Pihak Smartfren sudah menghubungi saya pada tanggal 26 Februari 2013, di hari yang sama dengan saya mengupload keluhan saya di Kaskus.
Melalui Bapak Danang, Smartfren menghubungi saya dan menginformasikan bahwa unit sudah tersedia di gerai Smartfren Kenari dan bisa diambil pada hari itu juga. Cukup mengagumkan dan mengherankan dengan gerak cepat dari Smartfren merespon keluhan saya.
dan juga Kaskus....
Akibat kelalaian, New Andromax Tab saya mengalami retak LCD sehingga mengharuskan saya mengganti LCD tersebut.
Berbekal keyakinan bahwa saya akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan mendapatkan pelayanan prima dari Smartfren, berangkatlah saya dari Klaten ke Gerai Smartfren di Kenari, Yogyakarta tanggal 8 Januari 2013.
Setelah menunggu antrian yang lumayan panjang, akhirnya bertemulah saya dengan CS yang bernama dan mendapatkan penjelasan bahwa biaya penggantian LCD sekitar Rp. 570,000. Saya menyanggupi biaya tersebut karena memang sepenuhnya kesalahan saya sebagai pengguna. Dari penjelasan Mbak Meitha,CS disana, proses service akan membutuhkan waktu minimal 14 hari dan maksimal TBD sejak tanggal tertulis. Tentu saja saya berspekulasi bahwa pelayanan mereka tidak akan menggunakan patokan waktu minimal. Anehnya ketika saya tanyakan kapan saya bisa konfirmasi perbaikan unit saya, mereka bilang bahwa Smartfren yang akan menghubungi saya lewat telepon tentu saja setelah mereka meminta nomer yang bias dihubungi. Walau saya sedikit memaksa untuk diberikan nomer kontak yang bisa dihubungi, mereka tetap bersikeras bahwa Smartfren tidak memiliki nomer telpon. Mungkin satu-satunya didunia perusahaan telekomunikasi yang tidak menyediakan nomor kontak kantor perwakilannya.
Baiklah, setelah sekitar hampir 2 bulan unit saya masuk, tanpa ada kabar perkembangan masuklah telpon dari Nomor Jakarta 021 6335433 pada hari MINGGU 17 Februari 2013 mengaku dari service centre Smartfren mengkonfirmasi unit mengenai kerusakan dan biaya yang tiba-tiba menjadi Rp. 680,000. Karena merasa itu memang kesalahan saya, saya sanggupi dan meminta proses dilanjutkan. Lucunya, setelah saya sanggupi, mereka minta saya segera mentransfer uang tersebut ke rekening mereka pada hari itu juga untuk memperbaiki unit. Tentu saja saya menolak karena, sepengetahuan saya, seharusnya saya hanya akan melunasi pembayaran setelah unit selesai di Gerai tempat saya memasukkan unit di Jogjakarta. Ditambah lagi jaman sekarang sudah tidak terhitung modus penipuan yang minta transfer.
Pada hari Rabu tanggal 21 Februari 2013, datanglah saya ke Gerai Smartfren untuk mengecek kebenaran telpon tersebut sekaligus menanyakan perkembangan unit saya. Cerita lucu semakin bertambah karena ternyata berdasarkan penjelasan CS yang saya lupa namanya, memang seperti itulah prosedur servis di Smartfren. Karena unitnya sendiri memiliki merk Hisense, maka Smartfren hanya berperan sebagai perantara saja dan tidak bertanggungjawab terhadap kerusakan baik yang disebabkan oleh kelalaian penggunaan maupun kesalahan pabrik. Ketika ada produk Smartfren yang rusak dan akan diperbaiki, mereka hanya menampung produk tersebut dan dikirimkan ke rekanan mereka tanpa mereka memonitor standard kualitas kerja dan pelayanan rekanan. Unit menjadi urusan pelanggan dengan service center. Karena saya sudah enggan berdebat, ditambah lagi paling tidak apabila saya mentransfer uang, saya tidak akan kena tipu. Saya mintalah kepada CS smartfren untuk rincian biaya dan nomer rekening perusahaan odong-odong tersebut. Dengan gagahnya mereka mengatakan bahwa sayalah sendiri yang harus menelpon service centre tersebut dan menanyakan detailnya, Smartfren sudah tidak berurusan, sepenuhnya menjadi urusan antara pelanggan dengan rekanannya, hebat sekali bukan? Setelah saya sedikit marah-marah, akhirnya mereka mau menelponkan dan menanyakan nomer rekening perusahaan tersebut, dan mereka menjanjikan bahwa service centre akan menghubungi saya langsung lewat telpon atau SMS. Sampai detik ini, belum ada komunikasi dari Smartfren maupun service centre tersebut.
Saya sangat menyayangkan prosedur standard Smartfren yang lain daripada yang lain, apalagi menyerahkan sepenuhnya pelanggan dengan service centre yang merupakan rekanan dari Smartfren. Tugas dari Smartfrenlah untuk mengendalikan rekanan mereka menyediakan pelayan terbaik bagi pelanggannya, tidak lepas tangan seperti ini.
Namun saya disadarkan bahwa inilah konsekuensi dan harga yang harus diganti dari membeli produk murah(an). Padahal, saya belum cerita mengenai keluhan-keluhan selama menggunakan produk tab ini yang coba saya kesampingan mengingat harganya yang memang murah(an) ini. Bagi pengguna smartfren yang sudah terlanjur membeli produk mereka, mohon untuk menjaga gadgetnya dengan baik karena apabila mengalami kerusakan, tidak menutup kemungkinan pengalaman yang sama akan Anda dapatkan. Apabila anda berencana membeli produk smartfren, saya sarankan untu melakukan riset yang lebih mendalam dan mempertimbangkan pengalaman saya sehingga tidak berujung pada kekecewaan.