yang mengandung tanin.

"Setelah dipenggal, kepala musuh dengan teliti diciutkan melalui proses perebusan dan pemanasan dalam perayaan spiritual. Ini bertujuan agar roh jahat musuh terkunci. Proses ini juga untuk melindungi pembunuhnya dari balas dendam roh musuh," papar Gila Kahila Bar-Gal, penulis penelitian kepada Discovery News.



Konon, praktek tsansa ini memiliki makna keagamaan. Menyusutkan kepala musuh diyakini bisa mengambil semangat (spirit) si korban dan memaksanya melayani sang pemilik kepala. Hal ini juga untuk mencegah jiwa korban membalas kematiannya.

Penguasaan orang kulit putih di Amerika sempat menambah buruk perlakuan biadab ini. Orang kulit putih ternyata gemar mengoleksi tsansa, sehingga banyak praktek jual-beli tsansa. Dilaporkan, di tahun 1930-an harga sebuah tsansa hanya dibandrol 25 dollar saja.

Meningkatnya permintaan pasar juga membuat beberapa orang di Panama dan Kolombia membuat tsansa palsu. Mereka menggunakan mayat dari rumah duka atau kepala monyet. Seorang peneliti, Kate Duncan sempat menulis, "Diperkirakan bahwa sekitar 80 persen dari tsantsa di tangan swasta dan museum yang palsu."

Untungnya pemerintah Peru dan Ekuador telah melarang praktek ini.



Sekian dari ane gan,semoga menambah wawasan agan agan kakuser semua.
Spoiler for respect:



salam
0
25K
352
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan