AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Kecelakaan Lalin: Setelah anak Hatta, Beranikah Polisi Tegas thd Dahlan Iskan?







Mobil Tucuxi milik Menteri BUMN seharga Rp1,5 miliar

Polisi Periksa Lima Saksi Kecelakaan Dahlan Iskan
Minggu, 6 Januari 2013 | 17:12 WIB

inilah..com, Jakarta - Kepolisian sudah memeriksa saksi-saksi terkait kecelakaan yang dialami Menteri BUMN Dahlan Iskan, kemarin. "Langkah pertama olah TKP ya. Lalu ada lima saksi yang sudah diminta keterangannya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen Boy Rafli Amar, di Jakarta , Minggu (6/1/2013).

Saat ditanyakan saksi yang sudah diperiksa dari mana, dia mengungkapkan dari lima saksi itu termasuk warga yang melihat di lokasi kecelakaan. Namun Boy enggan menjelaskan hasil pemeriksaan lima saksi dimaksud dengan alasan masih penyelidikan. "Wah soal itu, kami belum bisa memberitahu karena ini masih penyelidikan dari tim Laka Lantas Polres Magetan," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, mobil listrik sport Tuxuci atau yang dijuluki 'Ferrari' Dahlan Iskan seharga Rp1 miliar ringsek menabrak tebing di Plaosan, Magetan, Jawa Timur, Sabtu (5/1). Dahlan dan Riki, ahli mobil listrik yang menemani, selamat dalam insiden itu. "Alhamdulillah saya tidak apa-apa. Waktu menaiki tanjakan di Tawangmangu itu jalannya sudah bagus sekali. Sehingga ketika sampai di puncak, saya rasa sudah selesai ini uji coba, semuanya sudah bagus," kata Dahlan
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/1944256/polisi-periksa-lima-saksi-kecelakaan-dahlan-iskan[/url]

Kondisi mobil DI Usai Kecelakaan itu ...






Polisi Tak Tahu Plat DI 19 Tucuxi Dahlan
MINGGU, 06 JANUARI 2013 | 20:58 WIB


Mobil Tucuxi merupakan mobil sport bertenaga listrik buatan Indonesia yang dipesan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta--Kepolisian Daerah Metro Jaya mengaku tidak pernah mengeluarkan plat nomor polisi DI 19, yang melekat di mobil listrik tucuxi Menteri Dahlan Iskan. Plat mobil ini menjadi sorotan karena mobil yang dikendarai Dahlan dari Solo tersebut menabrak tebing di Magetan. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan pihaknya hanya berwenang terhadap mobil yang menggunakan pelat B. "(Mobil Dahlan) bukan B," katanya melalui pesan singkat pada Ahad, 6 Januari 2013. Sementara itu Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan kasus kecelakaan mobil yang dikemudikan Dahlan ini diserahkan ke Polres Magetan. Dia enggan menanggapi soal plat mobil tersebut.

Sebelumnya, mobil listrik Tucuxi yang dikendarai Dahlan dan Ricky mengalami kecelakaan di Sarangan. Mobil tersebut dibawa Dahlan untuk uji coba dengan rute Solo-Magetan. Dahlan mengaku rem mobil tersebut blong sehingga dia terpaksa menabrakannya ke tebing. Simak berita Dahlan Iskan dan proyek mobil listriknya.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...-Tucuxi-Dahlan

Dahlan Iskan: Kecelakaan Ferrari karena kesalahan saya
Sabtu, 5 Jan 2013



MERDEKA.COM, Dahlan Iskan mengaku kecelakaan mobil listrik Tucuxi merupakan kesalahannya. Dalam melakukan uji kendaraan, Dahlan langsung membawa Tucuxi melaju di medan yang cukup berat. "Saya sengaja mengambil rute yang sulit. Mungkin ini salah saya, mungkin seharusnya ini dilakukan secara bertahap, tidak langsung ke medan yang berat," kata Dahlan di MetroTV, Sabtu (5/1). Menurutnya, mobil Ferrari merah tersebut sangat baik untuk melaju di daerah tanjakan. Namun, belum mampu menaklukkan medan yang curam.

Menurut Dahlan, saat dibawa menuruni tanjakan, dirinya terlalu sering menginjak rem. Hal itu membuat rem akhirnya blong. "Saya menggunakan rem berlebihan, ketika sampai di turunan, rem tidak berfungsi," kata Dahlan. Saat Ferrari listriknya melaju kencang di turunan tajam, Dahlan mengaku tidak panik. Padahal saat itu rem Tucuxi blong. "Ketika menurun tajam, ketika sampai tikungan, remnya tidak berfungsi mobil menggelinding makin cepat, makin cepat. Kalau tidak segera dihentikan akan mencelakakan orang, saya lihat di depan ada tebing maka saya tabrakkan. Saya tabrakkan ke tebing gunung antara 60-80 km/jam. Saya tidak panik, kalau panik mobil kian liar," paparnya. Dahlan mengatakan, dirinya sendiri yang mengemudikan mobil seharga Rp 3 miliar tersebut. Ditemani oleh salah satu pakar motor listrik yang telah berpengalaman. "Saya mengendarai sendiri. Saya dengan Riki yang ahli motor listrik yang sudah lama di Jepang. Berdua saja," tutur Dahlan.
http://id.berita.yahoo.com/dahlan-is...112711043.html

------------------------

Menteri BUMN telah menjadi 'driver test' mobil prototype yang sedang di uji coba, di jalanan umum, bukan di track khusus, yang membahayakan dirinya dan orang lain karena mencoba mobil prototype itu di jalanan umum yang ramai orang dan kendaraan lainnya. Rem blong atau ada mesin rusak sehingga berakibat terjadinya kecelakaan fatal saat test mobil prototype, biasalah terjadi, karena namanya juga sedang uji coba. Makanya sang sopir yang menjadi 'driver test', biasanya dilengkapi dengan alat standart keselamatan tinggi (pakai jacket anti-api segala biasanya), dan itu dilakukan di medan track khusus. Atau kalau di jalan raya, itu jalanan umum harus sudah di sterilkan terlebih dahulu dari lalu-lintas kendaraan lainnya dan manusia.

Dari situ saja, banyak sekali peraturan UU yang dilanggar Dahlan Iskan, bukan hanya UU Lalulintas semata, tapi juga keselamatan umum. Coba kalau mobilnya kemaren itu menyebabkan terjadinya tabrakan dengan mobil lain, atau kebetulan ada orang yang berdiri di tepi jalan, jelas yang mati akan banyak sekali, bahkan mungkin si DI sendiri bisa saja juga ikut lenyap. Ini jelas sebuah kelalaian lagi! Itu belum kecurigaan nomor polisi mobil itu (DI 19), yang diduga nomor abal-abal atau nomor palsu (mirip yang dulu [URL="http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=244121emoticon-Takut-dikenali-anas-pakai-nopol-palsu&catid=77:fokusutama&Itemid=131"]pernah dilakukan oleh Anas Urbaningrum[/URL] dengan mobil-mobilnya). Kalau betul abal-abal, nopol palsu, itu juga contoh sebuah pelanggaran fatal lagi, yang dilakukan dengan sadar oleh pejabat tinggi negara ini. Emangnya itu nopol bisa dibuat main-main? Kita tunggu dan lihat, seberapa jauh aparat Kepolisian akan benar-benar menegakkan peratutan dan hukum yang berlaku. Apa akan pilih kasih dan akan begitu gampangnya memaafkan kesalahan yang sesungguhnya fatal itu, hanya kebetulan sopirnya seorang menteri?
Diubah oleh AkuCintaNanea 07-01-2013 00:55
0
3.6K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan