Karena minggu ini ada matchday Liga Champions Madrid lawan MU, ane mau bikin thread ini gan
Semangat fair play yang selalu dikampanyekan Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) kembali dilemahkan dengan terciumnya skandal pengaturan skor. Temuan intelijen Uni Eropa, Europol, sungguh mengagetkan.
Terakhir, dua klub raksasa Premier League,
Liverpooldan
Manchester United terseret di dalammya. Beruntungnya, hingga saat ini, status Liverpool dan MU bukan sebagai yang tertuduh.
Keduanya secara kebetulan masuk dalam sebuah laga yang telah disusupi kecurangan.
Pertandingan Liverpool kontra klub Hungaria, Debrecen, di ajang Champions League 2009 dan laga Manchester United kontra Zalaegerszeg TE yang juga berasal dari Hungaria pada 2003, diklaim telah ternoda dengan aksi sindikat kejahatan ini.
Terciumnya kecurangan ini berawal dari penyelidikan selama 18 bulan yang dilakukan Europol.
Europol mengklaim sebanyak 680 pertandingan telah diatur oleh sebuah sindikat perjudian yang berbasis di Asia.
Masih menurut Europol,
sindikat ini telah menggunakan 425 petugas pertandingan, ofisial klub hingga pemain dari lebih 15 negara untuk menjalan operasinya.
"Sebanyak 425 petugas pertandingan, ofisial klub, pemain dan penjahat kakap dari lebih 15 negara diduga terlibat dalam upaya pengaturan pertandingan sepakbola profesional," kata Direktur Interpol, Rob Wainwright.
"Mereka membentuk operasi kejahatan terorganisir yang canggih, yang menghasilkan lebih dari 8 juta euro dari keuntungan judi bola dan memberikan lebih dari 2 juta euro untuk membayar mereka yang terlibat dalam pertandingan," tambah Wainwright.
Temuan ini tentu menjadi pukulan telak bagi FIFA dan otoritas sepakbola di bawahnya yang selalu mengkampanyekan sportifitas dan semangat fair play.
Pelan namun pasti, beberapa laga yang disusupi kecurangan ini mulai terkuak. Bahkan, puluhan orang di Jerman juga telah ditangkap dan dijatuhi hukuman.
Saat ini, Liverpool dan MU menjadi dua klub ternama yang ikut terseret dalam skandal paling menghebohkan ini.
Laga Liverpool kontra Debrecen pada 2009 ditengarai telah diatur.
Kiper Debrecen, Vukasin Poleksic menjadi tertuduh.
Poleksic saat itu didekati supaya membiarkan setidaknya tiga gol bersarang ke gawangnya sendiri untuk mengejar agregat gol di babak penyisihan grup.
Tetapi pada akhirnya hanya satu gol yang bersarang ke gawang Poleksic malam itu, yakni gol Dirk Kuyt.
Poleksic akhirnya mendapatkan hukuman dua tahun dari UEFA
Kasus pengaturan skor yang sedang melanda sepakbola diduga melibatkan salah satu pertandingan Manchester United di Liga Champions.
Peristiwa itu terjadi ketika babak kualifikasi Liga Champions 2002/2003 melawan Zalaegerszeg TE.
Hal tersebut diungkapkan salah satu mantan gangster Serbia, Karesz. Kepada The Sun, Sabtu 9 Februari 2013, [
B]Karesz mengatakan sejumlah bos gangster di Eropa ingin melihat Zalaegerszeg kalah setidaknya tiga gol di leg kedua.[/B]
Zalaegerszeg, yang menang 1-0 pada leg pertama di Hongaria, tertinggal tiga gol ketika pertandingan di Old Trafford baru berlangsung 20 menit. Zalaegerszeg akhirnya kalah 0-5 dengan kiper Sasa Ilic mendapat kartu merah.
Kelima gol MU masing masing dicetak oleh Ruud van Nistelrooy (dua gol), dan David Beckham, Paul Scholes serta Ole Gunnar Solskjaer masing-masing mencetak satu gol.
Karesz mengaku sebagai perantara skandal yang melibatkan uang puluhan juta poundsterling tersebut. Dia melakukan negosiasi dengan bos gangster asal Kroasia satu pekan sebelum pertandingan yang berlangsung 27 Agustus 2002 tersebut.
"Saya mengatur pertemuan di sebuah kafe di Zalaegerszeg. Saya duduk di berbagai meja hingga bisnis selesai. Taruhan besar dilakukan agar ZTE kalah minimal tiga gol," ujar Karesz seperti dilansir The Sun.
Karesz mengatakan setidaknya ada belasan gangster yang bertemu setiap bulannya di Budapest, Hongaria, untuk melakukan pengaturan skor. Karesz berubah menjadi whistle-blower setelah berseteru dengan para gangster tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Agen Intelijen Uni Eropa (Europol) telah mengungkap sedikitnya ada
380 pertandingan sepakbola di Eropa dan dunia yang diduga terlibat skandal pengaturan skor.
Salah satunya laga Liga Champions pada 2009 saat Liverpool mengalahkan klub Hungaria, Debrecen 1-0.
Europol menduga skandal pengaturan skor ini melibatkan sindikat kejahatan di Asia, khususnya di Singapura.
Ane sebagai penikmat sepakbola sedih gan.
Kalo ngeliat tim kesayangan menang senengnya udah kayak dapet lotere, kalo kalah gak apa-apa yang penting udah dukung sepenuh hati.
eh gak taunya skor nya udah ada yang atur.