Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Daniel707Avatar border
TS
Daniel707
Jepang Bingung, Bagaimana Cara Menghabiskan Uangnya!
Tokyo - Apa yang bisa dibeli sebuah negara yang telah memiliki semuanya?



Pertanyaan inilah yang sekarang dihadapi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe setelah dia membuat rencana membelanjakan US$100 miliar (Rp971 triliun) untuk pembangunan infrastruktur dalam 15 bulan ke depan, dalam upaya menghidupkan kembali perekonomian.


Jepang sudah punya kereta api peluru, rimba kota dengan banyak jalan layang, dan bahkan pulau-pulau buatan manusia. Jepang yang ultra modern tak terlihat seperti negara yang butuh membangun.


"Kami tak bisa sekedar membangun jalan raya dan infrastruktur lain seperti dulu, karena populasi makin berkurang dan banyak penduduk lanjut usia," kata Takayoshi Igarashi, profesor bidang kebijakan publik di Universitas Hosei. Sebelumnya dia telah menyarankan pemerintah yang dulu untuk membangun kembali pasca bencana gempa bumi, tsunami dan insiden nuklir Fukushima pada 2011.


Belanja infrastruktur menjadi agenda ekonomi terpenting Abe di samping mendorong bank sentral agar mengambil langkah lebih agresif dalam mengakhiri deflasi.


Sejak berkuasa Desember lalu, Abe telah mengalokasikan 10 triliun yen untuk infrastruktur baru dalam 15 bulan, setengah dari jumlah itu berasal dari utang pemerintah.


Nilai proyek Abe ini sama dengan jumlah kebutuhan seluruh dunia untuk membangun infrastruktur transportasi setiap tahunnya, menurut perkiraan Organisasi Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi (OECD).


Belanja pemerintah memang menjadi jalan keluar yang klasik sebagai stimulan pertumbuhan ekonomi yang melemah. Namun cara ini juga sudah berulang-kali dicoba Jepang, yang sejak 1990 sudah membelanjakan US$2 triliun untuk beton dan baja dalam upaya yang sia-sia untuk membangkitkan perekonomian.


Sejak tahun 2000, Jepang sudah empat kali dilanda resesi.


Para ekonom memperingatkan bahwa tanpa adanya reformasi untuk mendongkrak potensi pertumbuhan ekonomi jangka panjang, belanja pemerintah seperti itu hanya bisa sebentar saja menghentakkan ekonomi dan lalu justru melipatgandakan utang pemerintah yang sekarang ini sudah mencapai dua kali lipat lebih dari output nasional.


“Dampaknya bisa signifikan tapi juga sejenak saja," kata Tomo Kinoshita, ekonom di Nomura Securities, Tokyo. Kinoshita memperkirakan bahwa setiap belanja senilai 10 triliun yen hanya akan menambah 11 triliun ke produk domestik bruto (PDB).


Banyak Proyek Tak Perlu

Namun menghasilkan sentakan yang sejenak itupun bukan hal mudah, karena begitu banyak yang sudah dibangun Jepang.


Jepang, negara terbesar ke-61 di dunia, memiliki 1,2 juta km jalan raya, atau kelima yang terpanjang di dunia. Negara ini juga punya 680.000 jembatan, hampir 10.000 terowongan, 250 kereta api peluru dan 98 bandara. Para pengkritik mengatakan banyak dari fasilitas itu sebetulnya tidak diperlukan, mahal dan merusak lingkungan.


Sebagai contoh, bandara di Ibaraki, 85 km sebelah utara Tokyo, dibuka pada 2010 dengan biaya pembangunan US$225 juta untuk pusat penerbangan murah. Hari ini, bandara itu hanya melayani enam penerbangan sehari.


Pembangunan Waduk Yanba senilai hampir US$5 miliar dimulai sejak 1967 untuk menghasilkan listrik bagi rakyatnya yang terus bertambah. Sekarang ketika populasi Jepang justru menurun, waduk itu belum juga selesai dibangun setelah 45 tahun.


Ketika Partai Demokrat mengalahkan Partai Liberal Demokrat (LDP) pada 2009, penguasa baru berusaha menyingkirkan proyek-proyek seperti ini dalam kampanye untuk mengurangi pemborosan dan mengubah fokus pemerintah “dari beton ke manusia ".


Pemerintahan Abe, yang berasal dari LDP, kembali mencoba menghidupkan proyek ‘pekerjaan umum’ ini namun bertekad tidak mengulangi kesalahan masa lalu.


"Kita perlu terus mengingat bahwa ada keuntungan yang didapat ketika sedang membangun infrastruktur, namun biaya perawatan dan utang masih ada ketika proyek selesai," kata Menteri Perekonomian Akira Amari. "Kami tak mau menggarap proyek-proyek PU hanya agar bisa membangun."


Apa yang harus Dibangun dengan US$100 miliar?

Namun kalau pembangunan yang tak perlu disingkirkan, pemerintah bisa gagal mencapai target pengeluaran dan stimulus yang diharapkan. Pendek kata, tidak jelas apa yang dibutuhkan Jepang agar bisa membelanjakan US$100 miliar itu.


Jumlah ini empat kali dari yang dipakai untuk membangun bandara internasional Kansai di pulau buatan lepas pantai Osaka. Proyek selama 10 tahun untuk membangun jalan raya 254 km melintasi Gunung Fuji hanya akan menghabiskan US$47 miliar nantinya.


Artinya, anggaran yang disiapkan Abe ini cukup untuk membangun 500 km jalan raya, empat bandara internasional dan 20 waduk.


Dan ingat, rencana Abe adalah menghabiskan uang itu sampai April 2014. Dia pernah mengusulkan belanja sebesar itu setiap tahun selama satu dasawarsa, kalau dia tetap berkuasa selama itu.


Banyak Uang, Sedikit Orang

Bahkan kalau pembangunan infrastruktur terwujud, tidak jelas juga siapa yang akan memakainya nanti.


Karena tingkat kelahiran yang rendah, populasi Jepang menurun seperempat juta per tahun, menurut statistik pemerintah.


Tambahan pula, populasi angkatan kerja turun dua kali lipat dari jumlah itu. Menurut proyeksi Kementerian Kesehatan Jepang, populasi Jepang akan turun sepertiganya menjadi kurang dari 90 juta pada 2060 nanti.


Artinya, makin sedikit mobil yang akan melewati jalanan di Jepang. Perusahaan riset otomotif Fourin Inc. memperkirakan penjualan mobil di Jepang akan turun dari 5,4 juta unit tahun lalu menjadi 4,5 juta pada 2020, dan makin turun ke 3 juta pada 2040.


Jumlah pekerja konstruksi Jepang juga turun, hanya sepertiga dari yang dimiliki negara itu pada 1997 dan perusahaan-perusahaan konstruksi sudah kesulitan mencari pekerja untuk membangun kembali wilayah yang kena bencana pada 2011.






Ilustrasi Infrastruktur Jepang



Sumber:
http://www.beritasatu.com/dunia/9827...1-triliun.html


========================================================

buset masalah Jepang pelik banget yah kayak nya, padahal duit ada
emoticon-Matabelo

kalo di kirim ke Indonesia, kayak nya siap menampung dengan senang hati deh Indonesia
emoticon-Ngakak

Diubah oleh Daniel707 22-02-2013 02:53
0
4K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan