Live Report: Bu Ani SBY Bawa Tank ke Honoris Causa Jusuf Kalla di UI

Kalau Ibu Ani Yang Terhormat, istri Presiden SBY datang ke Universitas Indonesia (UI) bawa Tank / Panser, itu sesuai Standard Operating Procedure (SOP) protokol kepresidenan atau sebenarnya bisa tidak dilakukan untuk mencontohkan sebuah keluarga pemimpin yang ramah kepada masyarakat?

Ataukah aksi bawa Tank / Panser itu merupakan sebuah show power alias show force dari keluarga Ring 1 Republik Indonesia kepada teman-teman Annisa Pohan, istri terduga Pengemplang Pajak Agus Yudhoyono, yang kebetulan juga sedang wisuda S2 di UI?

Spekulasi lain berbincang, Ibu Ani Yang Terhormat masih ingin memberi peringatan kepada Jusuf Kalla yang tengah memperoleh gelar Doktor Honoris Causa di bidang Leadership (kepemimpinan) dari UI, agar sorotan tidak tertuju pada perolehan gelar itu kepada JK melainkan agar sorotan tertuju pada keluarga SBY?

Mungkin hanya pembicaraan hangat di ranjang cinta SBY dan Ibu Ani yang mengetahui alasan sebenarnya.



Pagi ini, saya sengaja datang ke UI untuk berolahraga main Basket di bekas kampus saya dulu Fakultas Hukum. Dari sejak area Jagakarsa hingga menjelang masuk kampus UI, sudah terlihat polisi dan militer berjaga-jaga di sepanjang jalan. Memasuki UI, pengamanan lebih ketat lagi, Paspampres bersenjata bahkan Tank / Panser tampak hadir di sekitar Balairung, tempat acara wisuda digelar.

Sebal dan kurang suka dengan perilaku tidak bersahabat dari keluarga RI-1 ini, saya pun putuskan batal main Basket di FHUI dan memilih mencari Wifi terdekat untuk sedikit celoteh di Twitter dan menulis artikel ini.

Bagi yang ingin membaca celoteh saya sebelum tulisan ini, bisa tengok akun saya @ratu_adil di Twitter.

Singkatnya, ada 3 peristiwa krusial di UI hari ini. Pertama, Jusuf Kalla baru saja memperoleh gelar Doktor Honoris Causa di bidang Leadership dari UI. Kedua, Annisa Pohan wisuda S2 dari Magister Manajemen. Ketiga, Ibu Ani datang ke UI bawa Panser / Tank dan duduk bersama jajaran birokrat kampus, entah sebagai tamu orang tua Annisa Pohan atau apa.

Pertanyaan saya adalah mengapa Ibu Ani kunjungi kampus UI sambil membawa protokol yang sangat lengkap alias siap perang? Apakah aksi itu mencerminkan perilaku kepemimpinan yang komunikatif, ramah dan bersahabat dengan masyarakat. Apa sebenarnya yang ditakuti Ibu Ani Yang Terhormat dengan membawa peralatan perang sebanyak itu?

Oke orang-orang bilang bawa Tank atau Panser merupakan bagian dari protokol kepresidenan. Tapi apa perlu dibawa sebanyak itu sekedar untuk bertamu terhadap wisuda menantunya Annisa Pohan? Ataukah memang disengaja?

Kalau sengaja, untuk apa? Apakah berkaitan dengan perolehan gelar Doktor Honoris Causa bidang Kepemimpinan kepada Jusuf Kalla dari UI?

Jika mengingat adanya permusuhan yang dibangun Ibu Ani kepada JK pada Pilpres 2009, sangat mungkin Ibu Ani sengaja menjadi pusat perhatian agar media dan publik tidak menyorot perolehan gelar kepemimpinan pada JK, melainkan menyorot perolehan IPK 3,98 Annisa Pohan.

Apa sih yang terjadi pada Pilpres 2009?

Tentu saja berkaitan dengan perceraian SBY dan JK. Semua sudah tahu alasan SBY menceraikan JK secara sepihak. JK sempat menanyakan pada SBY, “Apakah kita akan maju lagi bersama di Pilpres 2009?”, saat itu SBY menjawab “Tentu saja”.

Namun ternyata, SBY tanpa mengatakan sepatah kata pun pada JK, memilih menggandeng Boediono. Usut punya usut, ternyata Ibu Ani yang mendesak SBY agar tidak mengajak JK dengan alasan, popularitas dan peranan SBY bisa kalah dari JK, karena Ibu Ani pun sebetulnya mengetahui bahwa SBY kurang memiliki kepemimpinan, sedangkan JK memiliki kharisma dan kepemimpinan yang lebih bagus, seperti tercermin dari perolehan JK pada gelar Doktor Honoris Causa bidang Kepemimpinan dari UI hari ini.

Bukan bermaksud membela JK, secara kasat mata, jelas kharisma kepemimpinan JK jauh lebih elegan ketimbang SBY.

Sementara Boediono sama-sama tidak kharismatiknya dengan SBY. Banyak orang bilang, pada periode 2009 – 2014, Republik Indonesia tidak memiliki Wakil Presiden, karena memang Boediono hanya boneka dan tidak diberikan kewenangan apapun oleh RI-1, sedangkan RI-1 boleh dikatakan dikendalikan hampir sepenuhnya oleh Ibu Ani. Semua orang juga tahu.

Kalau memang demikian, wajar jika Ibu Ani tidak ingin media dan publik menyorot perolehan Doktor Honoris Causa bidang Kepemimpinan JK dari UI. Pertama, SBY sendiri belum dapat gelar tersebut dari UI. Kedua, menantunya memperoleh IPK 3,98 dari Magister Manajemen (S2) UI.

Demikian asumsi saya.



Mengenai perolehan nilai IPK 3,98 oleh Annisa Pohan dari kuliahnya selama 3 semester di S2 UI, beberapa teman bercanda mengatakan, “Wajar kalau Annisa Pohan dapat nilai bagus. Mana ada dosen yang berani beri nilai C atau E kepada Annisa Pohan. Bisa-bisa dikirim Tank / Panser ke rumah dosen yang berani melakukan itu”

Candaan lain mengatakan, “Mungkin saja Annisa Pohan memang se-cerdas itu, makanya Agus Yudhoyono, suaminya bisa melakukan Pengemplangan Pajak. Mungkin memang nilai Annisa Pohan bagus dalam mata kuliah Pajak. Ada tidak sih mata kuliah pajak di Magister Manajemen UI?” ujar teman saya itu bercanda.

Jokes-jokes tersebut cukup menarik untuk dikontemplasikan, khususnya mengingat keluarga RI-1, yaitu Edhie Baskoro dan Agus Yudhoyono tengah tersandung skandal pelaporan pajak yang tidak benar alias diduga “Mengemplang Pajak” seperti dilansir pertama kali oleh wartawan The Jakarta Post Hans David dan Rendi A Witular.

Kesimpulan saya dari acara wisuda di UI siang ini kira-kira begini :
1. Jusuf Kalla memperoleh gelar Doktor Honoris Causa bidang Kepemimpinan.
2. Ibu Ani memperoleh gelar Mama Tank.
3. Annisa Pohan lulus dengan IPK 3,98.

Sekian saja celoteh saya siang ini. Live dari Kampus UI.


Repost from here