Sekitar 102 tahun yang lalu, kisah pencurian terbesar dalam dunia seni terjadi di Perancis. Mona Lisa, lukisan karya Leonardo da Vinci dari tahun 1503-1507 yang dianggap sebagai “the greatest potrait of all time” hilang dari tempatnya di Museum Louvre, Perancis, pada tanggal 21 Agustus 1911. Hilangnya lukisan ini tentunya membuat geger banyak orang, terutama pihak Louvre dan pemerintah Perancis pada masa itu, karena lukisan tersebut merupakan salah satu harta paling berharga bagi museum kebanggan Perancis tersebut.
Dua setengah tahun kemudian, misteri pun terungkap. Seorang pria imigran asal Italia bernama Vincenzo Perrugia, mengaku telah mencuri Mona Lisa dari Louvre dan menyembunyikannya selama dua setengah tahun dari rumahnya yang hanya berjarak sekitar dua mil dari Louvre. Aksi pencurian Perrugia terungkap ketika ia berusaha “mengembalikan” lukisan karya da Vinci kepada pemerintah Italia lewat seorang penadah lukisan di Italia.
Perrugia yang ketika itu berusia 29 tahun, merupakan seorang tukang cat yang bekerja paruh waktu di Museum Louvre. Ia bertugas untuk membungkus lukisan-lukisan di museum guna melindungi dari aksi vandalisme pengunjung. Perrugia pun melihat lukisan Mona Lisa yang ia kenali sebagai karya da Vinci, pelukis asal Italia. Ia tentunya heran mengapa lukisan karya pelukis Italia ada di Perancis, dan asumsinya ketika itu ialah Napoleon-lah yang membawa lukisan masterpiece tersebut ke Perancis, saat ia menaklukan Italia. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah da Vinci sendirilah yang menjual lukisan tersebut kepada Raja Perancis, Raja Francois I. Ketidaktahuan Perrugia membuatnya memutuskan untuk mencuri lukisan tersebut dan “mengembalikannya” ke pada Italia, dan berharap mendapat balasan atas “jasanya”.
Quote:
Quote:
Perrugia mencuri lukisan tersebut dengan sangat mudah. Sehabis jam kerjanya, ia melepaskan Mona Lisa dari bingkainya lalu menggulungnya dan membungkusnya. Lukisan tersebut di sembunyikan di balik pakaiannya, dan ia keluar dengan mudahnya tanpa dicurigai dari museum. Pihak kemanan museum yang melihat lukisan itu tidak berada di tempatnya mulanya tidak cemas, karena beranggapan lukisan tersebut dipegang oleh fotografer museum. Tetapi keesokan harinya, kehebohan terjadi dan sebanyak 60 detektif dikerahkan untuk mencari pelaku pencurian ini. Bahkan salah satu pelukis hebat sepanjang sejarah, Pablo Picasso dan temannya yang seorang kritikus seni, Guillaume Apollinaire, dicurigai sebagai dalang atas pencurian ini.
Tahun 1913, Perrugia akhirnya keluar dari persembunyiannya beserta Mona Lisa. Ia pergi ke Florence, Italia dan memberikan lukisan tersebut kepada seorang penadah lukisan disana. Ia menganggap dirinya telah sangat berjasa bagi negaranya. Perrugia pun tak lama ditangkap dan dihukum selama tujuh bulan penjara.
Baru-baru ini seorang sutradara film dokumenter, Joe Madeiros, membuat sebuah dokumentasi mengenai kehidupan Perrugia. Dalam filmnya, diceritakan bahwa Perrugia mengakui aksi pencuriannya dan mengaku bahwa ia bekerja seorang diri. Sementara itu alasan Perrugia melakukan pencurian tersebut adalah untuk mengubah nasib. Ia berharap dengan mengembalikan karya seni luar biasa tersebut ke pemerintah Italia, ia akan diberi hadiah sehingga hidupnya yang miskin bisa berubah dan dapat membuat keluarganya hidup lebih baik. Rupanya kehidupan sebagai imigran dan tukang cat tidak membuatnya bahagia, bahkan ia mengaku sakit-sakitan akibat menghirup zat-zat kimia dari cat. Perrugia sungguh menganggap Mona Lisa ialah tiketnya untuk mengubah hidupnya, namun bukannya jadi pahlawan ia malah harus menerima hukuman dan cap sebagai pencuri seumur hidupnya.
, ane cek dulu
Threat Edisi Koplak Dan Humor 
Threat-Berita-Sains-Teknologi-Sejarah 
Info Kuis [Lounge] Nusantara 
