- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
DUALISME SUPORTER DI INDONESIA....!!!!
TS
rfk89
DUALISME SUPORTER DI INDONESIA....!!!!
Maaf masih Newbie 
OKE ANE MAU SHARE AJA GAN TENTANG REALITA SUPORTER INDONESIA SAAT INI Ada yang tau istilah Suporter Ultras di Italia? Nah, ane mau share dualisme suporter di Indonesia yang sekarang sudah merajalela. 
Akhir-akhir ini banyak supporter indonesia yang sudah transtralasi dari supporter asalnya dan membentuk suatu perkumpulan supporter sendiri yang biasanya mereka menyebutnya Ultras atau Curva .Hal ini hampir ditiru oleh semua suporter di Indonesia.
Ehm..rumah agan ada yang di jogja? Pasti sudah tau nama suporter PSS Sleman yang satu ini.
Spoiler for BCSXPSS 1976:
Mereka adalah Brigata Curva Sud suporter Ultras PSS Sleman. Setiap PSS bertanding, Kelompok ini selalu menggunakan atribut khas berwarna hitam. Menyanyikan chants yang berbeda dari suporter Indonesia pada umumnya. Tapi, bila kita melihat langsung di stadion, chant/nyanyian mereka condong dari bahasa asing. BCS juga mulai terpisah dan menghilang dari suporter sebelumnya yaitu Slemania yang berada di sektor utara Stadion Maguwoharjo. Mereka juga sering melakukan atraksi sulit seperti Choreo mosaik dari kertas. Dan setiap laga hampir usai mereka selalu meyalakan Flare/smoke pekat sehingga menimbulan atmosfer yang (mungkin hanya bisa dirasakan diluar negeri).
Tidak hanya Brigata Curva Sud saja, Agan yang rumahnya di ibukota pasti sering melihat Persija Jakarta bertanding bukan? Coba lihat sektor 5 GBK pasti melihat atraksi dari Ultras yang satu ini.
Spoiler for Curva Nord Persija 1928:
Mereka mengatasnamakan Ultras Persija atau Curva Nord Persija karena letak sektor 5 memang di bagian utara stadion GBK. Tapi, Curva Nord sektor 5 ini tidak begitu banyak yang menggunakan atribut hitam-hitam khas warna Ultras, mereka lebih kelihatan memakai kaos oranye kebanggan jersey tim Persija Jakarta. Dan membawa banyak giant flag dan biasa... setiap pertandingan akan selesai mereka juga tak ketinggalan menyalakan flare sebagai aksi penutup di stadion.
Di Surabaya, kota yang terkenal karena militansinya suporter berkaus hijau Bonekmania juga diusik oleh dualisme suporter didalamnya. Biasanya Bonek selalu hadir di tribun timur Stadion Gelora Bung Tomo sekarang sudah mulai berbondong-bondong masuk ke area utara Stadion.
Spoiler for Green Nord 1927:
Ya, kelompok suporter ini mengatasnamakan Green Nord'27 atau Curva Nord Surabaya. Ane tau atraksi mereka saat mengibarkan Big Jersey saat pertandingan Persebaya vs Queens Park Rangers. Sekarang mereka telah banyak berkembang. Sudah banyak Bonekmania yang sudah tergabung di komunitas ini. Green Nord'27 juga suka menyanyikan chants asing bagi pendengar awam suporter di Indonesia.
Aremania juga mengalami hal yang sama. Tapi saat Arema bertanding sepintas tidak ada yang beda di seluruh tribun Stadion Kanjuruhan, Karena Stadion ini seperti tampak selalu full penonton. Tapi coba lihat gan yang satu ini.
Spoiler for Aremania Gate 4:
Aremania Gate 4 juga merupakan Ultras yang ada di Indonesia. Mereka selalu mendukung tim kebanggaannya di sektor utara Stadion Kanjuruhan. Mereka juga bergabung dengan beberapa komunitas lainnya seperti This Is Arema dan Curva Nord Malng 1987. Atraksi mereka sempat membuat ane kagum, contohnya saat lighting banner kemudian atraksi lampion, atraksi Flag atau atraksi melempar paper roll. Ultras ini memang tidak memaikai atribut hitam-hitam karena menurut mereka warna kebanggaanlah yang ingin mereka tunjukkan tidak ikut-ikut suporter yang lain.
Masih di Jawa Timur, LA mania suporter Persela Lamongan juga dualisme. Mereka membentuk sebuah kelompok suporter lagi dengan atribut khas berwarna hitam-hitam.
Spoiler for Curva Boys 1967:
Curva Boys 1967 selalu hadir di tribun utara Stadion Surajaya Lamongan ketika Persela bertanding, sama halnya BCS, mereka menggunakan atribut berbeda dengan warna kebanggan timnya. Dengan atraksi smoke dan pyro show kelompok ini akhirnya sangat berkembang, yang dulunya LA Mania sekarang juga mulai bergabung dengan Curva Boys.
Sekarang beralih ke tanah Sumatera, Klub kebanggaan Padang dan Sumatera Barat, Semen Padang juga mengalami hal yang sama. Padahal yang ane tau Semen Padang sudah memiliki dua kelompok Suporter yaitu K'mers dan Spartack. Tapi muncul kembali Kelompok Suporter lain.
Spoiler for UWS 1980:
Mereka Mengatasnamakan Ultras West Sumatera 1980. Setau ane mereka adalah kelompok suporter Spartacks di tribun Selatan Stadion H. Agus Salim, Padang. Atraksi terakhir mereka ane liat saat Semen Padang menghadapi Negeri Sembilan. Mereka melakukan atraksi kertas.
Dualisme suporter di Indonesia sekarang sedang merajalela, tidak hanya bagi ke 6 Ultras yang saya bahas diatas tapi masih banyak lagi. Contohnya Ultras Sunda 1933 (Persib) ND Yellow Boys (Barito Putera) The Maident (PSIM) Curva Nord 1950 (PSMS) Curva Nord Delta (Deltras) Dll...
Tapi menurut ane pribadi sih, Boleh saja meniru yang positif tapi juga harus difilter dan jangan berlebihan. Bayangkan saja jika Suporter luar negeri melihat video atraksi mereka apa tidak bertanya-tanya ketika melihat Suporter tadi menyanyikan chants luar negeri dan memakai atribut yang berbeda dengan warna timnya? Pasti dibenak mereka bertanya "ini suporter Indonesia atau luar negeri?". Ultras sebenarnya adalah Jiwa dan Mental bukan sebuah nama. Jadi, meskipun nama suporter Indonesia menggunakan mania-mania tapi jika ada soul Ultras didalamnya maka tidak akan terjadi dualisme seperti ini. Dan yang terpenting suporter kita tetap bersatu mendukung Tim Nasional Garuda. Gimana menurut pendapat agan-agan sekalian? hehe 
Ane cuman ngeshare, maaf bila ada kata-kata yang salah 
Yang baik tinggalin
0
25.9K
29
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan