Untuk sementara TS Close keterangannya.



Dari sini kita rasa sudah cukup memberi pelajaran buat kita sendiri bahwa jangan melakukan pelanggaran yang mengancam nyawa orang lain. Hargai nyawa orang lain, pengguna jalan lain.

Karena jika terjadi musibah, bukan hanya pribadi yang terkena dampaknya.

Musibah apapun bisa terjadi kapanpun dan dimanapun, tapi jangan sekali-kali menambah risiko terjadi-nya musibah yang tidak perlu dengan melanggar aturan yang telah dibuat. Hilangkan prinsip "aturan ada untuk di langgar", aturan di buat untuk dipatuhi. Kalo tidak suka dengan peraturannya, ubah peraturannya dahulu sebelum melakukan dengan berbagai cara yang legal, negara kita menganut azas demokrasi pancasila dimana setiap warga negara diperbolehkan untuk mengajukan banding ke pengadilan bila mendapati peraturan yang tidak wajar.

Dan mari kita awasi bersama-sama kasus "juke terbang" ini dengan bijak. Ini hanya salah satu kasus dari ratusan musibah kecelakaan yang diakibatkan oleh ketelodoran dan ketidak pekaan pengendara terhadap keselematan pengguna jalan lain.

Kita tidak boleh hanya diam dan menggangap ini masalah pribadi korban dan tersangka, karena semua dari kita pasti akan berada di jalanan untuk melakukan aktifitas kita. Jadi mari kita buat calon-calon tersangka sejenis "juke terbang" untuk berjuta kali berfikir sebelum melakukan aksi-nya. Kalo hukum tertulis mereka anggap tidak bisa menyentuh kulit mereka, kita gunakan hukum sosial untuk memberikan efek jera untuk calon-calon pelaku selanjutnya. Dan belum perlu hukum rimba dan semoga tidak perlu adanya hukum rimba berjalan di negara ini akibat kekecewaan kita masyarakat akan hukum yang tidak jelas kekuatannya.

Dan satu lagi, salah adalah salah. Ketika melakukan salah dan nasi sudah menjadi bubur, walau ego dasar kita ingin selalu menang, jangan lupakan juga bahwa sisi nurani juga ada melekat di diri kita. Jika tidak bisa memberikan pernyataan pembenaran berdasarkan fakta yang sebenar-benarnya, lebih baik cukup meminta maaf dan diam daripada hanya akan melukai nurani publik.

Untuk sementara sekian ya... mari kita awasi terus kasus ini agar kasus-kasus lain dan kasus yang selanjutnya terjadi ..

mari berdoa untuk semua korban kecelakaan dalam hal kasus ini khususnya keluarga Agung yang di tinggal oleh semua keluarganya. Menjadi anak yatim sebatang kara


sementara sekian...