Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bimbim93Avatar border
TS
bimbim93
Kisah Mumi 3 Abad di Papua yang Bisa Menolong Warga


Wamena - Wamena di Papua memiliki mumi hitam berumur 3 abad. Tapi, mumi ini tidak hanya sekedar mayat yang diawetkan. Dia adalah sang pembawa kesejahteraan bagi masyarakatnya.

Papua menyimpan banyak keajaiban yang traveler belum banyak tahu. Di Wamena, Anda dapat melihat mumi berumur 3 abad. Meski tidak dibaluti perban seperti yang di Mesir, mumi ini dijamin akan membuat bulu kuduk Anda berdiri.

"Di Wamena ada dua mumi di Distrik Kurulu dan tiga Distrik Asolagaima," kata pemandu setempat, Bertnart kepada detikTravel saat berkunjung ke Kampung Sompaima, Distrik Kurulu, Wamena beberapa waktu lalu.

Rupanya, kampung ini sudah terkenal di kalangan wisatawan. Muminya disimpan di dalam Honai, rumah tradisional, dan dikeluarkan hanya saat wisatawan datang.

"Mumi ini diperkirakan umurnya 300 tahun lebih. Dia adalah kepala Suku Wi Motok Mabel," ujar Bertnat.

Mumi ini berwarna hitam dengan posisi duduk dan menatap ke langit. Mulutnya terlihat menganga dengan kedua tangannya memegang masing-masing kedua lututnya. Ada koteka dan juga topi yang terlihat sangat kering.

Tapi, mengapa ada mumi di Papua?

"Dia (mumi-red) meninggal karena sakit. Sebelum mati, memang ingin dimumikan supaya warga disini bisa sejahtera dan selalu bahagia," tegas Bertnart.

Pernyataan Bertnart mampu membuat dahi ini mengerenyit. Rupanya, mumi ini lebih dari sekedar mayat yang diawetkan dan bisa dilihat saja. Dari mumi inilah, masyarakat di Kampung Sompaima dapat hidup sejahtera. Sebab, mumi ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang artinya dapat menjadi sumber penghasilan bagi warga kampungnya.

"Dari mumi ini wisatawan-wisatawan datang ke kampung ini. Kampungnya jadi ramai, sehingga para mama (sebutan wanita tua di Papua) dapat berjualan gelang-gelang dan kerajinan toh," ungkap Bertnart.

Sungguh di luar pikiran, bagaimana bisa leluhur mereka dapat berpikir sejauh ini. Memang, para mama di sini banyak yang menjajakan hasil kerajinan seperti noken, koteka, taring babi hingga kopi kepada wisatawan yang datang. Harganya pun beragam, mulai dari puluhan hingga ratusan ribu. Hal ini dapat menjadi salah satu sumber penghasilan mereka.

Bagi wisatawan yang mau melihat mumi, dikenakan biaya Rp 200-300 ribu. Cukup mahal, tapi pengalaman melihat mumi tidak akan terlupakan seumur hidup.

Papua masih memiliki banyak hal menarik di tiap tempatnya. Inilah destinasi yang penuh keajaiban dan misteri yang menarik untuk ditelusuri. Silakan berkunjung ke Bumi Cendrawasih dan bersiaplah terkagum-kagum!
Diubah oleh bimbim93 19-03-2013 01:34
0
2.7K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan