SOLO- Gubernur DKI Jakarta Jokowi wajib mem-backup calon gubernur Jawa Tengah dari PDI Perjuangan yang akan bertarung pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada Mei 2013 mendatang.

“Jokowi sebagai kader PDI Perjuangan, sekaligus saat ini masih menjabat Wakil Ketua Bidang Pemerintahan DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, sudah tentu memiliki kewajiban mem-backup siapapun yang diusung PDI Perjuangan,” kata Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bimo Putranto.

Ini dikatakan Bimo di sela-sela acara Seminar Peringatan 40 tahun PDI Perjuangan di Solo, Jawa Tengah, Minggu (24/2/2013).

Bimo menjelaskan bahwa sejauh ini DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah telah mengajukan beberapa bakal calon kepada DPP PDI Perjuangan untuk dimintakan rekomendasi, namun hingga saat ini rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan belum turun.

“DPP belum memberi rekomendasi siapa yang musti 'diamankan' dalam Pilgub Jateng,” ujarnya.

Siapa saja yang diajukan, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah itu enggan menyebutkan nama.

“Soal siapa nama-nama yang diajukan, saya yakin mas dan mbak lebih tahu, karena sudah mencuat di berbagai media massa,” ujarnya.

Ditanya soal rekomendasi partai yang mundur dari perhitungan pertengahan bulan Februari 2013, Bimo mengaku bahwa penggodokan di tingkat DPP belum selesai. Hal itu terkait dengan hasil survei, aspirasi kader dan sebagainya.

“Soal turunnya rekomendasi yang mundur, bagi kami bukan masalah. Ingat saat Jokowi maju, juga sudah saat-saat terakhir,” pungkasnya.
(kem)

http://jogja.okezone.com/read/2013/0...ub-pdip-jateng

nah ane bagi trik kampanye Kotak-kotak
- mereka bakal kuasai media online,twitter,kaskus,forum detik dll, trs bentuk opini + buat jargon mereka,dan opini - untuk saingan


- Menjanjikan "kartu sehat" ( kartu yang bisa digunakan buat ATM,Kesehatan dll ) , Mendatangkkan Jokowi, dapat dukungan SLANK,silahturahmi ke berbagai elemen.

- pas debat terbuka jgn dekat-dekat ama calon dari kotak-kotak,mereka jago buat spin issue,"aher marah ama teten karena boroknya di buka" "foke mau pukul jokowi",padahal kenyataannya cuma dialog biasa aja
- jadi kasih tau calon cagub,wako dll jangan mendekati atau di dekati,karena mereka ada team ahli isu,ntar berita yang keluar aneh - aneh,padahal cuma sebatas foto atau video

- nah pada case oneng,pada masa tenang,team mereka maen di jaringan sosial,trs ada team yang nyebarin issue di masyarakat, ada juga "money politik" (di beberapa tempat)
nah itu aja

ts gak menerima "nasi bungkus" dan menolak "nasi kotak"
sekian terima kasih