Pendakian ini sebagai salah satu rangkaian ekspedisi seven summit Indonesia, yang semakin lama temen2 juga semakin antusias berlomba2 untuk menyelesaikan 7 puncak di kepulauan nusantara ini. Kebetulan rute kali ini langsung dobel track binaya di kepulauan Maluku (Moluccas) dan rante Mario di pegunungan Latimojong Sulawesi Selatan (Puncak Celebes ; pendakian pelipur lara). Kita sebut pendakian tobat karena selama di binaya Titto yang biasanya misoh2 jadi tobat banyak mengucap bismillah-allahuakbar-astagfirullah (liat di daftar tanjakan). Luar biasa buat Titto.
Referensi dari :
mountmag edisi 2 majalah mountmagdan blog edelweiss milik Riki Rambu Anarki edelweiss ato di fb [URL="https://www.S E N S O Rt=a.2656357850089.2113645.1290132188&type=3"]Riki Rambu Anarki[/URL]

Tersangka utama binaya :
1. Laksandi Eko Priyadinata aka Titto aka Maz Ulel
2. Mahardika Yoga aka Mbahe aka STS (Maz shaun)

Bramastya : Organisasi Siswa PEcinta Alam (SISPALA) di SMAN 2 Madiun, berdiri 13 Desember 1987. Saat ini sudah sampai angkatan 28. Sedangkan ane & Titto adalah angkatan 18.

TN Manusela : merupakan taman nasional di daerah Pulau Seram, Gunung Binaya termasuk dalam TN Manusela

Tulehu : pelabuhan di Ambon, tempat penyeberangan penumpang menuju Pulau Seram

Amahai : pelabuhan di Pulau Seram, tempat masuk penumpang yang berasal dari Tulehu-Ambon

Masohi : termasuk jajaran kota tua di Maluku, tepatnya di Pulau Seram. Kantor TN Manusela ada di Masohi

Tehoru : Kota Kecamatan di daerah Seram Tengah, tempat naik ketinting menuju ke Yaputih

Yaputih : Desa di pinggir pantai di bawah gunung Binaya, tempat start pendakian dari titik 0 mdpl sebelum menuju Piliana

Piliana : desa terakhir sebelum ke Binaya. Klo lewat selatan bisa lewat Piliana atau Moso. Jarak dari Yaputih sekitar 6 km dengan jalan kaki, melewati beberapa sungai kecil dan sungai yahe yang lumayan besar

Raja Piliana : sebutan untuk kepala desa

Pak Sigret aka Pak Ige : Petugas TN Manusela, yang mengantar ke binaya. Peraturan pendakian binaya lewat selatan harus ditemani petugas dan dari adat Piliana harus ada orang lokal yang ikut. Istilahnya sebagai porter-guide. Pak Ige asli dari Piliana, tapi sekarang tinggal di Kawahi, 5 km dari Yaputih. Pak Ige biasanya yang bertugas di kantor TN Manusela di Tehoru, cuma tidak tiap hari ke Tehoru. Pak Ige seminggu sebelumnya baru turun dari binaya, untuk keperluan memasang plang penunjuk jalan, bersama2 dengan petugas TN Manusela

Enos : warga Piliana yang mengantar naik

Jam di Maluku sesuai dengan WIT, cuma waktunya hampir sama dengan WITA. Jadi jam matahari terbit sekitar jam 6.30 dan matahari tenggelam/ gelap jam 19.00.

Musim di Maluku terbalik dengan daerah Jawa, November-April musim panas. Jadi klo di berita Jakarta musim hujan sampe banjir, disana kemaren malah kering (sempat gerimis sebentar, gak sampe deras)
Tanjakan :

Klo di jawa ada beberapa tanjakan dengan urutannya sebagai berikut :
1. Tanjakan cinta : kemiringan dan kesulitan seperti tanjakan cinta di kumbolo
2. Tanjakan rosa : seperti tanjakan antara kalimati-arcopodo
3. Tanjakan afgan : seperti tanjakan menuju mahameru
Dari ketiga tanjakan tersebut, menurut Titto,levelnya masih di bawah tanjakan2 yang ada di binaya,sampe akhirnya dikasih nama lagi :
1. Tanjakan bismillah : tanjakan dari sungai yamhitala menuju lukuamano (binaya)
2. Tanjakan allahuakbar : tanjakan dari pos 2 ke 3 latimojong (klo siang hari)
3. Tanjakan astagfirullah : turunan dari pos 3 ke 2 latimojong (klo malam hari)