- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Mualaf, Dubes Norwegia Lebih Cocok Masuk NU?
TS
linkcode
Mualaf, Dubes Norwegia Lebih Cocok Masuk NU?
Dubes Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik
Quote:
JAKARTA - Dalam kuliah umum di kantor CDCC, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik menceritakan ke publik bahwa dirinya adalah seorang mualaf dan kini cukup tertarik dengan nilai-nilai dari ajaran Sufi. Selaku teman dekat Traavik, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Samsuddin menilai, nilai-nilai Islam yang menarik bagi Traavik banyak terdapat di Nahdatul Ulama (NU).
"Saya masuk Islam ketika bertugas di Afghanistan dan saya menganut paham Sunni. Saya juga tertarik dengan nilai-nilai Sufi dan Islam merupakan agama yang penuh toleransi. Ini sangat membuat saya menjadi bahagia," ujar Traavik, dalam kuliah umum di kantor CDCC, Jakarta (17/3/2013).
Traavik juga bercerita, istrinya adalah seorang warga keturunan Afghanistan. Namun istri Traavik adalah seorang Muslim Syiah, dan Traavik tidak mempermasalahkan hal itu.
Dalam pidato pembukaannya di kuliah umum tersebut, Traavik juga memberikan apresiasinya pada Muhammadiyah yang dipimpin oleh Din. Sebagai seorang utusan kenegaraan, Traavik memang akrab dengan Din. Saat itu, Traavik langsung ditanya apakah dirinya akan bergabung dalam Muhammadiyah, dan pria yang hobi dengan olahraga Judo itu tertawa.
Din pun ditanyai mengenai hal itu ketika acara kuliah umum itu selesai. Namun Din mengatakan bahwa nilai-nilai Islam yang menarik bagi Traavik lebih ada di Nahdatul Ulama.
"Dia itu Muslim, pernah bertugas di Afghanistan dan istrinya orang Afghanistan. Tapi secara paham keagamaan dia senang hal-hal yang bersifat Suffi, itu jelas lebih banyak di NU. Tapi mungkin ya dia sudah menyaksikan dialog-dialog kita (Muhammadiyah) dan dia juga dekat dengan saya," ujar Din.
Din menambahkan kembali, Dubes Traavik akan segera diundang ke Universitas Muhammadiyah Malang pada 15 Mei mendatang. Di Universitas itu, Traavik akan memberikan kuliah umumnya.
"Saya masuk Islam ketika bertugas di Afghanistan dan saya menganut paham Sunni. Saya juga tertarik dengan nilai-nilai Sufi dan Islam merupakan agama yang penuh toleransi. Ini sangat membuat saya menjadi bahagia," ujar Traavik, dalam kuliah umum di kantor CDCC, Jakarta (17/3/2013).
Traavik juga bercerita, istrinya adalah seorang warga keturunan Afghanistan. Namun istri Traavik adalah seorang Muslim Syiah, dan Traavik tidak mempermasalahkan hal itu.
Dalam pidato pembukaannya di kuliah umum tersebut, Traavik juga memberikan apresiasinya pada Muhammadiyah yang dipimpin oleh Din. Sebagai seorang utusan kenegaraan, Traavik memang akrab dengan Din. Saat itu, Traavik langsung ditanya apakah dirinya akan bergabung dalam Muhammadiyah, dan pria yang hobi dengan olahraga Judo itu tertawa.
Din pun ditanyai mengenai hal itu ketika acara kuliah umum itu selesai. Namun Din mengatakan bahwa nilai-nilai Islam yang menarik bagi Traavik lebih ada di Nahdatul Ulama.
"Dia itu Muslim, pernah bertugas di Afghanistan dan istrinya orang Afghanistan. Tapi secara paham keagamaan dia senang hal-hal yang bersifat Suffi, itu jelas lebih banyak di NU. Tapi mungkin ya dia sudah menyaksikan dialog-dialog kita (Muhammadiyah) dan dia juga dekat dengan saya," ujar Din.
Din menambahkan kembali, Dubes Traavik akan segera diundang ke Universitas Muhammadiyah Malang pada 15 Mei mendatang. Di Universitas itu, Traavik akan memberikan kuliah umumnya.
LINK SUMBER
lanjutken pak
0
4.1K
Kutip
25
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan