Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

elvisharcherAvatar border
TS
elvisharcher
[Legenda] Pertandingan Basket Terhebat Tanpa Penonton
[Legenda] Pertandingan Basket Terhebat Tanpa Penonton
Greatest Game NoBody Ever Saw

MONTE CARLO SCRIMMAGE : Sepuluh Pemain NBA "Hall of Fame" 'bertarung' di satu lapangan yang terkunci, untuk membuktikan siapakah di antara mereka adalah yang terbaik!

"It was the most fun I ever had on a basketball court." -- Michael Jordan
(itu adalah pertandingan paling menyenangkan yang saya pernah alami di lapangan basket)



Rekaman pertandingan ini --yang tidak disebarluaskan ke umum hingga hari ini--adalah harta karun olahraga basket.

Para pemain : para atlit basket kontingen USA Olimpiade 1992 berjuluk "The Dream Team", yang hingga hari ini disebut sebagai "the most dominant squad ever assembled in any sport", atau "the greatest sport team ever assembled".



Sekilas Tentang Team
Setelah pencapaian memalukan dengan hanya meraih medali perunggu dengan pemain amatir di olimpiade 1988, USA diperkenankan mengirim kontingen berisi atlit profesional yang berlaga di liga NBA. Ego para bintang NBA turut membumbui kisah legendaris yang terus diingat dan diperbincangkan hingga hari ini.
Suatu ketika wartawan bertanya, "jika keadaan terdesak lalu dan hanya ada kesempatan shoot satu kali untuk menang, siapa yg akan melakukannya?"
"Saya", jawab Michael Jordan yakin.
"Saya", jawab Patrick Ewing nyaris berbarengan, tidak mau kalah.
Di kesempatan lain, Earvin "Magic" Johnson mengatakan, "saya mau mengoper bola ... lihat ke kanan ada Michael Jordan, lihat ke kiri ada Larry Bird dan Charles Barkley, saya nggak tahu harus mengoper ke siapa!"

Persiapan Pertandingan
Setelah memenangkan serangkaian pertandingan pra-kualifikasi dengan selisih skor mencolok, team USA bermain tanpa greget dalam sebuah pertandingan persahabatan melawan team Perancis di kota Monte Carlo. "Kami banyak melakukan operan buruk", kata Larry Bird.
Esok harinya, tanggal 22 Juli 1992, pelatih USA Chuck Daly memutuskan bahwa para bintang egois ini membutuhkan extra motivasi. Ia mengumpulkan mereka semua di sebuah lapangan basket indoor, menutup semua pintunya, melarang media meliput permainan ini; kecuali seorang kameraman resmi team USA bernama Pete Skorich.

Sang pelatih membagi team menjadi dua:
Team Biru : dipimpin oleh Earvin "Magic" Johnson, beranggotakan Charles Barkley, David Robinson, Chris Mullin, Clyde Drexler, and Christian Laettner.
Team Putih : dipimpin oleh Michael Jordan, beranggotakan Karl Malone, Patrick Ewing, Scottie Pippen, John Stockton, dan Larry Bird.

Pembagian yang bagus sebenarnya, karena hampir setiap anggota team memiliki rival cerminan di team lawannya pada posisi yang sama.

Posisi Center : David Robinson vs Patrick Ewing
David terkenal konsisten, kalem, seorang jendral lapangan yang disegani di San Antonio Spurs. Ewing eksplosif, dunker dan sekaligus penembak jitu -skill yang langka dimiliki seorang center.

Posisi Power Forward : Charles Barkley vs Karl Malone
Barkley adalah monster! Pada tahun itu orang banyak menjajarkannya dengan Jordan sebagai pencetak angka ulung, ditambah lagi ia adalah rebounder ngotot. Karl Malone tidak mau kalah oleh Barkley. Ia ingin mematahkan anggapan sumbang bahwa Karl 'terlihat' hebat karena ada John Stockton yang selalu memberi operan matang kepadanya di klub Utah Jazz.

Posisi Small Forward : Chris Mullin & Christian Laettner vs Scottie Pippen & Larry Bird
Larry Bird sang legenda, sedang kumat cedera punggung. Ia adalah the best shooter in the NBA. Meskipun lamban, tapi sebagai gantinya ia ahli menipu lawan dengan bahasa tubuhnya.
Mullin meskipun tidak lincah ataupun kekar, tapi seorang jago shooter. Kelebihannya adalah kemampuannya membaca permainan dan arah passing lawan belum ada tandingannya hingga saat ini. Pippen tidak mau dianggap sebagai bayangan Jordan di Chicago Bulls, kemampuan defense nya cemerlang.
Laettner, agak menyedihkan, tidak diinginkan kedua team. Tapi yah, dia anggota Dream Team 1992.

Posisi Point Guard : Magic Johnson vs John Stockton
Keduanya adalah pengumpan terbaik di NBA!
Magic Johnson terkenal dengan fastbreak dan seni menyerang yang indah serta operan nan ajaib yang disebutnya "Showtime". Mantra permainannya adalah "i'll bring everybody together". Stockton adalah pengumpan efektif dan master mencuri bola dari tangan lawan. Meskipun bertubuh kecil namun ia tangguh, terkenal ngotot saat bertahan.

Posisi Shooting Guard : Clyde Drexler vs Michael Jordan
Jordan memang tiada duanya. Manusia bionic dan pencetak angka paling ajib. Siapa tidak kenal Michael Jordan? Tapi Drexler juga bukan lawan sembarangan! Bagi kenal era NBA 90-an, pasti tahu Drexler adalah pilihan MVP kedua setelah Jordan, unggul tipis. Bagai cerminan Jordan yang eksplosif, Drexler kalem di lapangan namun kemampuan finisher-nya hebat sekali. Bila Jordan hebat defensive reboundnya, Drexler unggul pada offensive rebound.
Sayangnya tidak lama Drexler dan Stockton ditarik karena keduanya sedang masa pemulihan cedera.

Chuck Daly mengatakan "inilah saatnya! (kesempatan kalian membuktikan diri)".
Semua anggota team tahu bahwa dengan team berisikan penuh pemain bintang, setiap orang ingin memperlihatkan bahwa 'SAYA-lah yang terbaik. kamu tidak lebih baik dari saya'. Ini bukan acara NBA AllStar yang santai. Juga bukan soal uang. Bukan soal klub, atau piala, atau medali emas olimpiade. Ini tentang harga diri!
Mereka berkumpul antusias, semangat 'inilah saya, dan ini yang saya punya. Kamu punya apa?' terasa di atmosfir permainan.
Seorang wasit dari Italia -yang semua orang lupa namanya- ditunjuk sebagai pengadil lapangan.

Tip-Off
5 vs 5 bersiap untuk tip-off. David vs Ewing di dalam lingkaran, mengambil ancang-ancang.
Wasit melempar bola ke udara, kedua center wahid itu melompat, berusaha menggapai bola.
David berhasil menyentuh bola. (rekaman memperlihatkan tip off ini illegal karena bola masih melambung ke atas, namun tidak terlihat oleh wasit).
Laettner bergerak menggapai bola, Pippen melakukan hal yang sama. Laettner mendapat bola (sejarah akan mencatat ini terakhir kalinya ia bisa mengalahkan Pippen). Ia mengoper bola ke Barkley, yang setelah menerima bola, dribel beberapa langkah, lalu memotong tajam pada celah di antara Jordan dan Bird. Jordan menepis pergelangan tangan Barkley yang sedang layup. Peluit berbunyi. Good! (bola masuk ke dalam keranjang), sekaligus Foul.
Para pemain menoleh ke arah pelatih, memohon petunjuk. Chuck Daly mengatakan agar diadakan tembakan hukuman (free throw) untuk setiap foul. Persis seperti sebuah pertandingan final.
Jordan meminta handuk. Dalam kondisi udara yang amat lembab, setiap pemain banjir keringat. Barkley berhasil mencetak free throw.
Team Biru Magic Johnson 3, Team Putih Michael Jordan 0.

Permainan
Jordan dribel bola ke wilayah Team Biru. Magic Johnson berseru menyemangati teamnya untuk bertahan. Sekilas, sosok Magic Johnson terlihat seperti kembali menjadi jendral lapangan klubnya Los Angeles Lakers di era 80-an, seorang konduktor, seorang pemain kunci dimana semua energi permainan team-nya berasal.
Bird mendapat bola dari sisi kanan, dijaga oleh Laettner. Gerakan pinggang Bird berputar, terlihat ia akan mengoper bola ke Jordan. Laettner tertipu, segera ia tertinggal oleh Bird yang mendribel bola ke arah ring, passing ke Malone. Jumpshot Malone gagal, Ewing tidak berhasil meraih bola muntah. Laettner melakukan rebound, passing ke Magic Johnson.
Magic mendribel bola, melambai ke Laettner dan Mullin untuk melakukan isolation (pemain penyerang bermain melebar ke sisi kiri dan kanan lapangan untuk menarik pemain bertahan dari post, sehingga memberi ruang bagi pemain penyerang yang berdiri di dekat ring). Akibatnya Barkley menjadi lebih leluasa. Bird menjaganya. Barkley menembak, gagal, Laettner melakukan rebound dan good.
Team Biru Magic Johnson 5, Team Putih Michael Jordan 0.

Bola kembali dipegang Team Putih. Malone vs Barkley di sisi kanan. Malone gagal menjaringkan bola. Laettner -pemain terbaik sejauh ini- berhasil rebound. Mereka berbalik menyerang. Laettner dribel bola ke arah ring, Ewing menahannya dengan bahu hingga Laettner terpental ke luar lapangan. Magic berseru ke Laettner, "Jangan dipaksa!".
Kali ini Magic Johnson mendribel bola. Ia menerobos di antara Jordan dan Pippen, lalu terdengar peluit wasit. "Itu pelanggaran?", tanya Jordan, heran.
Semenit kemudian Barkley berhasil memotong aliran bola Pippen ke Ewing, berlari buas ke arah ring dan layup. Bird tidak berhasil menahannya.
Team Biru Magic Johnson 7, Team Putih Michael Jordan 0.

Mimik wajah Jordan berubah serius, ia tidak senang kalah. Ia berseru "satu, satu!". Pippen mendapat bola di sayap kanan, mengecoh Mullin lalu menembak untuk memecah kebuntuan team-nya.
Team Biru Magic Johnson 7, Team Putih Michael Jordan 2.

Beberapa menit kemudian Mullin, yang selalu bergerak mengendap-endap, berhasil mencuri bola yang didribel oleh Jordan. Sekali lagi Barkley melesat ke ring lawan, melakukan layup di antara Ewing dan Malone. Barkley berteriak, "Foul! Pelanggaran!". Tetapi wasit tidak mengabulkannya.
Team Biru Magic Johnson 9, Team Putih Michael Jordan 2.

Malone kembali gagal menjaringkan bola. Magic rebound bola lalu berlari. Ia berkata, "aku melihatmu" lalu passing ke Mullin yang berdiri bebas. Tanpa terduga Mullin gagal menjaringkan bola (ia terkenal shootnya hampir pasti berhasil jika sedang tidak dijaga).
Barkley rebound, mengoper ke Laettner yang lalu menembak. Ewing berhasil memukul bola tembakan. Laettner membuka kedua tangannya kiri-kanan, meminta keadilan wasit.
"Itu masuk!", seru Magic, yakin bahwa tadi adalah goaltending (peraturan basket, dimana tindakan ilegal dilakukan oleh pemain bertahan menepis bola, padahal bola sudah bergerak dalam kurva turun setelah ditembak).
"Wasit tidak meniup peluit", balas Jordan.
"Itu masuk!", kekeuh Magic.
"Wasit tidak meniup peluit", balas Jordan lagi.
Magic kembali menang. Bola tadi terhitung goaltending.
Team Biru Magic Johnson 11, Team Putih Michael Jordan 2.


*** bersambung di bawah ini ***
Diubah oleh elvisharcher 07-09-2014 17:11
tata604
nona212
nona212 dan tata604 memberi reputasi
2
10.7K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan