Liputan6.com, Jakarta : Ada banyak fakta yang terungkap saat Badan Tim Nasional (BTN) akhirnya harus melengserkan Luis Manuel Blanco dari posisi pelatih kepala timnas. Sebuah misteri pemberian uang suap 300 dollar (sekitar Rp 2,7 juta) kepada masing-masing pemain terkuak. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua BTN, Harbiansyah Hanafi kepada wartawan, Selasa (19/3/13).

Suap konon diberikan oleh seseorang yang menginginkan Blanco tetap melatih timnas. " Saya tanya kepada pemain saya asal Persisam, ternyata mereka disuruh tanda tangan diatas kertas, dengan alasan sebagai uang saku mereka. Dan isi kertas itu bertuliskan tentang persetujuan para pemain terhadap Blanco. Itu merupakan jebakan dan merupakan suatu bentuk penipuan," katanya. "Inilah mengapa saya memilih Rahmad Darmawan dan Jacksen."

Pelaku penyuapan, dikatakannya, mungkin berasal dari oknum-oknum yang tak mau terjadi persatuan di timnas. "Saya pikir oknum pelaku tidak menginginkan adanya persatuan di timnas. Ini tidak bisa dibiarkan, ini sudah kriminal," katanya.

Aksi minta tanda sebelumnya dimulai Ketua BTN, Isran Noor. Dia meminta pemain membubuhkan tanda tangan jika memang tak sukaBlanco melatih mereka. Tapi permintaan Isran ini tak disetujui Harbiansyah. Menurut dia, itu bisa menjadi preseden buruk. "Apa jadinya kalau nasib pelatih ditentukan oleh pemain," katanya.

Sementara itu, Blanco yang ditemui media di lobby Hotel Sultan tetap menunggu kepastian dari PSSI. Dia masih meyakini, dirinya sebagai pelatih timnas. "Saya tidak tahu apa-apa. Yang saya lakukan hanya agar timnas Indonesia kuat. Jika pencoretan 16 pemain itu dianggap kesalahan, ya sudah. Tapi saya tetap menunggu kepastian," katanya.

sumber

wah klo emang bener knp ga segera di laporkn?? kn saksinya dah ada pemain situ asal persisam. Sama suratnya dijadikan bukti.
==========================================================
Yang kmren kriminal ga tuh?? yg ga kasih pemain ke timnas??
kn itu juga tidak menginginkan adanya persatuan di timnas
==========================================================
Ketua sama wakil aja gak harmonis. Gimana bawahannya