Berita Pertama :

8 Tersangka Utama Demo Anarkis Protap Siap Diadili

MEDAN | DNA — Pasca pelimpahan delapan berkas dan tersangka utama demo anarkis pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap) ke gedung DPRD Sumatera Utara, dari penyidik Poldasu kepada penuntut umum Kejatisu kini dalam tahap pemberkasan perkara.

Setelah pemberkasan selesai dilakukan maka dalam waktu dekat pihak kejaksaan akan melimpahkan perkara demo anarkis pada 3 Februari 2009 lalu hingga menewaskan Ketua DPRD Sumut, Abdul Aziz Angkat, akan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Medan. Hal itu dikatakan Kasi Penerangan dan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sumatera Utara, Edy Irsan Kurniawan Tarigan SH, kepada wartawan, Rabu (24/6) di Medan.

Lebih lanjut, Edy menuturkan, kini tim tengah bekerja dalam melakukan pemberkasan dakwaan terhadap delapan tersangka, yakni Ir GM Candra Panggabean cs. Dimana kedelapan tersangka ini dijerat dalam pasal 340 KUHP.

Sedangkan mengenai waktu pelimpahan kedelapan berkas tersebut, Edy Irsan menuturkan bahwa pihaknya belum bisa memastikan kapan waktu pelimpahannya. Akan tetapi, ia mengatakan dalam waktu dekat akan segera melimpahkan kedelapan berkas tersebut ke pengadilan untuk segera disidangkan.

Delapan berkas tersangka utama demo anarkis Protap yang kini tahap proses pemberkasan, antara antara lain Ir GM Candra Panggabean,, FM Datumira Simanjuntak, John Hedel Samosir, Viktor Siahaan, Burhannuddin Rajaguk, Juhel Siahan, Varles Sianturi, dan Hasundungan Butar-butar.

Kedelapan tersangka utama, dikenakan enam pasal berlapis, yakni pasal 340 junto 338, junto 146, junto 160, junto 335 junto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Untuk diketahui berkas yang sudah dilimpahkan dari penyidik Poldasu ke penuntut umum, sebanyak 54 berkas dengan 65 tersangka. Dari 54 berkas tersebut yang sudah disidangkan sebanyak 20 berkas dengan 26 tersangka.

sumber: http://www.law.dnaberita.com/24%20JU...I---PROTAP.php



Berita Kedua:

Satu Keluarga Menderita HIV/AIDS

MEDAN | DNA – Tim Medis Rumah Sakit Umum (RSU) dr Pirngadi Medan saat ini tengah menangani satu keluarga warga Lingkungan IV Belawan, yang dinyatakan positif terinveksi virus HIV/AIDS. Keluarga tersebut ditempatkan di ruangan III persisnya di ujung ruangan sebelah kiri.

Satu keluarga yang terdiri dari dua anak balita dan seorang ibu itu, dirawat sejak 15 Juni 2009 lalu. Semulanya si ibu adalah pasien rawat jalan yang mengeluhkan adanya rasa nyeri lambung serta demam dan batuk-batuk. Kemudian hal yang sama juga dialami kedua anaknya. Setelah dilakukan pengecekan oleh tim medis, diputuskanlah untuk rawat inap.

Saat ini, pihak RSU Pirngadi Medan, dengan melakukan perawatan khusus, tengah mengupayakan perbaikan status gizi yang cenderung terus menurun. Selain itu juga mengenai penganan yang dilakukan sesuai dengan standar medis.

Menurut pejabat Direktur RSU dr Pirngadi Medan yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Edwin kepada wartawan, Kamis (25/6), bahwa dari riwayat ketiga pasien ini memang ada hubungan dengan pasien sebelumnya. Dimana mendiang BM suami dari RS, meninggal pada 13 Maret 2009 karena positif terkena HIV/AIDS.

Menurut perkiraan, pada saat RS mengandung kedua anaknya kemungkinan tertular, sehingga dalam hal ini kedua anak korban yakni SM (3,9) dan JM (2,9), mendapatkan prioritas khusus untuk melakukan penyelamatan terutama memberikan asupan gizi kepada keduanya.

Dalam kasus ini pihak tim medis yang menanganinya, adalah tim medis gabungan yang terdiri dari beberapa dokter spesialis. Lebih lanjut, dalam penanganan medisnya pihak rumah sakit, tidak ada melakukan diskriminasi soal tempat akan tetapi pasien ini disatukan dengan lokasi pasien lainnya, jadi tidak ada dilakukan isolasi dalam penanganan medisnya.

Sementara itu dari pantauan wartawan, ketiga korban terinveksi HIV/AIDS ini terlihat kurus, di mana kondisi ruangan tempat ketiga pasien dirawat cukup gerah, sehingga pasien lebih memilih untuk tidur di lantai rumah sakit.


sumber: http://www.dnaberita.com/25%20JUNI---SATU.php