Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RUPS Bumi Plc pada 21 Februari 2013 lalu di London, Inggris, telah menyatakan ditolaknya usulan semua usulan Nathaniel Rothschild terkait rencana perombakan dewan direksi Bumi Plc. Penolakan ini sama artinya dengan kemenangan sekali lagi bagi Grup Bakrie.



Seperti diketahui, sebelumnya Grup Bakrie dan Nat Rothschild sendiri telah ‘di adu’ melalui rapat dewan direksi, yang ketika itu isinya memutuskan diterimanya proposal penawaran Grup Bakrie untuk keluar dari Bumi Plc. Seharusnya Rothschild ’skak-mat’ di sini.

Namun tingkahnya semakin menjadi-jadi. Semua pihak malah dimusuhinya. Samin Tan kena. Begitu pula dengan dewan direksi Bumi Plc. Oleh karena itulah Rothschild akhirnya merencanakan untuk merombak 12 dari 14 orang direksi yang menurutnya juga ikut memperlemah posisi tawarnya di Bumi Plc.

Tapi apa mau dikata, Rothschild memang harus berlapang dada untuk kedua kalinya. Ia harus kembali kalah. Padahal ia sendiri sudah pakai cara busuk seperti mengadudomba Grup Bakrie dengan Prabowo. Perlu diketahui, Rothschild mengajak adik Prabowo, Hasyim Djojohadikusumo untuk ikut bergabung bersamanya menjadi dewan direksi Bumi Plc jika RUPS berhasil dimenangkannya.

Lalu dengan kekalahan keduanya ini apakah Rothschild akan mendukung keputusan RUPS? Melalui media ia menyatakan bahwa kemenangan Grup Bakrie dengan total 60% suara, tidaklah sah. Menurut Rothschild, lawannya itu seharusnya menghimpun 75% suara agar dapat menang. Dan mungkin saja ia memang masih akan terus merecoki kisruh yang sebenarnya bisa segera di atasi.

Ya begitulah Rothschild, masih saja keras kepala dengan tidak mengakui hasil RUPS yang sebenarnya adalah inisiatif dari dirinya sendiri. Terlepas dari itu, kemenangan Grup Bakrie tetap harus dilanjutkan dengan cara merealisasikan segera perpisahan dari Bumi Plc.

Dengan terealisasinya hal tersebut, tentunya akan ikut menyelesaikan kisruh. Dan yang terpenting adalah penguasaan aset tambang batu bara Indonesia kembali dimiliki oleh pengusaha nasional.