Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yantiqueAvatar border
TS
yantique
Nah lhooo ... Petinggi DEMOKRAT Panik! Loyalis Anas di Pusat & Daerah Ramai2 Mundur
Nah lhooo ... Petinggi DEMOKRAT Panik! Loyalis Anas di Pusat & Daerah Ramai2 Mundur
Anas dan Loyalisnya!

Sejumlah Loyalis Anas Akan Mundur dari Demokrat
Sabtu, 23 Februari 2013 15:25 WIB

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-Sejumlah kader dan pengurus Partai Demokrat di pusat dan daerah dikabarkan akan mundur dari partai berlambang mercy itu. Ini menyusul penetapan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka KPK dalam kasus dugaan korupsi pembangunan kompleks olahraga Hambalang. Dan isu yang menyebut Anas juga akan mundur dari ketua umum partai Demokrat.

Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat (PD) Muhammad Rahmad mengakui beberapa kader sudah berencana mundur. "Sejak kemarin saya banyak terima telepon, BBM, dan SMS, (keinginan kader mundur). Tidak hanya dari Cilacap tetapi dari wilayah lain juga, banyak," ujar Rahmad di kantor DPP Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2013). Kader Demokrat dari Cilacap yang berencana mundur adalah Ketua DPC Cilacap PD Tri Dianto. Rahmad sendiri mengaku mundur dari Demokrat. Dikatakan itu sebagai keputusan pribadi dan tidak mengajak kader lain untuk mundur.

Di tempat yang sama, Ketua DPP Demokrat Umar Arsal meminta rekan-rekannya untuk tidak terburu-buru mengambil sikap mundur dari Demokrat.
"Saya minta kawan-kawan Demokrat yang loyal ke Anas jangan mengambil keputusan dalam keadaan labil seperti ini," kata Umar Arsal
http://pekanbaru.tribunnews.com/2013...-dari-demokrat

Banyak Kader Demokrat di Daerah Mau Mundur
Sabtu, 23 Februari 2013 | 19:00 WIB

inilah..com, Jakarta - Wakil Direktur Eksekutif bidang Pembinaan SDM DPP Partai Demokrat M Rahmad mengatakan banyak kader-kader daerah Partai Demokrat akan menyusul jejak Anas Urbaningrum mundur dari partai. "Dalam minggu ke depan kita lihat, saya banyak dapat telepon dari daerah yang mau mengundurkan diri," kata Rahmad di rumah Anas, Duren Sawit, Jakarta, Sabtu (23/2/2013).

Rahmad menyanggah, kalau seluruh kader atau loyalis mantan ketua umum Partai Demokrat yang ingin mengundurkan diri dari partai atas tekanan atau paksaan dari Anas Urbaningrum. "Itu keinginan dan kesadaran sendiri, tidak ada tekanan. Karena chemistry politik sesuai dengan Pak Anas," terangnya. Rahmad sebelumnya telah mengajukan surat pengunduran diri dari Partai Demokrat.

Anas Urbaningrum resmi mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Demokrat pascaditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dan proyek lainnya.KPK menjerat Anas dengan menggunakan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah oleh UU no 20 tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dia diduga menerima hadiah atau janji saat menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/1961266/banyak-kader-demokrat-di-daerah-mau-mundur#.USjHQKKeM9o[/url]

SBY Percepat Rapat Majelis Tinggi Malam Ini
Sabtu, 23 Februari 2013 | 19:37 WIB

inilah..com, Jakarta - Ketua Dewan Pembina yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mempercepat rapat Majelis Tinggi pascapengunduran diri Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum DPP. Wakil Ketua Umum DPP Max Sopacua mengakui kalau SBY mempercepat jadwal, yang harusnya berlangsung esok hari namun dipercepat pada Sabtu (23/2/2013) malam ini. "Iya dipercepat, harusnya bukan malam ini," kata Max saat dihubungi inilah..com.

Max menjelaskan, walau sebagai salah seorang Majelis Tinggi, Max tidak tahu apa nanti yang akan dibicarakan. Namun, memang SBY akan membicarakan soal mundurnya Anas. "Tergantung pak SBY mau dibicarakan apa. Nanti jam 21.00 WIB," kata Max.
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/1961270/sby-percepat-rapat-majelis-tinggi-malam-ini#.USjHRaKeM9o[/url]

KAHMI Duga Ada Muatan Politis Anas Tersangka
Sabtu, 23 Februari 2013 | 16:07 WIB

inilah..com, Jakarta - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam menduga penetapan Anas sebagai tersangka oleh KPK ditunggangi muatan politis karena ada peristiwa-peristiwa yang mendahului sebelum penetapan tersebut
"KAHMI membedakan antara kasus hukum dan soal politik. Soal politisnya jelas ada yang menunggangi, tapi penunggangnya banyak, bukan hanya satu. Makanya prokontranya besar sekali," kata Koordinator Presidium KAHMI, Mahfud MD.

Dia mengatakan ada beberapa peristiwa sebelum Anas jadi tersangka yaitu ada yang minta Anas diproses hukum dan meminta dilepaskan karena tidak cukup bukti.Namun dia menjelaskan masalah hukumnya harus jernih, KPK tidak boleh didikte oleh politik atau opini apapun. Menurut dia, korupsi harus diberantas dan tidak boleh dibela. "Tapi politik dan opini sesat tak boleh meracuni KPK. KAHMI akan terus memantau dan bersikap jika ada perlakuan tak adil," ujarnya.

Mahfud menegaskan KAHMI akan mengawal agar kasus ini murni penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Menurut dia KPK tidak boleh main-main dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi harus ditegakkan, tetapi Anas harus diperlakukan adil. "Kami akan mengawal proses itu agar negara beres dan penegakan hukum tak dipolitisasi," katanya.

KAHMI ujar Mahfud, sudah menugaskan lembaga bantuan hukum KAHMI untuk mendampingi Anas dan memperkuat Tim yang sudah dibentuk oleh Anas. Namun menurut dia, KAHMI tetap pro pemberantasan korupsi kerena itu KAHMI tidak akan membela korupsi jika memang korupsi itu ada.
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/1961231/kahmi-duga-ada-muatan-politis-anas-tersangka#.USjHVaKeM9o[/url]

Lagi, Loyalis Anas Mengundurkan Diri
Sabtu, 23 Februari 2013 , 18:48:00

JAKARTA - Tanda-tanda para loyalis Anas Urbaningrum di daerah bakal hengkang, mulai terlihat. Tri Dianto, Ketua DPC Demokrat Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, secara resmi menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya itu. Adapun alasan Tri mengundurkan diri karena ia sudah tidak nyaman lagi menjadi pengurus Demokrat. Ia menilai Demokrat bukan lagi partai yang santun. "Demokrat sudah tidak santun lagi karena banyak faksi dan saling menjatuhkan. Karena itu saya ingin berada di luar kepengurusan, " ujar Tri saat dihubungi JPNN, Sabtu (23/2).

Sebelumnya, Wakil Direktur Eksekutif DPP Demokrat, М. Rahmat juga melepas jabatannya. Alasannya, sikap itu dianggap bentuk dukungannya kepada Anas. "Saya sudah menyiapkan surat pengunduran diri, ini standing politik, bentuk dukungan," kata Rahmat di kediaman Anas di Duren Sawit, Jakarta, Jumat (22/2). Ia menyatakan, banyak senior di Demokrat yang menginginkan agar loyalis Anas mundur. "Kalau tidak mundur akan menciptakan suasana tidak konsusif di Anas," ujarnya.
http://www.jpnn.com/read/2013/02/23/...undurkan-Diri-

-------------------------------

Nasib DEMOKRAT akan sama persis dengan NASDEM, akan ditinggalkan secara beramai-ramai oleh kadernya di Pusat dan Daerah. Hanya saja kalau NASDEM gara-gara sikap pelaku pendiri partai Surya Paloh yang hendak mengambil total kendali partai, sehingga memancing Harry Tanoe minggat. Maka dalam kasus di partai DEMOKRAT kali ini hampir sama, pendirinya SBY bermaksud mengambil total kendali partai menjelang Pemilu dengan alasan Ketua Umumnya terlilit masalah hukum. Masalahnya opini publik sudah terlanjur terbentuk bahwa penetapan Anas sebagai tersangka oleh KPK, penuh dengan intrik dan konspirasi, semenjak kasus sperendik itu bocor. Adanya pendzoliman seperti itu akan membuat sebagian orang di internal partai DEMOKRAT sudah merasa tak nyaman lagi berada di dalam partai itu, yang ternyata tak ditemukan lagi praltek demokratis dan kesantunan, seperti yang selama ini dicanangkan pendirinya sendiri, SBY.
0
5.3K
62
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan