julianiraniAvatar border
TS
julianirani
[YOUTUBE] Pengusaha Inisial 'K' Mafia Proyek di Istana


"Menguji Tuduhan DAHLAN dan DIPO"



Pengusaha Inisial 'K' Mafia Proyek di Istana
Wed, 05/12/2012 - 04:41 WIB

JAKARTA, RIMANEWS - Anggota Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, Lily Wahid menduga ada pengusaha berinsisial ‘K’ yang menjadi mafia proyek dengan bermain di lingkungan Istana Presiden SBY. Dugaan ini disampaikan Lily Wahid, dalam acara Indonesia Lawyer Club di TV one, Selasa (4/12/2012) malam, bertajuk ‘Menguji Tuduhan Dahlan dan Dipo’. Hal ini terkait dengan diblokirnya anggaran yang sudah disetujiui DPR dan pemerintah dengan diberi tanda ‘bintang’ yang diduga dilakukan mafia di Istana . “Dipo Alam (Sekretaris Kabinet) intervensi ke Menteri Keuangan untuk memblokir itu. Ini Dipo melanggar Undang-undang, dia tidak punya hak untuk blokir anggaran,” ungkap Lily. “Ini permainan antara rekanan teman-teman di sana (lingkaran Istana, red). Anggaran milyaran itu (yang sudah disetujui DPR dan pemerintah) itu secara terbuka, dasarnya tender. Kok diblokir. Ini Dipo Alam tidak punya hak,” duga adik kandung Gus Dur ini.

Lily menegaskan, yang kongkalikong dengan mafia pengusaha itu justeru pihak eksekutif (lingkaran Istana), bukan DPR. Ia pun menduga, karena pengusaha dekat Istana kalah tender, maka anggaran proyek yang sudah disetujui DPR dan pemerintah diblokir oleh oknum rekanan-rekanan mafia pengusaha yang kongkalikong dengan lingkaran Istana. “Kita (DPR, red) tidak ada urusan dengan rekanan-rekanan itu. Yang berurusan dengan rekanan itu adalah pemerintah, bukan kami (DPR). Ini ada yang bermain di Ring I Istana. Jadi, ada pengusaha berinisial ‘K’ punya kerabat dekat yang ada di lingkaran Istana,” papar vokalis DPR dari PKB yang ‘dikucilkan’ Muhaimin ini.

Mantan Anggota Komisi I DPR, Ade Daud Nasution yang juga hadir mengatakan, pengaduan yang dilakukan Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait adanya kongkalikong di tiga Kementerian disinyalir atas bisikan Kasan Gunawan. Pengusaha berinisial ‘K’ atau Kasan ini adalah adik dari Stafsus Presiden Bidang Perubahan Iklim, Prof. Jusuf. “Kasan ini kontraktor yang setiap hari tidak pernah diganggu gugat. Ini adiknya Jusuf Gunawan yang stand by di Istana. Ini perusahaan yang mensuplly amunisi dan semua perbekalan TNI. Saya dulu ngomong gitu, dipukul kepala saya berdarah,” beber Ade Daud. “Karena Pak SBY pemerintahan yang terakhir, sudahlah… yang gitu-gitu jangan dipelihara di Istana. Bisa-bisa yang namanya Kasan and the geng ini main di Istana,” tandas mantan anggota DPR dari Fraksi Partai Bintang Reformasi (PBR) pimpinan mendiang KH Zainuddin MZ ini. “Ini contoh sudah jelas kongkalikong di Istana. Ini yang mestinya harus dibawa Dipo Alam ke KPK,” sambung Lily Wahid lagi.


Prof.Dr.Kazan Gunawan, Tenaga Professional LEMHANNAS di bidang Geopoitik
source: source 1 and source 2

Menurut Ade, Jusuf yang melaporkan Kementerian Pertanian dan Pertahanan kepada Ibu Ani Yudhoyono yang kemudian ditindaklanjuti oleh Sudi Silalahi. "Mungkin aja dia bisik-bisiki ke Dipo. Memang mafia bisnis tentara itu ada di Istana, Kasan ini mafianya tentara dan polisi. Yusuf kaka Kasan, Yusuf ini yang jagain bisnisnya Kasan ini di Istana," duganya. Daud menjelaskan, pengaduan Dipo ke KPK terkait adanya kongkalikong di Kemenhan diduga karena Kasan. Daud yang saat ini sebagai kader Partai Gerindra mengatakan, Kasan memiliki orang-orang di Lemhanas dan Komisi I DPR. "Ada sesuatu yang tidak dia dapat dari Kemenhan. Dia kuasai Lemhanas, Khasan ini dengan Jangkarnas ini lidernya. Komisaris-komisaris Kasan ini ada wakil ketua DPR," tandasnya.

Untuk itu, dirinya meminta agar mafia di istana segera diungkap. Sebab, hal itu akan merugikan rakyat. "Kita mau bongkar monopoli, jadi semua rakyat pasti mendukung," tegasnya. Ade menambahkan, bisnis Kasan di TNI meliputi alutsista, atribut seragam TNI bahkan katering. Ade yang juga mantan anggota Komisi I DPR saat itu mendapat pemukulan ketika menyebutkan, Kapolri, KASAD, KASAL dan KASAU bisa berganti, yang tetap adalah Kasan.

Kabarnya, sejak menjadi Deputy di Kantor Menko Ekuin, Dipo Alam intens berhubungan dengan mantan terpidana Jarkom/Alkom Tommy Silfanus. Dipo kerap memuluskan bisnis Silfanus dengan mempermudah kredit ekspor di Kepolisian. Lebih lanjut, seniman yang juga dalang Sudjiwo Tedjo yang juga hadir di Indonesia Lawyer Club, menyerukan dalam zaman edan seperti sekarang ini perlu orang-orang urakan seperti Dahlan Iskan dan Mahfud MD. “Fungsinya untuk membongkar seluruh aib yang ada di pemerintahan,” tegasnya.

Anggota DPR dai Fraksi Partai Hanura, Faisal Akbar menilai, koordinasi pemerintahan SBY sekarang kacau balau. Misalnya, Juru Bicara Presiden SBY, Julian Aldrin Pasha, bilang bahwa pernyataan Dipo Alam atas nama sendiri bukan melibatkan Istana, tapi Dipo Alam justeru menyebut klarifikasi Julian itu tidak benar. “Tapi waktu saya ketemu seorang Menteri senior, dia bilang bahwa itu pernyataan pribadi Dipo Alam. Jadi koordinasi pemerintahan SBY ini kacau,” tandas Faisal sembari menambahkan, bisa saja kegaduhan yang dilontarkan Dipo Alam dan Dahlan Iskan sekarang ini merupakan scenario Istana untuk menuntutp-nutupi skandal Century dan kasus kakap lainnya yang menyeret keterlibatan pihak Istana. Politisi PDIP Firman Jaya Daeli, menambahkan, pernyataan Dipo Alam yang menuding adanya konglaaikong di tiga Kementerian itu meunjukkan wajah buruk pemerintahan SBY. “Tiga Kementerian itu menggambarkan wajah pemerintahan yang bersih atau tidak,” tukasnya.
http://eform.rimanews.com/read/20121...oyek-di-istana

Laporkan 3 Kementerian ke KPK
Dipo Alam Dapat Bisikan dari Kasan Gunawan
Senin, 19 November 2012 | 12:34 WIB


Dipo Alam

inilah..com, Jakarta - Pengaduan Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait adanya kongkalikong di tiga kementerian diduga atas bisikan Kasan Gunawan, adik dari Staf Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim, Prof. Jusuf. Hal itu dikatakan mantan anggota Komisi I DPR RI Ade Daud Nasution. Menurutnya, Jusuf adalah yang melaporkan Kementerian Pertanian dan Pertahanan kepada Ibu Ani Yudhoyono yang kemudian ditindaklanjuti oleh Sudi Silalahi. "Mungkin aja dia bisik-bisik ke Dipo. Memang mafia bisnis tentara itu ada di istana, Kasan ini mafianya tentara dan polisi. Yusuf kakak Kasan, yang jagain bisnisnya Kasan di istana," ungkap Daud kepada inilah..com, di Jakarta, Senin (19/11/2012).

Daud menjelaskan, pengaduan Dipo ke KPK terkait adanya kongkalikong di Kemenhan diduga karena Kasan. Daud yang saat ini sebagai kader Partai Gerindra mengatakan, Kasan memiliki orang-orang di Lemhanas dan Komisi I DPR. "Ada sesuatu yang tidak dia dapat dari Kemenhan. Dia kuasai Lemhanas, Khasan ini dengan Jangkarnas ini lidernya. Komisaris-komisaris Kasan ini ada wakil ketua DPR," ungkap Daud.

Untuk itu, dia meminta agar mafia di istana segera diungkap. Sebab, hal itu akan merugikan rakyat. "Kita mau bongkar monopoli, jadi semua rakyat pasti mendukung," tegasnya. Ade menambahkan, bisnis Kasan di TNI meliputi alutsista, atribut seragam TNI bahkan katering. Ade yang juga mantan anggota Komisi I DPR, saat itu mendapat pemukulan ketika menyebutkan, Kapolri, KASAD, KASAL dan KASAU bisa berganti, yang tetap adalah Kasan. Sejak menjadi deputi di Kantor Menko Ekuin, Dipo Alam disebut 'intens' berhubungan dengan mantan terpidana Jarkom/Alkom Tommy Silfanus. Dipo kerap memuluskan bisnis Silfanus dengan mempermudah kredit ekspor di kepolisian
[url]http://www.inilah..com/read/detail/1928041/dipo-alam-dapat-bisikan-dari-kasan-gunawan[/url]

Paper Kazan Gunawan:
Keamanan Manusia dalam Transisi Politik Indonesia: Pendekatan Sosiologi Media

----------------------

Kalau kasus ini didalami dan dibongkar habis oleh KPK, jelas gaungnya akan lebih nyaring dari berita penetapan Andi Mallarangeng sebagai tersangka korupsi.
Diubah oleh julianirani 08-12-2012 07:43
0
12.6K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan