Kebetulan ane ini kaskuser yang amat sangat takut sama ular. Tapi ketakutan ane ini sering bikin penasaran. Jadi kalo lagi berselancar ke dunia maya ane sering nyari2 info tentang ular, liat2 gambar2 ular. Tapi ane beraninya cuma di dunia maya doang, kalo ketemu di dunia nyata mah ogah. Hal ini karena trauma masa kecil ane yg sering ketemu ular gan. Maklum ane anak gunung, hampir tiap minggu, waktu kecil dulu ane ketemu sama ular yang dinamakan di daerah ane dengan Ular Simbah atau Ular Lare Angon, kata orang si ular ini ngga berbahaya, tapi tetep saja, karena dulu sering ketemu di jalan, bahkan masuk rumah, ane jadi trauma..!!
Eits, malah curhat, yuk langsung aja kita nostalgia sama ular terbesar yg pernah heboh di kendal tahun 2003-2004. Katanya ular ini panjangnya 14,85 meter dengan berat 447 kilogram. benarkah berita itu?
Liputan6.com, Kendal: Ular jenis python reticulatus atau sowo kembang kini menghuni kawasan wisata Curug Sewu, Kendal, Jawa Tengah. Dengan hadirnya reptil jantan yang diberi nama Kembang Wangi ini, jumlah pengunjung lokasi wisata ini langsung terdongkrak dari 300 orang per hari menjadi lebih dari 1.000 pengunjung. Demikian pemantauan SCTV dari Curug Sewu, Kendal, Jateng, baru-baru ini.
Pemangsa hewan liar yang memiliki diameter lebih dari 40 sentimeterini diyakini sebagai ular terbesar di Asia Tenggara, bahkan di Asia dengan berat 447 kilogram dan panjang 14,85 meter. Menurut tim peneliti gabungan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Pertanian Bogor, usia hewan yang ditemukan pada 1999 ini sekitar 145 tahun.
Di habitat aslinya, Kembang Wangi biasa memangsa rusa liar, kijang, babi, dan bahkan macan. Namun, sejak menghuni Curug Sewu, reptil yang ditemukan oleh Darmanto ini hanya mau memangsa anjing jantan berbulu cokelat, yang diberikan seekor per bulan. Darmanto sendiri kini menjadi pawang Kembang Wangi.(PIN/Yudi Sutomo)
KENDAL- Kembang Wangi merupakan ular ke-124 yang ditangkap pawang Darmanto (40). Untuk menangkap hewan melata jenis sawa kembang Paiton Reticulasus tersebut diperlukan waktu tiga hari. Ular itu ditemukan di semak-semak kawasan hutan Kampung Tuo, Jambi.
''Sebelum menemukan ular itu, saya mendapat wisik. Dalam mimpi itu, saya melihat lampu pijar yang sangat terang. Merasa ada sesuatu yang istimewa, saya kemudian nglakoni guna mencari kejelasan arti wisik itu,'' tutur Darmanto, pawang ular asal Pacitan, Jatim.
Dari laku olah batin itu, dia mengaku mendapat kejelasan keberadaan ular raksasa di kawasan hutan Jambi, tepatnya di pinggir Sungai Batanghari.
''Untuk menangkap ular-ular tertentu, saya menggunakan ilmu sirep, banda rante dan gendam. Sebelum menangkap Kembang Wangi, saya meminta izin kepada kepala suku Kampung Tuo,'' ungkapnya.
Setelah berhasil ditangkap, lanjut bapak empat anak itu, diperlukan67 orang untuk mengangkat ular Kembang Wangi itu. Kemudian ular tersebut diangkut menggunakan mobil pikap menuju ke Jawa. ''Sejak tertangkap sekitar 19 bulan lalu, ular ini sudah saya ajak berkeliling Pulau Jawa, khususnya Jatim. Terakhir, sebelum di Curug Sewu, Patean, Kendal, ular itu berada di Wonosobo.
Dia menjelaskan, selama 19 bulan Kembang Wangi sudah memakan 67 ekor anjing. Yang dimakannya, khusus anjing berkelamin jantan dan berbulu cokelat. ''Ini sesuai dengan wisik yang saya terima, sebelum menangkap ular itu. Hewan anjing yang akan dihidangkan harus sehat, tubuhnya tidak ada luka dan kutu. Ular ini telah berusia 150 tahun, dan saya perkirakan dapat hidup 4-5 abad,'' paparnya.
Tapi benarkah Kembang Wangi benar-benar sepanjang 14,85 meter?
Ingin Buktikan Kebenaran Data Fisik
KENDAL- Kabar ditemukan ular jenis sawa kembang Paiton reticulasus yang diklaim memiliki ukuran fisik terbesar dan terpanjang se-Asia Tenggara, menarik perhatian dua wartawan asing. Keduanya, John Aglionby koresponden majalah The Guardian dan reporterfree-lance Radio BBC London, Stephen J Fleay.
Kedua jurnalis tersebut,kemarin (1/1) pagi datang ke objek wisata Curug Sewu, Kecamatan Patean, Kendal, tempat ular raksasa itu dipelihara. Mereka ingin membuktikan kebenaran informasi ular yang diberi nama Kembang Wangi, termasuk ukuran fisiknya.
Seperti diberitakan, Kembang Wangi ditemukan kali pertama oleh pawang ular Darmanto (40) di kawasan hutan wilayah Jambi itu serta diklaim sebagai ular terbesar dan terpanjang se-Asia Tenggara yang pernah ditemukan. Kembang Wangi dikatakan memiliki panjang 14,85 meter, berat badan 447 kilogram, dan diperkirakan telah berusia 145 tahun.
Namun, data mengenai fisik ular yang pernah disebarkan sejumlah media cetak dan elektronik atas persetujuan Dinas Pariwisata Pemkab Kendal itu tampaknya kurang memuaskan dua jurnalis asing tersebut. Beberapa kali John Aglionby yang mengukur panjang tubuh ular terlihat terperangah.
"Panjang ular hanya berkisar enam setengah meter, jauh dari data atau catatan awal yang kami dengar. Meski demikian, kami mengakui binatang ini adalah salah satu ular berukuran besar yang pernah kami lihat," kata John yang fasih berbahasa Indonesia, kemarin.
Disaksikan puluhan pengunjung di objek wisata, Stephen Fleay dan John mengukur tubuh Kembang Wangi menggunakan meteran manual. Pengukurannya ketika ular tidak dalam keadaan lurus. Panjang ular diukur per meter atau sesuai dengan liukan tubuh.
Pengukuran tidak dapat optimal, sehingga John tampak gamang. Selain itu, pawang Darmanto yang juga di lokasi kandang mengaku tidak memiliki kemampuan untuk meluruskan tubuh si ular.
Menyerang
Ketika Suara Merdeka memberikan sebuah solusi agar pengukuran dilakukan dengan memanfaatkan seutas tali elastis yang dibentangkan dari bagian kepala hingga ke ekor ular terlebih dahulu, baru kemudian rentangan tali diukur secara manual, John dengan tegas menyatakan tidak berani.
"Sesuai dengan pesan sang pawang, jika merasa terusik, ular akan menyerang. Si pawang tidak berani meluruskan badan ular. Ini harus ditaati. Meski tubuh ular dalam keadaan lurus, saya perkirakan panjang tubuhnya tidak mencapai 14,85 meter. Saat saya ukur, panjang tubuh ular hanya 6,5 meter atau tidak ada separo dari yang diinformasikan semula."
Berkait dengan hal itu, dengan serius John dan Stanley mengajukan pertanyaan kepada pawang Darmanto. Mulai awal penemuan hingga pernyataan yang menjelaskan data-data fisik sebagai ular terbesar dan terpanjang.
"Panjang tubuh ular sawa kembang yang mencapai 14,58 itu diperoleh saat tubuhnya secara tidak sengaja menjalar lurus. Bekas tempat ular menjalar kemudian saya ukur dan diperoleh panjang 14,58 meter. Saya sangat yakin itu," papar Darmanto yang dibenarkan Kepala Dinas Pariwisata Drs Agus Rifai MPd.
Yah, ternyata cuma 6,5 meter gan, Ini yang ngukur wartawan dari BBC London sama Guardian HOAX deh
Buat kaskuser KENDAL ada yang mau komeng?
Beneran ngga Kembang Wangi ini gedhe banget?
Ane sebagai orang awam juga meragukan sih kalo Kembang Wangi alias phyton dari Jambi ini penjangnya 14,85 meter. Titanoboa yang katanya ular purba terbesar aja panjang maksimalnya cuma 15 meter kok.
Quote:
Original Posted By furcqon►rumah ane gak terlalu jauh dari curug sewu (tempat ular gede itu) kalau ane lihat dg mata kepala ane ular itu panjangnya gk nyampe 14 m, palingan sekitar 7 m. Di curug sewu tadinya ada 2 ularnya tapi sekarang tinggal 1. yg satu udah mati. Kalau agan-agan maen ke curug sewu, jangan lupa mampir ke gubug ane.
Spoiler for titanoboa:
repika Titanoboa
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Sekian gan, Trit ane, kalo terhibur bolehlah di lempar cendolnya.
Silakan Komeng, komeng yg bagus ane taroh di peki wan....
NB : Kabarnya ular Kendal ini sekarang sudah meninggal, cuma tahun berapa ane kurang paham gan, browsing2 di dunia maya belum ketemu beritanya
Diubah oleh jikaengkauialah 28-04-2013 02:26
tien212700 memberi reputasi
1
29.9K
Kutip
105
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru