Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

TadzoAvatar border
TS
Tadzo
[Kisahku] Sebuah perjuangan Istriku melahirkan anakku
Tanggal 19 April 2013 kesibukan masih terlihat jelas di kantor ane. Pembuatan surat jalan untuk pengiriman esok harinya masih terus berlanjut. “twiit twiit...” suara keluar dari hape android 5 inchi milik ane, sebuah pesan whatapps dari istri ane membuyarkan konsentrasi. Kabar bahwa istri ane mules2 tak seperti biasanya membuat ane agak panik. Meskipun begitu ane masih belum percaya bahwa istri ane akan melahirkan hari itu juga secara hari perkiraan lahirnya (HPL) masih tanggal 2 Mei 2013. Oiya sebelumnya ane ceritakan bahwa isri ane sudah hamil 38 minggu. Dan ane pikir melahirkan pada usia kehamilan tersebut sudah bisa terjadi. Namun karena HPL masih 2 minggu lagi ya ane tenang saja, sehingga kabar mules2 dari istri hanya ane pikir itu kontraksi palsu.

Kepanikan semakin bertambah ketika istri ane mengabarkan bahwa mules2nya sudah 5 menit sekali. Saat itu juga di kantor browsing tiket kereta api, namun sayang tidak ada perjalanan ke Jogja. Maklum ane saat itu masih di Bogor, sedangkan istri ane 3 minggu yang lalu sudah ane bawa pulang ke Jogja. Pertimbangannya banyak kenapa istri ane bawa ke jogja. Mulai dari gimana nanti merawatnya jika ditinggal kerja dan yang paling pokok adalah kemudahan membuat dokumen2 yang diperlukan, seperti akte kelahiran, KK dsb.

Kembali ke cerita istri ane yang lagi mules2, saat itu istri ane dibawa sama ayahnya (mertua ane) ke rumah sakit terdekat. Setalah sampai di rumah sakit, beberapa saat kemudian ane telpon istri, ternyata lagi berjuang melawan rasa sakit akan melahirkan. Biar tidak mengganggu telpon ditutup.
Sementara ane kebingungan mencari duit untuk kembaii pulang. Maklum ane belum gajian yang biasanya tanggal 26 tiap bulannya. Ane inget sama utang temen ane ke ane 300 ribu, sebut saja namannya Ahmad. Segera ane buka pintu rumah kontrakan untuk menemui temen ane tersebut, menagih utang. Baru saja ane buka pintu, sebuah pesan pendek dari whatapps mengagetkan ane.

“Mas, aku uda bukaan 5..!”

Wow..cepet amat yah pikir ane. Sebentar lagi pasti sudah lahir. Seketika itu datang temen ane, sebut saja Ansyah. Bertanya kepada ane gimana kabar istri ane, ya ane jelasin semua keadaannya.

Singkat cerita Ansyah meminjamkan uang untuk ane balik ke Jogja. Sungguh sebuah kebetulan (yang insyaallah ini adalah pertolongan Allah). Ansyah mengajakku ke atm terdekat mengambil uang. Selama perjalanan ke atm tak henti2nya ane berdoa dan mengirimkan pesan penyemangat ke istri ane. Saat itu ane juga tak lupa menghubungi ibu ane kalau istri ane akan lahiran, minta doa.

Uang pun dipinjamkan, setelah mengucapkan terimakasih ane kembali ke rumah kontrakan. Sampai di kontrakan langsung ane mengambil air wudhu kemudian sholat hajat dilanjutkan berdoa agar kelahiran jabang bayi diberi kelancaran. Di akhir doa ane, sebuah pesan whatapps kembali berbunyi, disusul suara dering telpon dari istri ane.
“Sudah lahir mas..” kata istri ane. Seketika ane meneteskan air mata haru dengan ucapan syukur yang sangat dalam kepada Allah. Ane minta istri ane mendekatkan telponya ke telinga anak cowok ane, ane lantunkan adzan dan iqomah ke anak ane biar suara yang terdengar di awal kehidupannya adalah kalimat tauhid. Sungguh haru hati ini, menurut istri ane, anak ane juga merespon ketika ane melantunkan adzan dan iqomah. Anak ane matanya ke sana ke mari mencari sumber suara adzan.emoticon-Matabelo

Telpon pun ditutup dengan perasaan lega dan penuh syukur. Kemudian ane telpon ibu ane mengabari kalau istri ane sudah lahiran. Beliau sangat bahagia cucu ke-2nya sudah lahir. Memang ibu ane sudah punya cucu dari kakak perempuan ane, cowok juga.

Niat kembali pulang jug masih terus ane usahaain dengan mencari tiket kereta, dan menyerah karena malam itu tidak ada perjalanan kereta ke Jogja. Temen ane yang punya utang itu juga ane datangi ke rumahnya akan tetapi tidak ada karena sedang masuk kerja, tapi tak apalah toh ane sudah dapat pinjaman dari Ansyah.

Akhrinya ane tidak ada harapan dapat tiket malam itu juga, terpaksa esok paginya jam 4:15 ane berangkat menuju ke stasiun Pasar Senen. Namun sayang sampai di sana kereta pagi sudah tidak ada, akhirnya ane membeli tiket kereta ekonomi yang berangkat jam 1 siang. Meski harus menunggu lebih dari 6 jam tapi tak apalah, yang penting bisa segera sampai menemui istri dan jagoan kecil ane.emoticon-Matabelo

Tepat jam 1 siang, ane meninggalkan kereta menuju jogja. Dengan perasaan sudah lega karena anek ane uda lahir serta bahagia segera ingin menemui anak istri. 9 jam kemudian ane sudah sampai di stasiun Lempunyangan, jam 10 malam. Ayah sama adek bungsu ane sudah menjemput di luar stasiun, secara ane sudah menghubungi sebelumnya untuk menjemput ane. Kemudian kami langsung menuju ke rumah istri ane. Istri ane sudah pulang semenjak sore. Sampai di sana rasa bahagia membuncah setelah perjalanan selama 1 jam dari stasiun. emoticon-Mewek

Di rumahnya sudah rame oleh warga yang lagi jagongan, istilah kumpul2 menjaga bayi di daerah kami. Setelah sholat dan bersalaman sama orang2 yang ada, ane langsung berkumpul sama anak istri. Senang rasanya melihat anak ane yang imut dan ganteng, serasa tidak percaya ane sudah menjadi ayah.

Singkat cerita selama ane di rumah istri ane, ane mengurus anak ane, terutama mengganti popok dan menggendong anak ane, tiap pagi diajak jalan2 ke pegunungan. Maklum daerah istri ane termasuk di lereng pengunungan Seribu, susana masih asri dan alami. Menjemur dedek bayi juga aktivitas yang menyenangkan.

Aktivitas lain yang tidak kalah menyita banyak waktu adalah mengurus surat2 kependudukan. Mulai dari mengurus surat pindah istri ane ke daerah ane, membuat KTP baru, membuat kartu keluarga baru sampai dengan akte kelahiran. Semua ane lakuain dengan penuh rasa senang.

Menjelang 7 hari, aqiqah pun dipersiapkan dengan 2 ekor kambing jawa dan seluruh acara telah di atur oleh keluarga mertua. Meski sebelumya duit tidak mencukupi, tetapi Allah telah melancarkan semua sehingga acara aqiqah bisa dilakasanakan dengan lancar.

“Hafidz Hibban Murtadho”, sebuah nama yang kuberikan ke anakku. Hafidz artinya penjaga/penghafal, Hibban asah kata dari Hubb (cinta/kasih sayang) yang artinya orang yang banyak dicintai dan disayangi (adalah salah satu tokoh perawi hadits yaitu Ibnu Hibban), dan Murtadho adalah nama ane yang artinya orang yang diridhoi (oleh Allah dan manusia). Singkatnya arti nama anakku adalah Seorang penjaga/penghafal (Al-Quran khususnya) yang dibanyak disayang dan diridhoi oleh Allah dan manusia.

Setelah semuanya berjalan lancar, ane langsung balik ke Bogor dengan perasaan tenang. Penuh syukur telah menyelesaikan semuannya. Rencana anak ane akan ane bawa ke Bogor setelah umur 2 bulanan biar lebih kuat saat diperjalanan. Merawat berdua bersama istri lebih terasa romantis dan tidak merepotkan mertua. Dan ane kembali bekerja dengan semangat baru.
Sekian cerita singkatku, sebenarnya masih banyak yang belum ane ceritain. Namun menurut ane sudah cukup. Hikmah yang bisa diambil adalah begitu besar peran suami dalam mendampingi istri, suami siaga, terutama saat hamil dan melahirkan. cumipun ane tidak bisa mendampingi secara langsung, telpon, sms maupun messenger bisa dipakai untuk komunikasi. Selain itu dukungan moral akan menguatkan emosi istri agar merasa tenang dan diperhatikan oleh sang suami.

Sekali lagi terimakasih istriku yang telah melahirkan jagoan kecil kita, dan terimakasih untuk semua yang telah membantu semuanya. Alhamdulillah Ya Allah..

Bogor, 30 April 2013

Spoiler for Dek Hafidz:


[HOT] Trit yg wajib dibaca:
Spoiler for menarik:
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
10.5K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan