randiteAvatar border
TS
randite
Kutukan Terminal 1C Bandara Soekarno Hatta
Sebelumnya, semoga no repost






Dear para sesepuh dan pembaca Kaskus yang budiman...

Semalam saya kaget juga mendengar Maskapai Batavia Air dinyatakan pailit. Mengapa demikian? Saya pernah beberapa kali naik maskapai ini dan bisa dibilang harganya cukup kompetitif. Udah gitu, di atas pesawat masih dapat snack + air mineral pula (bandingkan dengan Low Cost Carrier/LCC lain yang sama sekali ga ngasih apapun, bahkan air putih sekalipun).

Memang beberapa kali naik Batavia Air, pesawatnya agak lama dan kurang terawat (itu pendapat pribadi saya sih), tapi saya rasa untuk pesawat2 baru seperti Airbus yang dipake ke rute Internasional seperti Singapore & China, pasti cukup bagus lah (kalo nggak pasti ga akan diijinin landing di sana, soalnya persyaratan di bandara sana cukup ketat).



Tapi ane perhatiin, agak ada sesuatu yang aneh dengan terminal 1C Bandara Soekarno Hatta. Batavia Air kan selama ini nempatin terminal 1C (dulu pernah di 1B sebelum akhirnya pindah ke 1C). Selain Batavia Air, udah ada sejumlah maskapai yang dulunya pernah di terminal 1C yang bermasalah, dan bahkan dicabut ijinnya oleh Pemerintah, yaitu:


1. Adam Air



Tentu agan-agan udah tahu kalo Adam Air sejak berdirinya di tahun 2003, selalu menempati terminal 1C. Dan sekitar tahun 2006 dan 2007, banyak masalah yang menimpa maskapai ini. Mulai dari pesawat jurusan Jakarta - Makassar yang "nyasar" sampai mendarat di Bandara NTT, sampe yang paling tragis ya pesawat Adam Air jurusan Jakarta - Manado via Surabaya yang "hilang" (belakangan diketahui jatuh di perairan Majene, Sulawesi).

2. Linus Air


Linus Air adalah maskapai nasional yang melayani rute ke beberapa kota, terutama Pekanbaru dan sekitarnya. Waktu itu Linus masih menggunakan pesawat kecil seperti BAe 146-200. Akan tetapi karena sepertinya kalah bersaing dengan maskapai lain dan kesulitan likuiditas, Linus Air pun menghentikan operasionalnya pada tahun 2009

3. Star Air


Star Air juga merupakan maskapai yang lahir pada waktu "booming" industri penerbangan sekitar tahun 2002. Akan tetapi Star Air juga mengalami masalah keuangan dan akhirnya dicabut lisensinya oleh Pemerintah di tahun 2008 karena sudah tidak beroperasi lagi.

4. Bouraq (Tambahan dari agan2)



Bouraq merupakan salah satu maskapai yang didirikan di tahun 1960-an, dan pada masa jayanya melayani banyak rute domestik khususnya di sekitar Kalimantan. Akan tetapi karena kalah bersaing dengan maskapai baru (seperti Lion Air, Sriwijaya Air, dll), Bouraq akhirnya harus menghentikan aktivitasnya sekitar bulan Desember 2005

5. Sempati Air (tambahan dari agan2)



Pada awal tahun 1990-an, Sempati Air merupakan salah satu maskapai swasta yang paling baik pelayanannya, sudah menerapkan layanan video di pesawat, city check in, reservasi 24 jam, bahkan undian berhadiah mobil mewah. Sayangnya karena ketidakberesan manajemen dan krisis global tahun 1998, Sempati Air harus pailit dan tidak beroperasi lagi

***


Selain maskapai-maskapai di atas, juga ada sejumlah maskapai yang pernah atau masih ada di terminal 1C, tetapi juga pernah bermasalah atau kurang berkembang, antara lain:

1. Mandala Air


Mandala memang tidak pailit atau ditutup, tetapi nasib Mandala juga nyaris sama seperti Adam Air. Sejak dahulu menempati terminal 1C, Mandala sempat kena banyak masalah, seperti Pesawat Mandala yang jatuh di dekat bandara di Medan dan menewaskan seluruh penumpang, termasuk Gubernur Sumatera Utara waktu itu. Untungnya Mandala dibeli Tiger Airways dan sejak pindah ke terminal 3 sekarang udah lumayan lah...

2. Citilink


Maskapai ini memang masih beroperasi sampai sekarang. Akan tetapi perkembangannya naik turun dan sering rugi. Untung sekarang anak perusahaan Garuda ini dibantu habis-habisan sama Garuda sehingga udah mulai eksis lagi, dengan tagline yang lebih "smart" dan "fresh". Tapi beneran deh, kalo itu ga dibantu, Citilink juga udah jadi almarhum kaya Adam Air

3. Riau Airlines


Maskapai asar Riau (Pekanbaru) ini berdiri di tahun 2002. Memang pusat kantor Riau Airlines ada di Pekanbaru, tetapi di Jakarta mereka menempati terminal 1C. Riau Airlines sempat mengalami masalah keuangan yang cukup parah di tahun 2008 sehingga menghentikan operasionalnya sementara. Untungnya Riau Airlines kembali beroperasi di tahun 2011.

4. Airfast


Airfast adalah maskapai yang memiliki rute terutama ke Papua. Pelanggan utama maskapai ini umumnya adalah perusahaan-perusahaan besar di Papua, seperti Freeport (soalnya ane pernah pas dulu daftar Freeport, mau dikasih kesempatan ke sana naik Airfast, tapi ane nolak karena gajinya ga cocok). Cuma ya itu, sampai sekarang perkembangannya stagnan, padahal katanya pesawatnya lumayan bagus.

5. Kalstar Aviation


Kalstar ini adalah maskapai yang kebanyakan tujuannya dari Jakarta adalah ke kota-kota di Kalimantan seperti Sampit, Pangkalan Bun, Samarinda, dan Pontianak. Karena berfokus hanya di Kalimantan, Kalstar pun kalah bersaing dengan maskapai lainnya dan kurang berkembang. Akan tetapi mungkin saja karena mengincar pasar yang kurang populer, Kalstar bisa menguasai pangsa pasar di kota-kota Kalimantan.

6. Trigana Air


Mirip dengan "saudaranya" yaitu Kalstar, Trigana Air juga membidik pangsa pasar di Kalimantan seperti Berau, Ketapang, Pangkalan Bun, dan Banjarmasin. Akan tetapi karena memang pangsa pasar kota-kota itu tidak sebesar kota-kota besar lainnya, Trigana Air cukup sulit mengembangkan bisnis mereka. Pernah kejadian, di Solo waktu itu diiklankan bahwa akan dibuka penerbangan langsung setiap hari dari Solo ke Kalimantan (lupa nama kotanya), eh ternyata selang beberapa bulan kemudian rute tersebut sudah tidak ada kabarnya lagi

7. Aviastar


Aviastar juga mirip dengan "saudara-saudaranya" seperti Kalstar dan Trigana Air. mengandalkan pesawat-pesawat berbaling-baling, Aviastar mencoba eksis dengan mengincar rute-rute ke kota-kota di Kalimantan seperti Banjarmasin. Akan tetapi karena pesawat mereka kalah bersaing dengan maskapai besar, kemungkinan untuk berkembang pun rasanya sangat sulit.

8. Air Asia (tambahan dari beberapa agan2)


Air Asia ternyata pernah sebentar di Terminal 1C sebelum akhirnya pindah ke Terminal 3. Ane sih kurang tahu selama Air Asia di terminal 1C, tapi sejak pindah ke terminal 3 emang jadi maju sih Air Asia.


KESIMPULAN:


Kebanyakan maskapai yang pernah atau saat ini berada di Terminal 1C bandara Soekarno Hatta memang pernah bermasalah, ataupun sulit untuk berkembang. Entah karena memang posisi terminal 1C yang nggak bawa hoki, atau memang karena sewa 1C cukup murah jadi banyak maskapai kecil yang bertempat di sana.

Nggak tahu deh kalau Lion ekspansi sampai ke 1B lalu Sriwijaya tergeser ke 1C, apakah nanti Sriwijaya akan bernasib sama seperti Adam Air dan Batavia Air?

Pertanyaan menggelitik lainnya: kenapa ketika Lion Air maju dan butuh terminal tambahan, setelah penuh di 1A dan sebagian di 1B (berbagi dengan Sriwijaya), trus bukannya ekspansi ke 1C tapi malah pindah ke Terminal 3? Ada apa dengan keputusan Lion Air itu? Logikanya kan mestinya ke 1C karena lebih dekat dengan 1A dan 1B... (sesuatu untuk dipikirkan)

Kita lihat saja.



Tidak menolak emoticon-Blue Guy Cendol (L) tetapi juga tidak mengharapkan emoticon-Blue Guy Bata (L)

Rate emoticon-Rate 5 Star ya gan....

Salam Kaskusers


Segala comment yg bagus akan saya pajang di page one.
terima kasih sudah membaca thread saya ini


Sumber: ngubek2 wikipedia, mbah gugel dan pengamatan pribadi




Comment Kaskusers:
Spoiler for Comment:


Comment lanjutan di post #6 Lanjutan

Makasih buat cendol abu2 dari agan2.. sori ga bisa liat siapa yg kasih cendol...

Diubah oleh randite 05-02-2013 15:33
0
88.7K
569
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan