cigarretAvatar border
TS
cigarret
Sekilas Mengenai Legenda Tuak
Anda tentunya sudah tahu apa itu TUAK. Minuman khas Suku Batak, Sumatera Utara. Banyak kisah-kisah mengenai tuak dan sejenisnya di beberapa situs di internet. Mungkin anda pernah mencarinya di mesin pencari, seperti google, ask, atau yahoo atau lainnya. Postingan kali ini juga merupakan hasil dari pencarian di google.

Tuak - Minuman Khas Batak

Tuak sebenarnya sudah tidak asing di telinga kita. Ketika anda berkunjung ke Sumatera, atau SUMUT khususnya, bila anda sedang ingin bersantai di kedai (warung kopi, bahasa medan sana) anda akan di tawari minuman yang bernama tuak ini. Apalagi ada hajatan (pesta) batak baik yang skala kecil maupun besar, tuak sudah menjadi bagian dari semua acara-acara tradisi masyarat batak.



Oh iya, tulisan / postingan kali ini masih berhubungan erat dengan suku batak, yaitu Sekilas Mengenai Legenda Tuak.

Apa itu Tuak ?
Pohon Enau dalam bahasa Indonesia disebut pohon aren, dan sugar palm atau gomuti palm dalam bahasa Inggris. Di Sumatera, tumbuhan ini dikenal dengan berbagai sebutan, di antaranya ‘nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk atau ijuk, dan bagot’. Tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik dan mampu mendatangkan hasil yang melimpah pada daerah-daerah yang tanahnya subur, terutama pada daerah berketinggian antara 500-800 meter di atas permukaan laut, misalnya di Tanah Karo Sumatera Utara.


Tumbuhan enau atau aren dapat menghasilkan banyak hal, yang menjadikannya populer sebagai tanaman serba-guna, setelah tumbuhan kelapa. Salah satunya adalah tuak(nira). Selain sebagai minuman sehari-hari, tuak memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan sosial-budaya bagi sebagian masyarakat Batak di Sumatera Utara, terutama yang tinggal di daerah dataran tinggi.

Dalam tradisi orang Batak, tuak juga digunakan pada upacara-upacara tertentu, seperti upacara manuan ompu-ompu dan manulangi. Pada upacara manuan ompu-ompu, tuak digunakan untuk menyiram beberapa jenis tanaman yang ditanam di atas tambak orang-orang yang sudah bercucu meninggal dunia.

Sementara dalam upacara manulangi, tuak merupakan salah satu jenis bahan sesaji yang mutlak dipersembahkan kepada arwah seseorang yang telah meninggal dunia oleh anak-cucunya. Pertanyaannya adalah kenapa tuak(nira) memiliki fungsi yang amat penting dalam kehidupan sosial-budaya orang Batak?

Spoiler for LEGENDA TUAK:


Spoiler for Bantu, Gan:


atau

Spoiler for Bantu, Gan:
Diubah oleh cigarret 05-11-2012 05:16
nona212
nona212 memberi reputasi
1
4.1K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan