BONE, KOMPAS.com — Karena menolak cukur rambut, seorang siswa di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Andi Sarli, dianiaya gurunya sendiri. Tak terima diperlakukan seperti itu, pelajar kelas 2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) I Watampone ini melaporkan oknum guru tersebut ke kantor kepolisian setempat, Senin (28/1/2013).

Peristiwa ini bermula ketika Andi Sarli (16) tengah mengikuti mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelasnya. Tiba-tiba pihak sekolah merazia siswa yang memliki rambut panjang. Dalam razia itu, jika ditemukan siswa berambut panjang, rambut harus dicukur di tempat.

Andi Sarli termasuk siswa dengan rambut melebihi batas yang diperbolehkan. Saat razia, dia mencoba kabur dari ruang kelas, tetapi gagal lantaran tepergok oleh salah seorang guru olahraga. Akhirnya Andi disuruh cukur rambut di tempat alias di sekolah.

Namun, Andi menolak dan lebih pilih melawan hingga mendapatkan tindakan tegas dari gurunya. Dia ditampar oleh guru tersebut hingga mengeluarkan darah segar dari mulut.

"Saya sudah minta maaf, tapi terus dipukuli sampai mulutku berdarah," ucap Andi Sarli.

Atas peristiwa ini, korban langsung pulang ke rumah dan mengadu kepada kedua oangtuanya. Orangtua korban, yang tidak terima anaknya diperlakukan demikian, langsung membawa Andi untuk menjalani visum. Selanjutnya mereka mendatangi kantor polisi untuk melaporkan peristiwa yang dialami Andi.

"Saya akan lapor ke polisi karena sudah kelewatan itu gurunya," ujar Mochtar, orangtua korban.

Sementara itu, pihak sekolah yang dikonfirmasi terkait dengan peristiwa ini mengaku korban merupakan siswa yang terkenal bandel dan kerap melawan jika ditegur.

"Dia melawan waktu mau dicukur, dan namanya juga orang emosi biar apapun pasti dilakukan, tapi kalau orangtuanya mau lanjut ke pengadilan maka kami siap juga," kata Arief, guru SMK I Watampone.

Original Posted By jemialfredo►Guru2 di indonesia 90% yaa kayak gini. Selain kekerasan fisik, yg paling parah juga kekerasan verbal, memberikan "label" pada anak murid nya.

Gak heran, SDM indonesia masih terbelakang dan rendah kualitas nya.

Original Posted By Christian89►lebih baik diserahkan kepada bidang pembinaan atau diceramahi sampai kapok.. kekerasan bagaimanapun dilarang di sekolahan... bener2 terlalu tu guru.. mpe berdarah lagi... guru jadi sisi salah yang paling berat itu.. karena penganiyaan

Original Posted By 5058910►Guru bodoh..

Lu di biayain oleh orang tua murid dan pemerintah..

Lu di biayain untuk mengajar, bukan untuk mukul.. Ga ada toleransi apa??

Original Posted By Assassinations►


Bener banget gan... Kalo anak jaman dulu, begitu ketahuan melanggar aturan sekolah, yang ada malah ditambahin hukuman oleh orangtua..

Jaman dulu mana ada kedengeran anak dikit-dikit lapor ke orangtua... apapun yg terjadi diluar, mau berantem, digebukin, ditangkep polisi, sebisa mungkin orangtua tidak boleh tau... Semua problem diluar rumah harus diatasi sendiri..

Beda dengan generasi sekarang, generasi cengeng....
Dikit-dikit ngadu ke orangtua, dikit-dikit bawa nama orangtua..
Mau ditangkep polisi, ngebacot soal jabatan orangtua..
Mau digebukin, ngebacot soal backing orangtuanya..
Sok jago, berantem, terus kalah, ngadu ke orangtua..
Di jalanan ngejago, geber-geber, ikut geng motor, begitu ditangkep atau digebukin, mewek ke orangtuanya..

Generasi boyband

Original Posted By MShukyDeneuve►Muridnya manja kali macam betina...Muka sangar kelakuan banci...
Ane dulu SMA juga sering kena cukur rambut, gak ada sampe kejadian begitu...
Tapi gurunya juga berlebihan...Kalo ane sih jadi gurunya, ada murid yang gak beres gitu pulangkan aja ke orang tuanya..habis cerita..
Masih ada murid2 lain yang perlu di didik supaya lebih cerdas, daripada ngurusin setan udik itu. kan panjang lagi ceritanya.

Original Posted By munkey1001►Pertanda negara udah ancur2an nih,, guru ngehukum muridnya jd kasus hukum,, lha trus maunya ada murid bandel gak boleh dihukum/dipukul....??? suruh di nasehatin aja.... walaaahh,, ane yakin sampek mbonjrot tu mulut pak guru gak bakal di anggep,, malah tu bikin kesan low peraturanya lembek,,hasilnya malah bikin murid2 yg laen pada ngelanggar....

menurut ane, low ada murid bandel langsung sikat/tendang/banting aja sampek jeraa,,,, low gak ada ketegasan gitu anak2 jman sekarang pd suka ngemehin,,

MAJUU TERUS INDONESIA RAYA.....

Original Posted By Bembey► Rambut-rambutnya sendiri... Mau panjang, pendek, gundul, setengah gundul, terserah yg punya rambut...!

Original Posted By [Ice Man]►terlepas dari 2 pihak sama2 salah dan ngaconya..

ane pengen mempertanyakan korelasi antara panjang rambut dan prestasi,menurut ane peraturan soal panjang rambut ini adalah salah satu peraturan paling mengada-ada di kita. orang kalo mikir kan pake otak bukan pake rambut.

Original Posted By Eveline0507►Gurunya rambutnya cepak nggak? Ga adil dong klo muridnya musti rambut pendek tp gurunya gondrong. Gurunya musti rambut pendek jg...oiya guru itu jd contoh bt anak didiknya, sama kyk ortu. Jd klo dia nyontohin mukul, nti tu anak gedenya jg jd suka mukul.

Original Posted By buduran►wow, dokternya cantik ya

Original Posted By atuak►kalo liat tampang anaknya emang anu tuh.. tp entahlah

Original Posted By 5y4hdu►Yang dicukur rambut selangkangan ya gan?

PAMEKASAN-Dunia pendidikan di Kota erbang Salam tercoreng dengan adanya kasus emukulan murid sampai pingsan. Kejadian ni terjadi di SMPN 3 Pademawu sekitar pukul 0.30 kemarin (30/8), yang melibatkan Eka elaku guru Matematika dan Hendra Gunawan ebagai korban.
Sulimah, 30, orang tua korban yang ditemui di RSD dr Slamet Martodirdjo kepada Jawa Pos Radar Madura mengaku terkejut mendengar anaknya di sekolah dipukul oleh gurunya. Perempuan yang tinggal di Desa Tanjung, Kec Pademawu, itu langsung pergi ke sekolah begitu mendengar informasi tersebut.
Sesampainya di sekolah, Sulimah langsung menjemput anaknya. Nah, ketika bertemu anaknya itu dia terkejut lantaran bibir Hendra Gunawan luka dan ada bekas cekikan di leher. ”Saya langsung bawa pulang Mas, karena ingin saya obati,” ujarnya. Di perjalanan anaknya mengaku pusing dan tiba-tiba langsung pingsan. Karena khawatir Sulimah langsung membawa anaknya ke RSD dr Slamet Martodirjo.
”Saya langsung bawa ke rumah sakit biar diatasi dokter,” ungkapnya. Sementara itu, setelah mendengar ada pemukulan murid di SMPN 3 Pademawu, warga Desa Tanjung berbondong-bondong mendatangi sekolah untuk memastikan. Namun, ketika sampai di tempat, guru yang bernama Eka sudah tidak ada. ”Saya kira warga ingin tahu yang sebenarnya. Jadi, warga mendatangi sekolah,” ungkap Sulimah.
Bagaimana kejadian pemukulan bisa terjadi? Menurut Sulimah, anaknya dipukul karena tidak mematuhi peraturan. Alasannya rambut anak Sulimah panjang. ”Saya rasa bukan dengan cara seperti ini kalau memang bermasalah. Saya tidak terima ketika saya mendapat informasi dari sebagian teman kelasnya bahwa anak saya sempat dicekik lehernya,” ungkapnya.
Sedangkan menurut perawat yang menangani korban menerangkan, pemukulan oleh oknum guru itu berakibat luka robek di bibir atas sekitar setengah sentimeter. Sedangkan bibir bawah lebam dan di kepala ada bekas memar. Atas kasus ini, sejumlah kerabat korban langsung mendatangi Polres Pamekasan. Mereka langsung melaporkan kasus pemukulan itu kepada polres agar ditindaklanjuti secara hukum. (radar)