Mobil pertama yang digunakan oleh presiden RI pertama, Bapak Soekarno. Mobil ini hasil dari rampasan dari pihak Jepang. Mobil classic ini di produksi oleh pabrikan Buick dan hanya di produksi sebanyak 1451 unit pada tahun 1939. Buick-8 memiliki kapasitas sebesar 5348cc, cukup besar untuk kelas mobil jaman dahulu. Dengan mesin 4-tak yang mempunyai 8 silinder dan 2 katup di setiap silindernya ini merupakan mobil yang bisa di bilang moderen pada masa itu.
Masa pemerintahan Soekarno, mobil kepresidenan ini menyandang plat nomor polisi Rep-1 mempunyai perbandingan komparasi yang cukup bagus yaitu 6.35:1. Dengan kapasitas sebesar 5348cc mobil ini mampu melaju dengan kecepatan cukup tinggi, 141 hp atau 3600 rpm.
Mobil Buick-8 ini secara visual memang terlihat sangat berwibawa. Guna menunjang kemewahan dan menjaga rahasia negara yang mungkin terucap di dalam kabin, mobil ini dilengkapi selembar kaca yang memisahkan penumpangnya dengan pengemudi.
Konon, Buick Eight tersebut adalah mobil 'terbagus' yang ada di Jakarta saat itu. Hingga kini, kendaraan kepresidenan pertama itu tersimpan rapi di Gedong Joang 45.

Mobil DeSoto keluaran 1942 ini digunakan wakil persiden RI, Mohammad Hatta. Berbeda dengan mobil Buick-8 yang merupakan hasil temuan di jalan, mobil ini hadiah dari pengusaha Djohan Djohor, pengusaha sukses di Jakarta masa itu dengan maksud untuk membantu memobilisasi perjuangan disamping menghindari perampasan dari pihak Pendudukan Jepang di Indonesia. Mobil inilah yang digunakan Mohammad Hatta dalam melaksanakan jabatannya sebagai Wakil Presiden baik di Jakarta maupun Yogjakarta. Mobil ini sempat berpindah tangan dan oleh pemiliknya digunakan sebagai angkutan umum (oplet).

Namun kemudian dibeli kembali oleh Mohammad Hatta dan direstorasi kembali dengan bantuan pengusaha Hasyim Ning. Itulah sebabnya mobil yang berplat nomor polisi Rep-2 ini, yang sudah menggunakan transmisi otomatis kondisinya tidak sebaik Buick-8 Rep-1 itu.

Mobil ini, seperti buick-8, terdapat sekat kaca yang memisahkan sopir dengan para penumpangnya. Berbeda dengan Buick-8 yang masih bisa digunakan, mobil DeSoto ini sudah tidak bisa digunakan lagi.

Mobil kepresidenan RI yang satu ini terbilang sangat mewah, mobil dengan plat nomor polisi RI-1 ini dirancang khusus anti peluru, tampaknya terlihat mewah namun mobil ini berlapis baja dan mampu memberikan perlindungan terhadap granat tangan dan bahan peledak lainnya.
Disamping kelengkapan yang dimiliki sebagaimana disebutkan diawal Mobil Mercy S600L model W221 keluaran tahun 2008 ini dilengkapi pula dengan fitur keamanan tambahan seperti Ban Run-Flat Michelin PAx 245-700 R740AC, tangki bahan bakar 90-L dengan sistem pemadaman kebakaran yang bekerja otomatis, sistem pengaturan udara segar dan sistem kontrol peneumatic darurat untuk membuka jendela yang beroperasi secara tersendiri dengan system electronic dan panic alarm system.
Pada bagian belakang mobil ini masih dilengkapi dengan kamera, kaca depan dan jendela depan yang tahan terhadap hawa panas, dikeempat pintunya menggunakan system adjutable doorhold, pintu belakang yang dapat ditarik dan menutup secara otomatis dan menggunakan tirai listrik di belakang.
Sedan mewah RI-1 ini dapat dikatakan sudah sangat sempurna untuk tunggangan seorang Pemimpin Negara karena disamping mewah dari segi kenyamanan, Mobil pabrikan Jerman ini sangat dikenal di Indonesia soal kenyamanan sudah diakui dan banyak digunakan. Soal kecepatan Mobil Mercy ini mampu melesat 210 Km/Jam dengan GVW 4200 Kg.