kakaknyawaminAvatar border
TS
kakaknyawamin
Ahok: Kalau Saya Presiden, Saya Nasionalisasikan Semua Aset Asing
Ahok: Kalau Saya Presiden, Saya Nasionalisasikan Semua Aset Asing
Jakarta - Tak kunjung selesainya proses rebalancing kontrak dengan PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja), Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun turun tangan. Bahkan dia mengancam akan melaporkan pemegang saham terbesar Palyja yaitu Suez Environment kepada Badan Arbitrase Singapura.

“Dari pertemuan dengan Suez Environment, saya bilang, kami tidak mungkin menyetujui anda menjual saham ke Manila Water. Karena anda tidak mau melakukan rebalancing. Lha Aetra saja sudah mau lakukan itu. Kalau tidak Palyja tidak mau seperti itu, ya kita tidak usah negosiasi,” kata Ahok di Balaikota DKI, Jakarta, Jumat (19/4).

Ahok menegaskan jangan sampai penundaan proses rebalancing tersebut memberikan dampak kerugian bagi Pemprov DKI Jakarta. Dia juga tidak mau tahu menahu dengan alasan Suez Environment yang menilai isi rebalancing tersebut tidak menguntungkan pihaknya.

“Jangan sampai nanti pas sudah selesai, kita musti bayar Suez sampai Rp 10 trilliun. Itu kan lucu. Sekarang mana ada bisnis yang fair? Kamu kasih tahu saya negara yang mana ada bisnis yang seperti ini kontraknya. Kalau ada, biar saya yang investasi,” tegasnya.

Tidak mau proses rebalancing antara Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya dengan Palyja berlarut-larut, dalam pertemuan dengan Palyja hari ini, Ahok memberikan tiga pilihan kepada Suez. Pilihan pertama, Pemprov DKI akan memasukkan salah satu BUMD DKI yaitu PT Sarana Pembangunan Jaya sebagai salah satu investor Palyja. Sehingga pemegang saham di Palyja ada tiga pihak, yaitu satu dari pihak Pemprov DKI dan dua dari swasta yaitu Suez dan Astra.

“Kita ingin bagi tiga sahamnya. Kita ingin PT Sarana Pembangunan Jaya masuk. Tapi katanya Manila Water tidak ingi. Kalau dia kan punya saham 51 persen, dia bisa kuasai semua kan. Tapi kita mau dia bagi tiga sahamnya, biar berimbang,” paparnya.

Untuk itu, dia sudah memerintahkan Asisten Sekretaris Daerah (Sekda) bidang Perekonomian Hasan Basri Saleh untuk menggelar rapat mengenai pembelian saham Palyja. Kalau memang pilihan pertama yang dipilih, maka kesepakatannya harus diputuskan melalui rapat. Harus sudah ada keputusan apakah Palyja mau renegosiasi atau tidak kontrak kerja samanya.

Karena melihat Suez Environment merasa agak berat dengan pembagian saham tersebut, Ahok pun memberikan pilihan kedua. Yakni, masalah rebalancing kontrak akan dibawa ke Badan Arbitrase Singapura. Kalau pun kalah nantinya, Pemprov DKI akan ambil alih secara paksa perusahaan tersebut.

“Kalau sampai saya kalah sama arbitrasi, saya dudukan kamu punya perusahaan. Kita pakai aja terus air kamu. Kamu tuntut, tuntut aja di Singapura. Kalau kami kalah, emang kamu bsa eksekusi? Biarin aja. Itu yang saya bilang sama Suez,” ungkapnya.

Pilihan yang ketiga, Ahok menyatakan kalau dia menjadi presiden, maka seluruh asset Palyja akan dinasionalisasikan.

“Kalau saya presiden, saya nasionalisasikan semua aset asing yang kamu ambil. Kamu mau apa. Kamu mau kirim tentara ke sini? Kirim aja tentara Amerika, saya bilang. Ngga ada urusan. Akhirnya mereka bilang, tidak ingin opsi kedua dan ketiga. Lalu saya bilang, nah begitu, kamu bahas baik-baik. Saya tunggu kamu ketemu dengan Pak Hasan,” jelasnya.

Penulis: Lenny Tristia Tambun/AF jikakaupresiden
buahahahhahha si beyeh ngambek nga nih besok di tuwit yah emoticon-Ngakak
biar pada paham, kenapa ahok ngomong gini, karna kesel, bukan cuma dki doang yg carut marut tapi seendonesiah kacau, ampe presidennye sibuk tuwiteran emoticon-Ngakak
belom lagi maren didepan apindo secara nga langsung ngeledek jokowi ama ahok emoticon-Ngakak
maklum mantan anggota dpr sih yah emoticon-Ngakak
Diubah oleh kakaknyawamin 21-04-2013 10:49
0
12.5K
188
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan