Bahkan artis sekelas Mulan Jameela pun sampai bilang di akun twitternya “Waduh Palembang macetnya lebih poooolll dari Jakarta.. Fiuuuuhhh”

Sebagai warga Kota Eddy Santana Putra Palembang, beberapa hari terakhir Saya merasakan ketidak nyamanan yang amat sangat. Kemacetan lalu lintas terjadi dimana-mana. Bahkan di jalan-jalan alternatif, yang seharusnya menjadi jalan pintas untuk mempercepat sampai ke tujuan.

Penyebab kemacetan sangat kompleks, menurut Saya. Tingkah laku pengendara yang tidak tertib, sempitnya jalan hingga akibat adanya pengerjaan galian kabel atau pemasangan pipa. Jarak dari rumah ke kantor yang biasanya bisa Saya tempuh dalam waktu 15 menit, menjadi 45 menit.

Kemacetan juga diakibatkan genangan air, lantaran turun hujan. Air menggenangi jalan sehingga membuat pengendara harus mengurangi kecepatan. Apalagi jalan yang tergenang air itu sedang rusak parah. Bukan karena pengendara takut mobilnya kotor atau basah akibat keciprat air.

Yang tidak kalah membikin stress, warga Palembang, harus mengantre saat hendak membeli bahan bakar di SPBU. Untuk solar, beberapa SPBU kehabisan stok. Akibatnya, kendaraan yang menggunakan solar menumpuk di SPBU yang masih menjual solar. Antrean kendaraan meluber ke jalan, dan mengakibatkan kemacetan.

Pengendara yang ingin membeli BBM lain, pun tidak bisa leluasa ketika hendak masuk ke SPBU. Pintu masuk SPBU sudah tertutup kendaraan yang mengantre untuk beli solar. Huuuuuuuuu….

Tidak cuma itu, di beberapa SPBU pengendara yang ingin membeli premium juga dibatasi. Satu mobil hanya boleh membeli senilai Rp130.000. Dengan pembatasan seperti ini, warga Palembang tak bisa leluasa untuk bepergian. Takut premium habis, sehingga terpaksa antre lagi di SPBU.