Surabaya - Wacana pencapresan 'Raja Dangdut' Rhoma Irama melalui PKB tidak mendapat restu sepenuhnya dari kalangan ulama di partai berbasis warga NU tersebut. Sebab di kalangan ulama PKB, Rhoma dianggap belum mempunyai jiwa kepemimpinan dan masih banyak pro-kontra yang dialaminya.

Ketua Dewan Syuro PKB, KH Abdul Aziz Mansyur, mengatakan pengusungan 'Satria Bergitar' itu dianggap terlalu gegabah untuk bertarung di Pemilu 2014 mendatang. Karena partai besutan almarhum Gus Dur ini belum pernah membicarakan Rhoma.

"Sosok Rhoma belum pernah dibicarakan dan sama sekali belum masuk kriteria capres PKB. Ini sungguh terlalu," ungkap Kiai Aziz sambil menirukan logat Rhoma, di kediamannya, Rabu (5/12/2012).

Kiai Aziz sendiri sebagai Ketua Dewan Syuro, tak pernah dilibatkan terkait pinangan elit PKB terhadap pencapresan Rhoma. Bagi kalangan ulama di PKB, Rhoma dianggap belum mumpuni sebagai capres. Sebab, kenegarawanannya belum teruji sama sekali.

Selain itu, masyarakat lebih banyak yang kontra dibanding yang pro terhadap Rhoma. Semisal, saat Pilgub DKI Jakarta, Rhoma tersandung kasus SARA yang merugikan pasangan Jokowi dan Ahok. Jika dipinang PKB, tentu bakal merugikan.

"Jika dipinang PKB, ini sungguh terlalu," kata pengasuh Ponpes Tarbiyatun Nasyiin, Pacul Gowang Jombang ini.

Kiai Aziz juga menambahkan, pencapresan Rhoma dianggap sebagai manuver perorangan pengurus PKB pusat. Di hadapan ulama PKB, popularitas Rhoma belum cukup dan hanya sekadar seniman saja.

"Kandidat Presiden harus bisa bercermin dan mengukir diri. Kapasitas dan kapabilitas dalam pemimpin sebuah negara harus bisa diterima di semua etnis dan golongan," ujarnya.

[url]http://m.detik..com/news/read/2012/12/05/172938/2110381/10/rhoma-nyapres-dewan-syuro-pkb-sungguh-terlalu[/url]