Terjang Macet, Jokowi Dialog dengan Siswa SMA 70 dan SMA 6 di Bulungan

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Sudjarno serta beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta, hari ini berkunjung ke Gelanggang Olahraga (GOR) Bulungan Jakarta Selatan. Kunjungan tersebut dalam rangka dialog antara Gubernur DKI Jakarta dengan peserta didik pasca Ujian Nasional (UN) 2013.

Pantauan detikcom, Kamis (18/4/2013), Jokowi beserta rombongan tiba di GOR Bulungan tiba pukul 13.35 WIB. Begitu tiba, Jokowi langsung disambut dengan meriah oleh para siswa-siswi dari SMA 6 dan SMA 70 Jakarta yang sudah berkumpul sebelumnya.

Jokowi yang tampak mengenakan kemeja batik warna cokelat bersama Sudjarno langsung menyalami para siswa. Siswa pun tampak bersuka cita.

"Anak-anakku ini abis UN kan? Bisa ngerjain nggak? Susah nggak?"

"Susah Pak," jawab siswa serentak.

"Kalau yang di Jakarta susah, yang di daerah lebih susah. Saya titip berdoalah setiap hari setiap saat agar kalian 100 persen semuanya lulus," kata Jokowi.

Sebelum tiba di Bulungan, Jokowi sempat dihadang kemacetan. Terlihat sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Jalan Sudirman, kendaraan padat merayap. Bahkan banyak kendaraan roda empat yang masuk ke jalur bus TransJakarta.

Rombongan Jokowi pun dituntun dengan sebuah sepeda motor voridjer milik Dinas Perhubungan, namun tetap kena macet. Beberapa kali bus rumbongan terpaksa harus berbelok-belok menerobos macet. Alhasil, perjalan dari Balaikota DKI menuju GOR Bulungan pun ditempuh selama 35 menit.

[url]http://news.detik..com/read/2013/04/18/141747/2223880/10/terjang-macet-jokowi-dialog-dengan-siswa-sma-70-dan-sma-6-di-bulungan[/url]

--

Tolak Pakai Pengawal dan Voorijder, Jokowi Tidak Takut Macet



"Seratus hari pertama akan menjadi momentum apakah pasangan Jokowi-Ahok bisa dipercaya atau tidak," katanya tegas.

Gubernur DKI terpilih (berdasarkan perhitungan quickcount) Joko Widodo (Jokowi) menegaskan niatnya untuk tidak mau didampingi pengawal atau dipandu voorijder.

"Saya akan tetap konsisten, hidup tetap tak berubah, seperti sekarang. Kalau dulu kemana-mana naik kijang, nanti juga akan tetap naik kijang. Kalau sekarang kemana-mana tidak pakai voorijder, tidak pakai pengawal, nanti juga tidak akan pakai," kata Jokowi dalam pengambilan rekaman (taping) untuk acara The Headlines, yang akan disiarkan Beritasatu TV, Jumat (21/09), pukul 20.00 WIB malam ini.

Bagaimana jika kena macet? "Kena macet tidak apa-apa," katanya santai, "Menjadi pemimpin harus merasakan apa yang dirasakan rakyat. Saya sudah tujuh tahun tidak pakai voorijder dan pengawal -- ternyata tidak apa-apa."

Meskipun tak memakai voorijder dan pengawal, Jokowi tetap berusaha tepat waktu. "Saya akan berangkat lebih awal, di Jakarta kita harus lebih prepare."

Selain niat untuk tetap hidup seperti orang kebanyakan, Jokowi bertekad untuk membangun Jakarta tanpa kekerasan. Seperti yang ia janjikan selama kampanye, ia akan melolosi pentungan dan tameng dari tangan pasukan Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol PP).

"Pendekatan kekerasan akan kita ganti dengan pendekatan kelompok, kolektif, dan individu," katanya. Di Jakarta sekalipun, Jokowi yakin, pendekatan kemanusiaan seperti ini akan lebih berhasil ketimbang pendekatan kekerasan.

Untuk menjaga kepercayaan publik, Jokowi bertekad untuk bekerja keras dengan kecepatan tinggi, siang dan malam. "Seratus hari pertama akan menjadi momentum apakah pasangan Jokowi-Ahok bisa dipercaya atau tidak," katanya tegas.

http://www.beritasatu.com/megapolita...kut-macet.html



hanya sekedar mengingatkan janji sang gubernur yang sekarang sudah merasakan enaknya pakai pengawal voorijder, bahkan untuk sekedar datang ke acara pernikahan anak pejabat...