- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Seorang Anak dan Sebuah Pohon Apel - CEKIBROT :)
TS
USERFLUTE
Kisah Seorang Anak dan Sebuah Pohon Apel - CEKIBROT :)
Quote:
1. TS LEBIH MENGHARGAI ORANG YANG KOMENG WALAUPUN HANYA SEPATAH KATA
2. TS JUGA TIDAK MENOLAK APABILA AGAN ATAU SISTA YANG MEMBERIKAN CENDOLATAU RATE 5
LANGSUNG AJA GAN !
Quote:
Suatu ketika , hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main dibawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga kepucuk pohon , memakan buah nya , tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu , Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.
waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo kesini bermain-main lagi dengan ku," pinta pohon apel itu
"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi." jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan , tapi aku tak punya uang untuk membelinya."
Pohon apel itu menyahut , "Duh , Maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apel ku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu." anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh sukacita. Namun , setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari anak lelaki itu datang lagi , pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main dengan ku lagi." kata pohon apel
"Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu."aku harus bekerja untuk keluargaku. kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. maukah kau meolongku?"
"Duh, maaf akupun tak memiliki rumah. tapi kau boleh menebang semua dahan ranting ku untuk membangun rumahmu." kata pohon apel
kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira , pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang , tapi anak lelaki itu pun tak pernah kembail lagi. pohon apel itu sangat merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas , anak lelaki itu datang lagi. pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi denganku." kata pohon apel
"Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. aku ingin pergi berlibur dan berlayar. maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk berlayar?"
"Duh , maaf aku tak punya kapal , tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah,"
Kemudian anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. lalu ia pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu. akhirnya , anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.
"Maaf anakku," kata pohon apel itu."Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu
"Tak apa. Akupun sudah tak memiliki gigi untuk menggigit buah apelmu." jawab anak lelaki itu
"Aku sudah tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat." kata pohon apel
"sekarang aku sudah terlalu tua untuk itu." jawab anak lelaki itu
"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa ku berikan padamu , yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." kata anak lelaki itu. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."
"oooh, bagus sekali. tahukah kamu , akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. mari , marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."
anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo kesini bermain-main lagi dengan ku," pinta pohon apel itu
"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi." jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan , tapi aku tak punya uang untuk membelinya."
Pohon apel itu menyahut , "Duh , Maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apel ku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu." anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh sukacita. Namun , setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari anak lelaki itu datang lagi , pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main dengan ku lagi." kata pohon apel
"Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu."aku harus bekerja untuk keluargaku. kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. maukah kau meolongku?"
"Duh, maaf akupun tak memiliki rumah. tapi kau boleh menebang semua dahan ranting ku untuk membangun rumahmu." kata pohon apel
kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira , pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang , tapi anak lelaki itu pun tak pernah kembail lagi. pohon apel itu sangat merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas , anak lelaki itu datang lagi. pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi denganku." kata pohon apel
"Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. aku ingin pergi berlibur dan berlayar. maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk berlayar?"
"Duh , maaf aku tak punya kapal , tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah,"
Kemudian anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. lalu ia pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu. akhirnya , anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.
"Maaf anakku," kata pohon apel itu."Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu
"Tak apa. Akupun sudah tak memiliki gigi untuk menggigit buah apelmu." jawab anak lelaki itu
"Aku sudah tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat." kata pohon apel
"sekarang aku sudah terlalu tua untuk itu." jawab anak lelaki itu
"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa ku berikan padamu , yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." kata anak lelaki itu. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."
"oooh, bagus sekali. tahukah kamu , akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. mari , marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."
anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
Quote:
Pohon Apel itu ibarat tuhan dan kita adalah anak lelaki itu , terkadang kita lupa tuhan dan kembali kepada dia saat kita hanya membutuhkan nya .
SEKIAN CERITA DARI ANE GAN SEMOGA BERKENAN BUAT AGAN DAN SISTA
0
2.4K
Kutip
19
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan