Usai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan soft launching pengerjaan proyek Mass Rapit Transit (MRT). Organisasi Masyarakat Peduli MRT berkoar-koar menolak rencana pembangunan program andalan Jokowi tersebut.
"Kami dari masyarakat peduli MRT layang di sepanjang Jalan Lebak Bulus TB Simatupang, Fatmawati dan Sisingamangaraja," kata penanggung jawab Organisasi Masyarakat peduli MRT Lieus Sungkharisma di Bundaran HI Jakarta, Kamis (2/5).
Saat mereka demo, Jokowi sempat melongok ke arah mereka. Namun, kelihatannya Jokowi tidak mengindahkan kehadiran para pendemo. Tak selang lama, Jokowi berpindah lokasi untuk wawancara dengan wartawan di pinggir Hotel Mandarin Oriental.
Dia mengingatkan supaya pemerintah memperhatikan warga, dan tidak mempedulikan pinjaman dari negara asing.
"Masyarakat menolak pinjaman. Kami tidak butuh investasi yang merugikan masyarakat," jelasnya.
Menurutnya, negara yang memiliki uang akan berlaku semena-mena. Sebab, selama ini tidak ada negosiasi kepada warga.
"Bukan berarti punya uang bisa semena-mena. Masalah. Tidak ada negosiasi dengan masyarakat, tidak ada amdal," koarnya.
Untuk itu, besok mereka berjanji bakal melakukan aksi kembali di pelataran Ruko Kenari Jaya Jalan RS Fatmawati Jakarta Selatan pukul 13.00 WIB sampai 17.00 WIB dengan massa berjumlah 300 orang. "Besok kami akan lakukan aksi," tandasnya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dimulainya pengerjaan mega proyek transportasi masal atau Mass Rapid Transit (MRT) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Jokowi tiba di lokasi pada pukul 16.57 WIB.
Saat ini di Bundaran HI sendiri terbentang spanduk berukuran 1x5 meter dengan tulisan 'MRT Jakarta dimulai Lebak Bulus-Bundaran HI fase 1'. Dimulainya pengerjaan proyek MRT tersebut ditandai dengan dengan pemukulan gong.
Jokowi yang mengenakan kemeja putih andalannya didampingi oleh Komisaris Utama PT MRT, Dirut PT MRT beserta jajaran direksi lainnya.
"Setelah ditunggu dan direncanakan selama 24 tahun, dengan seizin Allah SWT pada sore hari ini saya nyatakan pembangunan Jakarta dimulai," kata Jokowi dalam sambutannya di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (2/5).
"Dengan mengucap bismillah, pengerjaan MRT dimulai," sambung Jokowi seraya memukul gong.
Diketahui sebelumnya, pembangunan proyek MRT Tahap I, yakni ruas Lebak Bulus-Bundaran HI sempat terhambat lantaran saat itu pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum sepakat soal porsi pengembalian utang kepada Japan International Cooperation Agency (JICA). Proses pembahasan proyek sepanjang 15,2 KM yang digagas sejak zaman Gubernur Fauzi Bowo itu pun mesti melewati lika-liku yang tidak sedikit.
Padahal, MRT merupakan salah satu proyek yang diandalkan buat menyediakan transportasi umum layak, dan dapat mengurangi tingkat penggunaan kendaraan pribadi. Diharapkan dengan berpindahnya masyarakat menggunakan moda transportasi umum, dapat menurunkan tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta yang kadang tidak dapat ditolerir lagi.