- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Aleida Guevara: "Che Mendambakan Amerika Latin Bersatu Bangkit Menghadang AS"


TS
swarakarumput
Aleida Guevara: "Che Mendambakan Amerika Latin Bersatu Bangkit Menghadang AS"
Quote:
Che Guevara, seorang pemimpin pergerakan Amerika Latin dan seorang revolusioner sejati dengan segala kontroversi dan propaganda tentangnya. Situasi sosial saat ini akan membuatnya lebih bersemangat untuk menyatukan Amerika Latin melawan musuh bersama mereka. Berikut Aleida Guevara, putri Che mengisahkan kepada RT.
RT:Selamat datang Nona Guevara dan terima kasih telah bersedia bergabung. Anda pernah mengatakan kalau Anda sangat dekat dengan Fidel Castro. Apa pendapat Anda mengenai spekulasi di media tentang kesehatannya; beberapa laporan media menyatakan ia sudah mati, beberapa mengklaim sebaliknya. Apa pendapat Anda?
Aleida Guevara: Fidel sungguh seorang yang unik. Ia tidak mudah tersinggung, kecuali sesuatu yang benar-benar merendahkan dan biasanya sesuatu yang merendahkan orang-orang yang dekat dengannya. Itulah mengapa, misalnya, saat ini ia marah terhadap semua pemberitaan media seputar masalah kesehatan Hugo Chavez. Tetapi Fidel tidak pernah peduli terhadap apa yang orang lain katakan tentangnya. Dia tidak pedulikan hal-hal demikian, kecuali sesuatu yang sangat menyinggung atau sesuatu tentang rakyat, maka ia akan langsung bereaksi.
RT: Aleida, ibu Anda tetap bungkam mengenai kisah asmaranya dengan Comandante Che Guevara selama hampir 40 tahun hingga kemudiaan ia menerbitkan sebuah buku yang mengungkap dengan rinci kisahnya. Mengapa ia merasa begitu sulit menceritakan kisahnya sebelumnya? Mengapa ia harus menunggu begitu lama?
Aleida Guevara: Pertama, kau harus tahu ibuku. ia berasal dari pedesaan, dan orang-orang desa di Kuba - seperti di tempat lain kurasa - sangat sensitif terhadap pengalaman percintaan mereka. Mereka sangat bungkam tentang hal ini, dan ia dibesarkan dalam budaya yang demikian. Ia selalu seperti itu. Dengan kata lain, ia sangat mencintainya. Itu adalah kisah cinta yang sangat indah. Dan itu salah satu hal yang membuatku merasa begitu istimewa, bukan karena aku anak seorang yang besar, tidak. Aku merasa istimewa karena aku adalah anak seorang pria dan seorang wanita yang sangat mencintai satu sama lain, dan aku adalah buah cinta mereka. Itulah yang membuatku merasa istimewa.
Buku Ibu mengisahkan hubungan mereka, kisah hidupnya melalui lensa cinta itu. Coba bayangkan seperti apa rasanya bagi Ibu saat Ayah meninggal. Ia adalah panutannya. Ia adalah tunangannya, sahabatnya, temannya, gurunya, kekasihnya, ayah dari anak-anaknya. Ia adalah segalanya.
Kemudian, ia pergi begitu saja. Bayangkan kepedihan yang harus dirasakannya. Ia harus mendidik dan membesarkan empat orang anak. Maka ia terpaksa mengunci semua kenangan dan menguburnya kemudian melanjutkan hidupnya. Jika terus mengenangnya, ia tidak akan mampu untuk melanjutkan. Butuh waktu cukup lama untuk melaluinya sebelum ia merasa kuat untuk mengenang kembali segalanya. Ketika menuliskan bukunya, aku sering melihat ia menangis. Saat menulis dan ia banyak menangis, aku pernah berkata padanya, "Bu, mengapa tidak berhenti saja menulis buku itu?" Untungnya, ia tidak mengindahkan perkataanku dan ia berhasil menyelesaikannya. Dan buku itu sungguh hadiah yang luar biasa untukku.

RT:Sungguh kisah yang indah. Dalam sepuluh tahun terakhir, ada banyak film tentang Ernesto Che Guevara, dan banyak biografinya ditulis. Manakah karya yang sudah Anda lihat dan baca yang paling cermat dan akurat?
Aleida Guevara: Sejauh ini, tidak ada satu biografi pun yang akan aku rekomendasikan. Ketika berbicara kepada para pemuda, biasanya kusarankan mereka untuk membaca apa yang Ayah tulis tentang dirinya sendiri. Ia punya kebiasaan menuliskan segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya sejak usia 17 tahun. Banyak catatan-catatan hariannya yang menjelaskan kepada kita, kamu bisa membacanya langsung dan menyimpulkan sendiri. Satu-satunya film yang kurasa mampu mengarahkanmu ke sana adalah "The Motorcycle Diaries", satu-satunya karya yang patut menurutku. Film itu seluruhnya dibuat oleh orang Amerika Latin. Sungguh film yang sangat bagus dan aku sangat merekomendasikannya.
RT: Ada cukup banyak pandangan berbeda tentang Che Guevara. Ada yang mengatakan ia seorang pahlawan dan martir, yang lain mengatakan ia seorang teroris, pembunuh. Apa pendapat Anda mengenai bagian perjalanan hidupnya ketika harus membunuh orang demi memperjuangkan ide-idenya?
Aleida Guevara: Kita berbicara tentang perang. Ketika kau terlibat dalam perang gerilya, kau berada pada posisi hidup atau mati. Inilah hukum perang gerilya. Tetapi itu bukan pembunuhan. Kau tidak membunuh orang. Pembunuhan adalah ketika kau menyerang orang yang tak berdaya. Hal tersebut bukan masalah ketika kau terlibat dalam pertempuran. Dalam pertempuran, kau menembak mereka karena mereka menembakimu. Kau membunuh mereka karena jika tidak, mereka yang akan membunuhmu. Inilah perang. Bahkan sebaliknya, Chelah yang dibunuh. Ia ditangkap, tidak bersenjata dan tak berdaya, dan mereka membunuhnya tanpa peradilan. Ini pembunuhan yang nyata.
Tapi ayahku tidak pernah melakukan hal seperti itu. Mereka tak pernah membunuh tawanannya - mereka akan merawatnya, memberikan perawatan medis - bahkan tawanan-tawanan itu malah dapat memperlambat laju pergerakan mereka karena harus menjaga para tawanan kemudian meninggalkan mereka di tempat yang aman.
Jadi orang-orang yang dengan mudah menuduhnya sebagai pembunuh itu tidak tahu keseluruhan kisah dan tidak tahu betapa besar orang-orang ini, yang bukan hanya Che tetapi semua orang yang berjuang bersamanya, semuanya. Perang ini membentuk mereka. Revolusi Kuba tidak pernah terlibat pembunuhan. Kami membela diri. Dan kami akan terus melakukan hal ini.
RT: Ada juga banyak spekulasi mengenai Fidel tentang hal ini. Beberapa bahkan mengatakan bahwa Che yang mati jauh lebih berguna untuk Castro daripada ketika ia masih hidup.
Aleida Guevara: Itu adalah hal terbodoh yang kau katakan. Ketika Che masih hidup, ia sangat membantu Fidel di Kuba. Fidel telah mengatakan hal ini berkali-kali. Ia mengatakan ia lebih tenang bekerja pada hal-hal lain. Karena Che mengurusi departemen bagian Industri, ekonomi Kuba berada dalam keadaan yang bagus karena Fidel sepenuhnya mempercayai Che. Namun situasi berubah ketika Che pergi. Tapi Che harus terus bergerak. Sejak awal, ketika Fidel dan Che berada di Meksiko, mereka membuat kesepakatan. Che berjanji pada Fidel akan tinggal di Kuba sampai kemerdekaannya, untuk kemudian, jika masih hidup, ia akan pindah ke negara lain di Amerika Latin. Fidel menyetujuinya, dan ia menepati janjinya.

Suatu waktu aku mengunjungi Fidel. Kami berbincang lama, kami berbincang selama beberapa jam, dan aku berkata kepadanya, "Ceritakan padaku tentang ketidaksetujuanmu terhadap Ayah. Ceritakan padaku tentang pendapat orang yang terus diperbincangkan tentangnya."
Kemudian ia menceritakan padaku bagaimana suatu ketika, saat mereka berada di Meksiko, mereka tahu mereka semua akan ditangkap, dan Fidel berkata pada semua orang untuk menutup mulut tentang ideologi politik mereka. Kemudian ia bertanya, "Bagaimana menurutmu sikap ayahmu?" Ketika ia berada di penjara, ia mulai berbicara dengan sipir penjara tentang politik. Ia bahkan berbicara kepada mereka tentang Stalin! Akibatnya, semua orang dibebaskan kecuali Che, karena polisi menganggapnya seorang komunis. Fidel mencoba berbicara dengannya tapi akhirnya ia menyadari bahwa Ayah tidak bisa berbohong.
Ia terlalu jujur, ia tidak bisa berbohong. Dan tidak ada yang Fidel bisa katakan, tidak ada yang perlu dibicarakan. "Bagaimana aku bisa berdebat dengan orang seperti itu?" kata Fidel. Jadi, itulah salah satu alasan yang orang perbincangkan tentangnya. Bahkan hal itu tidak menjadi satu penjelasan. Kemudian Fidel tetap tinggal di Meksiko dan tidak pergi sampai ayahku dibebaskan, meskipun hal ini membahayakan seluruh rencana mereka untuk Kuba. Dan inilah awal persahabatan unik antara Fidel dan ayahku. Ayah menyadari bahwa Fidel adalah seorang jenderal sejati yang selalu merasa bertanggung jawab terhadap setiap prajuritnya.
Larut malam itu, ketika aku berbincang dengan Fidel, aku tertawa dan ia bertanya padaku apa yang lucu. Aku berkata, "Paman, - ia selalu menjadi Paman Fidel untukku- aku menertawaimu." Ia bertanya, "Kenapa?" Aku berkata, "Kau bahkan tidak menyadarinya, kau berbicara tentang Ayah dalam present tense, seolah-olah ia masih hidup." Ia memandangiku dengan wajah serius dan berkata, "Tidak, ayahmu benar-benar berada di sini bersama kita." Dan itulah akhir dari perbincangan kami malam itu.
RT:Selamat datang Nona Guevara dan terima kasih telah bersedia bergabung. Anda pernah mengatakan kalau Anda sangat dekat dengan Fidel Castro. Apa pendapat Anda mengenai spekulasi di media tentang kesehatannya; beberapa laporan media menyatakan ia sudah mati, beberapa mengklaim sebaliknya. Apa pendapat Anda?
Aleida Guevara: Fidel sungguh seorang yang unik. Ia tidak mudah tersinggung, kecuali sesuatu yang benar-benar merendahkan dan biasanya sesuatu yang merendahkan orang-orang yang dekat dengannya. Itulah mengapa, misalnya, saat ini ia marah terhadap semua pemberitaan media seputar masalah kesehatan Hugo Chavez. Tetapi Fidel tidak pernah peduli terhadap apa yang orang lain katakan tentangnya. Dia tidak pedulikan hal-hal demikian, kecuali sesuatu yang sangat menyinggung atau sesuatu tentang rakyat, maka ia akan langsung bereaksi.
RT: Aleida, ibu Anda tetap bungkam mengenai kisah asmaranya dengan Comandante Che Guevara selama hampir 40 tahun hingga kemudiaan ia menerbitkan sebuah buku yang mengungkap dengan rinci kisahnya. Mengapa ia merasa begitu sulit menceritakan kisahnya sebelumnya? Mengapa ia harus menunggu begitu lama?
Aleida Guevara: Pertama, kau harus tahu ibuku. ia berasal dari pedesaan, dan orang-orang desa di Kuba - seperti di tempat lain kurasa - sangat sensitif terhadap pengalaman percintaan mereka. Mereka sangat bungkam tentang hal ini, dan ia dibesarkan dalam budaya yang demikian. Ia selalu seperti itu. Dengan kata lain, ia sangat mencintainya. Itu adalah kisah cinta yang sangat indah. Dan itu salah satu hal yang membuatku merasa begitu istimewa, bukan karena aku anak seorang yang besar, tidak. Aku merasa istimewa karena aku adalah anak seorang pria dan seorang wanita yang sangat mencintai satu sama lain, dan aku adalah buah cinta mereka. Itulah yang membuatku merasa istimewa.
Buku Ibu mengisahkan hubungan mereka, kisah hidupnya melalui lensa cinta itu. Coba bayangkan seperti apa rasanya bagi Ibu saat Ayah meninggal. Ia adalah panutannya. Ia adalah tunangannya, sahabatnya, temannya, gurunya, kekasihnya, ayah dari anak-anaknya. Ia adalah segalanya.
Kemudian, ia pergi begitu saja. Bayangkan kepedihan yang harus dirasakannya. Ia harus mendidik dan membesarkan empat orang anak. Maka ia terpaksa mengunci semua kenangan dan menguburnya kemudian melanjutkan hidupnya. Jika terus mengenangnya, ia tidak akan mampu untuk melanjutkan. Butuh waktu cukup lama untuk melaluinya sebelum ia merasa kuat untuk mengenang kembali segalanya. Ketika menuliskan bukunya, aku sering melihat ia menangis. Saat menulis dan ia banyak menangis, aku pernah berkata padanya, "Bu, mengapa tidak berhenti saja menulis buku itu?" Untungnya, ia tidak mengindahkan perkataanku dan ia berhasil menyelesaikannya. Dan buku itu sungguh hadiah yang luar biasa untukku.

Aleida Guevara (AFP Photo/ Adalberto Roque)
RT:Sungguh kisah yang indah. Dalam sepuluh tahun terakhir, ada banyak film tentang Ernesto Che Guevara, dan banyak biografinya ditulis. Manakah karya yang sudah Anda lihat dan baca yang paling cermat dan akurat?
Aleida Guevara: Sejauh ini, tidak ada satu biografi pun yang akan aku rekomendasikan. Ketika berbicara kepada para pemuda, biasanya kusarankan mereka untuk membaca apa yang Ayah tulis tentang dirinya sendiri. Ia punya kebiasaan menuliskan segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya sejak usia 17 tahun. Banyak catatan-catatan hariannya yang menjelaskan kepada kita, kamu bisa membacanya langsung dan menyimpulkan sendiri. Satu-satunya film yang kurasa mampu mengarahkanmu ke sana adalah "The Motorcycle Diaries", satu-satunya karya yang patut menurutku. Film itu seluruhnya dibuat oleh orang Amerika Latin. Sungguh film yang sangat bagus dan aku sangat merekomendasikannya.
RT: Ada cukup banyak pandangan berbeda tentang Che Guevara. Ada yang mengatakan ia seorang pahlawan dan martir, yang lain mengatakan ia seorang teroris, pembunuh. Apa pendapat Anda mengenai bagian perjalanan hidupnya ketika harus membunuh orang demi memperjuangkan ide-idenya?
Aleida Guevara: Kita berbicara tentang perang. Ketika kau terlibat dalam perang gerilya, kau berada pada posisi hidup atau mati. Inilah hukum perang gerilya. Tetapi itu bukan pembunuhan. Kau tidak membunuh orang. Pembunuhan adalah ketika kau menyerang orang yang tak berdaya. Hal tersebut bukan masalah ketika kau terlibat dalam pertempuran. Dalam pertempuran, kau menembak mereka karena mereka menembakimu. Kau membunuh mereka karena jika tidak, mereka yang akan membunuhmu. Inilah perang. Bahkan sebaliknya, Chelah yang dibunuh. Ia ditangkap, tidak bersenjata dan tak berdaya, dan mereka membunuhnya tanpa peradilan. Ini pembunuhan yang nyata.
Tapi ayahku tidak pernah melakukan hal seperti itu. Mereka tak pernah membunuh tawanannya - mereka akan merawatnya, memberikan perawatan medis - bahkan tawanan-tawanan itu malah dapat memperlambat laju pergerakan mereka karena harus menjaga para tawanan kemudian meninggalkan mereka di tempat yang aman.
Jadi orang-orang yang dengan mudah menuduhnya sebagai pembunuh itu tidak tahu keseluruhan kisah dan tidak tahu betapa besar orang-orang ini, yang bukan hanya Che tetapi semua orang yang berjuang bersamanya, semuanya. Perang ini membentuk mereka. Revolusi Kuba tidak pernah terlibat pembunuhan. Kami membela diri. Dan kami akan terus melakukan hal ini.
RT: Ada juga banyak spekulasi mengenai Fidel tentang hal ini. Beberapa bahkan mengatakan bahwa Che yang mati jauh lebih berguna untuk Castro daripada ketika ia masih hidup.
Aleida Guevara: Itu adalah hal terbodoh yang kau katakan. Ketika Che masih hidup, ia sangat membantu Fidel di Kuba. Fidel telah mengatakan hal ini berkali-kali. Ia mengatakan ia lebih tenang bekerja pada hal-hal lain. Karena Che mengurusi departemen bagian Industri, ekonomi Kuba berada dalam keadaan yang bagus karena Fidel sepenuhnya mempercayai Che. Namun situasi berubah ketika Che pergi. Tapi Che harus terus bergerak. Sejak awal, ketika Fidel dan Che berada di Meksiko, mereka membuat kesepakatan. Che berjanji pada Fidel akan tinggal di Kuba sampai kemerdekaannya, untuk kemudian, jika masih hidup, ia akan pindah ke negara lain di Amerika Latin. Fidel menyetujuinya, dan ia menepati janjinya.

Komandan (dari kiri ke kanan) Raul Castro, Antonio Nunez Jimenez, Ernesto "Che" Guevara, Juan Almeida dan Ramiro Valdes di Havana selama tahun pertama Revolusi Kuba, 1959 (AFP Photo/ Archivo Bohemia)
Suatu waktu aku mengunjungi Fidel. Kami berbincang lama, kami berbincang selama beberapa jam, dan aku berkata kepadanya, "Ceritakan padaku tentang ketidaksetujuanmu terhadap Ayah. Ceritakan padaku tentang pendapat orang yang terus diperbincangkan tentangnya."
Kemudian ia menceritakan padaku bagaimana suatu ketika, saat mereka berada di Meksiko, mereka tahu mereka semua akan ditangkap, dan Fidel berkata pada semua orang untuk menutup mulut tentang ideologi politik mereka. Kemudian ia bertanya, "Bagaimana menurutmu sikap ayahmu?" Ketika ia berada di penjara, ia mulai berbicara dengan sipir penjara tentang politik. Ia bahkan berbicara kepada mereka tentang Stalin! Akibatnya, semua orang dibebaskan kecuali Che, karena polisi menganggapnya seorang komunis. Fidel mencoba berbicara dengannya tapi akhirnya ia menyadari bahwa Ayah tidak bisa berbohong.
Ia terlalu jujur, ia tidak bisa berbohong. Dan tidak ada yang Fidel bisa katakan, tidak ada yang perlu dibicarakan. "Bagaimana aku bisa berdebat dengan orang seperti itu?" kata Fidel. Jadi, itulah salah satu alasan yang orang perbincangkan tentangnya. Bahkan hal itu tidak menjadi satu penjelasan. Kemudian Fidel tetap tinggal di Meksiko dan tidak pergi sampai ayahku dibebaskan, meskipun hal ini membahayakan seluruh rencana mereka untuk Kuba. Dan inilah awal persahabatan unik antara Fidel dan ayahku. Ayah menyadari bahwa Fidel adalah seorang jenderal sejati yang selalu merasa bertanggung jawab terhadap setiap prajuritnya.
Larut malam itu, ketika aku berbincang dengan Fidel, aku tertawa dan ia bertanya padaku apa yang lucu. Aku berkata, "Paman, - ia selalu menjadi Paman Fidel untukku- aku menertawaimu." Ia bertanya, "Kenapa?" Aku berkata, "Kau bahkan tidak menyadarinya, kau berbicara tentang Ayah dalam present tense, seolah-olah ia masih hidup." Ia memandangiku dengan wajah serius dan berkata, "Tidak, ayahmu benar-benar berada di sini bersama kita." Dan itulah akhir dari perbincangan kami malam itu.
Lanjut Ke Bawah
Diubah oleh swarakarumput 26-06-2013 00:21
0
2.1K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan