zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Isu Penggulingan SBY Bikin khawatir Warga Tionghoa
JAKARTA– Isu penggulingan Presiden SBY pada 25 Maret membuat warga keturunan Tionghoa takut dan khawatir. “Memang mereka takut dan khawatir, tapi di kawasan Glodok warga keturunan Tionghoa tetap menjalankan aktifitasnya masing-masing dan belum ada eksodus besar-besaran,” kata pengamat politik Budyatna.

Dari pantauan Harian Terbit di sejumlah pusat perbelanjaan dan pertokoan di kawasan Glodok serta Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (23/3), masih tampak ramai, tokoh masih buka seperti biasa. Namun sejumlah pedagang yang ditemui mengakui, mereka selalu waspada dan melihat situasi.

“Kami waspada aja. Kalau pada 25 Maret nanti situasi tidak memungkinkan, tentu kami tutup. Tapi kalau aman dan aksi demo berjalan tertib dan damai, kami tetap buka,” ujar seorang pedagang di Pasar Baru.

Mantan anggota DPR Permadi menilai ketakutan warga Cina tidak berasalan. Apalagi aksi demo itu bentuknya hanya orasi meminta SBY-Boediono mundur.

PENGGULINGAN

Sementara itu, saat ditanya tentang penggulingan SBY, Budyatna mengemukakan, memang sudah wajar apabila masyarakat menginginkan agar SBY turun dari jabatannya. Apalagi SBY saat ini sudah dianggap gagal memimpin bangsa.

“SBY sibuk dengan dirinya sendir, bahkan saat ini kebutuhan pokok menjadi naik dan rakyat banyak yang sengsara. Koruptor dan narkoba merajalela,” tuturnya.

Permadi menilai, sangat wajar apabila masyarakat meminta SBY untuk mundur dan tidak perlu dilebih-lebihkan. Menurut dia, aksi demo nanti tidak menggunakan senjata atau bambu runcing. “Jadi seluruh masyarakat tidak perlu takut terhadap aksi demo tersebut. Berdasarkan kesepakatan, nantinya tidak akan ada kerusuhan,” jelasnya.

Sementara, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, sampai saat ini pihak Ratna Sarumpaet belum memberitahukan rencana demo ke Polda Metro Jaya. “Kami tunggu saja surat pemberitahuan dari penanggung jawab demo. Di situ tercantum jumlah massa, penanggung jawab, di mana lokasi, temanya apa, dan lain sebagainya,” tutur Rikwanto.

Menurut Rikwanto, jumlah personel yang akan diturunkan untuk mengawal aksi demo yang diwarnai isu kudeta, bergantung dari jumlah massa yang turun ke jalan. “Tentu nanti personel pengamanan disesuaikan dengan yang ada di lapangan,” cetusnya.

Untuk pengalihan rute, jelas mantan Kapolres Klaten, tentu sudah menjadi hal rutin dilakukan oleh jajaran polisi lalu lintas. Jika demo pada 25 Maret nanti jadi digelar, Polda Metro Jaya, kata Rikwanto, mengimbau para pendemo berunjuk rasa dengan tertib dan tidak sampai mengganggu kepentingan orang lain. Apalagi, sampai berbuat anarkis dengan cara merusak dan melukai orang lain.

http://www.harianterbit.com/2013/03/...arga-tionghoa/

semoga cuma isu emoticon-Smilie
0
6.2K
76
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan