- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Binatang Buas Pemakan Manusia
TS
kamael574
5 Binatang Buas Pemakan Manusia
WELCOME TO MY THREAD
malam agan n sista skalian nubi mau bikin trit nih sory yah klo masih berantakan maklum ane masih nubi
Quote:
malam agan n sista skalian nubi mau bikin trit nih sory yah klo masih berantakan maklum ane masih nubi
Quote:
1.Tsavo Man-Eaters(Pemakan Manusia dari Tsavo)
WASHINGTON, KOMPAS.com — Sergapan-sergapan di malam hari oleh dua singa pemakan manusia telah menghantui para pekerja rel kereta api lebih seratus tahun lalu. Kisah nyata yang kemudian diangkat ke layar lebar dalam film berjudul The Ghost and The Darkness itu menjadi cerita pembantaian yang sangat mengerikan di Afrika. Namun, menurut penelitian baru-baru ini, jumlah mereka yang mati karena dimangsa kedua singa itu tidak sebanyak dugaan semula.
Selama lebih dari sembilan bulan, kedua singa ganas yang dikenal sebagai "The Ghost dan The Darkness" itu mencabut 35 nyawa pekerja. Ini bukan jumlah yang kecil, tetapi jauh lebih sedikit dari perhitungan semula yang menyebut 135 korban.
Peristiwa terjadi tahun 1898 saat Pemerintah Inggris mengerahkan para buruh dari India dan penduduk setempat untuk membangun jalur kereta dari Uganda melewati Kenya. Saat melintasi daerah bernama Tsavo, para pekerja dihantui oleh singa-singa tanpa rambut yang doyan manusia. Tidak seperti layaknya singa jantan yang berambut panjang, singa jantan Tsavo tidak berambut sehingga mirip singa betina. Satu demi satu, pekerja dibunuh dan dijadikan santapan.
Jumlah yang mati dikisahkan mencapai 28 buruh ditambah banyak orang setempat yang terlibat dalam proyek sehingga keseluruhan mencapai 135 jiwa. Namun, para peneliti yang ingin tahu jumlah sebenarnya kemudian mempelajari jasad kedua singa yang kini dipajang di Museum Sejarah Alam di Chicago. Mereka menguji jenis-jenis karbon dan nitrogen dalam gigi dan rambut keduanya.
Rasio bahan kimia itu kemudian dibandingkan dengan karbon dan nitrogen pada singa modern di wilayah yang sama, juga terhadap singa yang memangsa hewan dan singa yang memangsa manusia.
Tulang dan gigi bisa menyimpan isotop karbon dan nitrogen dalam waktu lama, sedangkan rasio di bulu akan berubah lebih cepat sehingga memungkinkan para peneliti menentukan jenis makanan singa dalam waktu lama dan perubahan selama bulan-bulan terakhir.
Ternyata, salah satu singa diketahui menjadikan daging manusia sebagai separuh dari makanan pokoknya selama bulan-bulan terakhir ia hidup, dan diduga ia makan setidaknya 24 orang. Adapun singa yang lain telah menyantap 11 orang.
Peneliti yang dipimpin antropolog Nathaniel J Dominy dan Justin D Yeakel dari Universitas California, Santa Cruz, itu mencatat bahwa jumlah kematian yang dilaporkan saat itu berkisar 28 orang seperti dilaporkan Perusahaan Kereta Uganda, dan hingga 135 orang seperti diutarakan Letkol John H Patterson, perwira Inggris yang membunuh kedua singa itu pada Desember 1898.
Dalam laporan yang dimuat Proceedings of the National Academy of Sciences hari Selasa (3/11) itu disebutkan bahwa jumlah 35 yang disebutkan adalah jumlah orang yang dimakan, tidak termasuk yang sekadar dibunuh. Menurut cerita, kedua singa itu juga suka membunuh bukan untuk dimakan. Bila yang dibunuh ikut dihitung, jumlahnya bisa mencapai 75 orang.
Kedua singa itu membunuh manusia ketika terjadi kekeringan yang menyebabkan mangsa mereka hilang. Pada waktu yang sama, para pekerja rel berdatangan ke lokasi mereka sehingga seolah menggantikan mangsa mereka. Hal yang sedikit aneh menurut para peneliti adalah bahwa kedua singa itu sepertinya bekerja sama membunuh orang yang mereka incar. Ini adalah hal biasa ketika mereka memburu mangsa yang besar, seperti kerbau atau zebra, tapi tidak perlu bila mereka memburu manusia atau hewan yang lebih kecil.
Meski begitu, salah satu singa diketahui memiliki masalah gigi dan luka di rahang sehingga mengurangi kemampuannya untuk berburu. Dengan demikian, keduanya mungkin bekerja sama, yang satu makan lebih banyak orang, sementara yang lain lebih memilih mangsa lain, tetapi juga doyan manusia.
WASHINGTON, KOMPAS.com — Sergapan-sergapan di malam hari oleh dua singa pemakan manusia telah menghantui para pekerja rel kereta api lebih seratus tahun lalu. Kisah nyata yang kemudian diangkat ke layar lebar dalam film berjudul The Ghost and The Darkness itu menjadi cerita pembantaian yang sangat mengerikan di Afrika. Namun, menurut penelitian baru-baru ini, jumlah mereka yang mati karena dimangsa kedua singa itu tidak sebanyak dugaan semula.
Selama lebih dari sembilan bulan, kedua singa ganas yang dikenal sebagai "The Ghost dan The Darkness" itu mencabut 35 nyawa pekerja. Ini bukan jumlah yang kecil, tetapi jauh lebih sedikit dari perhitungan semula yang menyebut 135 korban.
Peristiwa terjadi tahun 1898 saat Pemerintah Inggris mengerahkan para buruh dari India dan penduduk setempat untuk membangun jalur kereta dari Uganda melewati Kenya. Saat melintasi daerah bernama Tsavo, para pekerja dihantui oleh singa-singa tanpa rambut yang doyan manusia. Tidak seperti layaknya singa jantan yang berambut panjang, singa jantan Tsavo tidak berambut sehingga mirip singa betina. Satu demi satu, pekerja dibunuh dan dijadikan santapan.
Jumlah yang mati dikisahkan mencapai 28 buruh ditambah banyak orang setempat yang terlibat dalam proyek sehingga keseluruhan mencapai 135 jiwa. Namun, para peneliti yang ingin tahu jumlah sebenarnya kemudian mempelajari jasad kedua singa yang kini dipajang di Museum Sejarah Alam di Chicago. Mereka menguji jenis-jenis karbon dan nitrogen dalam gigi dan rambut keduanya.
Rasio bahan kimia itu kemudian dibandingkan dengan karbon dan nitrogen pada singa modern di wilayah yang sama, juga terhadap singa yang memangsa hewan dan singa yang memangsa manusia.
Tulang dan gigi bisa menyimpan isotop karbon dan nitrogen dalam waktu lama, sedangkan rasio di bulu akan berubah lebih cepat sehingga memungkinkan para peneliti menentukan jenis makanan singa dalam waktu lama dan perubahan selama bulan-bulan terakhir.
Ternyata, salah satu singa diketahui menjadikan daging manusia sebagai separuh dari makanan pokoknya selama bulan-bulan terakhir ia hidup, dan diduga ia makan setidaknya 24 orang. Adapun singa yang lain telah menyantap 11 orang.
Peneliti yang dipimpin antropolog Nathaniel J Dominy dan Justin D Yeakel dari Universitas California, Santa Cruz, itu mencatat bahwa jumlah kematian yang dilaporkan saat itu berkisar 28 orang seperti dilaporkan Perusahaan Kereta Uganda, dan hingga 135 orang seperti diutarakan Letkol John H Patterson, perwira Inggris yang membunuh kedua singa itu pada Desember 1898.
Dalam laporan yang dimuat Proceedings of the National Academy of Sciences hari Selasa (3/11) itu disebutkan bahwa jumlah 35 yang disebutkan adalah jumlah orang yang dimakan, tidak termasuk yang sekadar dibunuh. Menurut cerita, kedua singa itu juga suka membunuh bukan untuk dimakan. Bila yang dibunuh ikut dihitung, jumlahnya bisa mencapai 75 orang.
Kedua singa itu membunuh manusia ketika terjadi kekeringan yang menyebabkan mangsa mereka hilang. Pada waktu yang sama, para pekerja rel berdatangan ke lokasi mereka sehingga seolah menggantikan mangsa mereka. Hal yang sedikit aneh menurut para peneliti adalah bahwa kedua singa itu sepertinya bekerja sama membunuh orang yang mereka incar. Ini adalah hal biasa ketika mereka memburu mangsa yang besar, seperti kerbau atau zebra, tapi tidak perlu bila mereka memburu manusia atau hewan yang lebih kecil.
Meski begitu, salah satu singa diketahui memiliki masalah gigi dan luka di rahang sehingga mengurangi kemampuannya untuk berburu. Dengan demikian, keduanya mungkin bekerja sama, yang satu makan lebih banyak orang, sementara yang lain lebih memilih mangsa lain, tetapi juga doyan manusia.
Quote:
2.Buaya Raksasa Two Toed Tom
Two Toed Tom adalah seekor pemakan manusia yang sangat liar, dan sekarang ini sulit untuk mengetahui bagian mana ceritanya yang nyata, dan mana yang mitos. Two Toed Tom adalah buaya jantan raksasa yang berkeliaran di rawa-rawa di perbatasan Alabama dan Florida sekitar tahun 1920. Dia kehilangan semua jari kecuali dua dari jari-jari di tangan kirinya, dan meninggalkan jejak yang sangat dikenali di lumpur, sehingga ia dijuluki ‘Two Toed Tom’ oleh masyarakat setempat. Konon, dia telah kehilangan jari-jari kakinya dalam perangkap besi.
Ia memiliki panjang empat setengah meter, dan orang-orang mengklaim bahwa ia bukan buaya normal, tapi setan yang dikirim dari neraka untuk meneror mereka. Tom membuat dirinya terkenal dengan melahap puluhan sapi, bagal dan, tentu saja, manusia, khususnya perempuan yang sedang mencuci pakaian di air. Karena Tom sering menyerang, banyak petani berusaha untuk membunuh Tom, tetapi peluru hanya berefek kecil dan tidak berhasil membunuh Tom. Seorang petani bahkan mencoba membunuhnya menggunakan dinamit, petani tsb telah mengejar Tom selama dua puluh tahun, tetapi selalu gagal, jadi dia memutuskan untuk membuang ember berisi 15 dinamit ke dalam telaga dimana Tom sedang berada. Petani tsb mengira masalah sudah selesai.
Ledakan itu menewaskan segala sesuatu yang berada di telaga tsb, kecuali Tom. Beberapa saat setelah ledakan, petani dan putranya mendengar teriakan yang mengerikan dan suara percikan yang berasal dari telaga di dekat rumahnya. Mereka bergegas ke tempat itu dan melihat mata cerah Tom sesaat sebelum ia menghilang di bawah permukaan. Teriakan itu kemudian diketahui sebagai teriakan seorang anak perempuan ketika setengah mayat anak perempuan muncul di tepi danau. Memang sulit untuk mempercayai apakah cerita ini merupakan cerita nyata atau hanya cerita rakyat, tetapi segala sesuatu nampaknya mengindikasikan bahwa Two Toed Tom itu nyata, dan ia terus menjelajahi rawa Florida selama bertahun-tahun. Orang-orang terus-menerus melaporkan melihat buaya jantan besar berjemur di tepi danau, dan suara aumannya terdengar setiap pagi. Mereka mengidentifikasi makhluk tsb sebagai Tom dengan jejak 2 jarinya. Bagian yang paling menakjubkan dari cerita ini adalah, meskipun ia paling terkenal selama tahun 1920-an, Tom tampaknya masih hidup selama 1980-an, ketika seekor buaya besar berjari 2 dilaporkan berada di rawa-rawa yang sama di mana dia telah menjelajah seluruh hidupnya . Banyak pemburu ulung yang mencoba menangkap, tapi Two Toed Tom tidak pernah tertangkap.
Two Toed Tom adalah seekor pemakan manusia yang sangat liar, dan sekarang ini sulit untuk mengetahui bagian mana ceritanya yang nyata, dan mana yang mitos. Two Toed Tom adalah buaya jantan raksasa yang berkeliaran di rawa-rawa di perbatasan Alabama dan Florida sekitar tahun 1920. Dia kehilangan semua jari kecuali dua dari jari-jari di tangan kirinya, dan meninggalkan jejak yang sangat dikenali di lumpur, sehingga ia dijuluki ‘Two Toed Tom’ oleh masyarakat setempat. Konon, dia telah kehilangan jari-jari kakinya dalam perangkap besi.
Ia memiliki panjang empat setengah meter, dan orang-orang mengklaim bahwa ia bukan buaya normal, tapi setan yang dikirim dari neraka untuk meneror mereka. Tom membuat dirinya terkenal dengan melahap puluhan sapi, bagal dan, tentu saja, manusia, khususnya perempuan yang sedang mencuci pakaian di air. Karena Tom sering menyerang, banyak petani berusaha untuk membunuh Tom, tetapi peluru hanya berefek kecil dan tidak berhasil membunuh Tom. Seorang petani bahkan mencoba membunuhnya menggunakan dinamit, petani tsb telah mengejar Tom selama dua puluh tahun, tetapi selalu gagal, jadi dia memutuskan untuk membuang ember berisi 15 dinamit ke dalam telaga dimana Tom sedang berada. Petani tsb mengira masalah sudah selesai.
Ledakan itu menewaskan segala sesuatu yang berada di telaga tsb, kecuali Tom. Beberapa saat setelah ledakan, petani dan putranya mendengar teriakan yang mengerikan dan suara percikan yang berasal dari telaga di dekat rumahnya. Mereka bergegas ke tempat itu dan melihat mata cerah Tom sesaat sebelum ia menghilang di bawah permukaan. Teriakan itu kemudian diketahui sebagai teriakan seorang anak perempuan ketika setengah mayat anak perempuan muncul di tepi danau. Memang sulit untuk mempercayai apakah cerita ini merupakan cerita nyata atau hanya cerita rakyat, tetapi segala sesuatu nampaknya mengindikasikan bahwa Two Toed Tom itu nyata, dan ia terus menjelajahi rawa Florida selama bertahun-tahun. Orang-orang terus-menerus melaporkan melihat buaya jantan besar berjemur di tepi danau, dan suara aumannya terdengar setiap pagi. Mereka mengidentifikasi makhluk tsb sebagai Tom dengan jejak 2 jarinya. Bagian yang paling menakjubkan dari cerita ini adalah, meskipun ia paling terkenal selama tahun 1920-an, Tom tampaknya masih hidup selama 1980-an, ketika seekor buaya besar berjari 2 dilaporkan berada di rawa-rawa yang sama di mana dia telah menjelajah seluruh hidupnya . Banyak pemburu ulung yang mencoba menangkap, tapi Two Toed Tom tidak pernah tertangkap.
Quote:
3.Leopard of Panar
Macan tutul adalah ‘kucing besar’ yang terkecil, tapi itu bukan berarti mereka kurang mematikan daripada ‘kucing’ yang lebih besar.Soal fakta, macan tutul mungkin merupakan predator tertua; bekas gigitan macan tutul telah ditemukan dalam fosil tulang hominid , menunjukkan bahwa kucing ini sudah memakan nenek moyang kita yg hidup pada lebih dari tiga juta tahun yang lalu.
Tapi walaupun ada macan tutul dewasa yg mungkin akan melihat manusia sebagai mangsa yang cocok dalam situasi yang tepat, hanya beberapa dari mereka menjadi ‘pemakan manusia’ sebenarnya, dan lebih memilih daging manusia atas makanan lainnya. Macan tutul pemakan manusia paling mematikan sepanjang masa adalah macan tutul Panar. Macan tutul jantan ini tinggal di daerah Kumaon India pada abad XX awal. Ia merupakan macan yg paling aktif di provinsi Panar, di mana dia membunuh lebih dari 400 orang, menjadi pemakan manusia kedua paling produktif dalam sejarah (setelah The Champawat Tigress lihat daftar 2).
Tampaknya macan tutul ini telah tersaingi oleh pemburu, dan tidak dapat berburu binatang liar, sehingga berpaling kepada manusia sebagai mangsanya untuk bertahan hidup. Ia akhirnya dibunuh oleh pemburu dan aktivis lingkungan hidup yg terkenal, Jim Corbett, pada tahun 1910. Walaupun macan tutul Panar adalah yang paling terkenal , ada pemakan manusia lain yang juga ditakuti. Pemakan manusia-Kahani, tercatat, menewaskan lebih dari 200 orang, dan pemakan manusia -Rudraprayag, yang mengintai dan membunuh peziarah yg sedang dalam perjalanan ke sebuah kuil Hindu, menewaskan 125 orang. sebelum dia juga ditembak oleh Jim Corbett. Lebih kecil, lebih lincah dan beberapa orang mengatakan, lebih licik dari singa atau harimau, macan tutul dianggap sebagai binatang paling mematikan di dunia oleh pemburu ulung. Salah satu dari mereka mengklaim bahwa ‘jika macan tutul ukurannya sama seperti singa, mereka akan sepuluh kali lebih berbahaya’.
Macan tutul adalah ‘kucing besar’ yang terkecil, tapi itu bukan berarti mereka kurang mematikan daripada ‘kucing’ yang lebih besar.Soal fakta, macan tutul mungkin merupakan predator tertua; bekas gigitan macan tutul telah ditemukan dalam fosil tulang hominid , menunjukkan bahwa kucing ini sudah memakan nenek moyang kita yg hidup pada lebih dari tiga juta tahun yang lalu.
Tapi walaupun ada macan tutul dewasa yg mungkin akan melihat manusia sebagai mangsa yang cocok dalam situasi yang tepat, hanya beberapa dari mereka menjadi ‘pemakan manusia’ sebenarnya, dan lebih memilih daging manusia atas makanan lainnya. Macan tutul pemakan manusia paling mematikan sepanjang masa adalah macan tutul Panar. Macan tutul jantan ini tinggal di daerah Kumaon India pada abad XX awal. Ia merupakan macan yg paling aktif di provinsi Panar, di mana dia membunuh lebih dari 400 orang, menjadi pemakan manusia kedua paling produktif dalam sejarah (setelah The Champawat Tigress lihat daftar 2).
Tampaknya macan tutul ini telah tersaingi oleh pemburu, dan tidak dapat berburu binatang liar, sehingga berpaling kepada manusia sebagai mangsanya untuk bertahan hidup. Ia akhirnya dibunuh oleh pemburu dan aktivis lingkungan hidup yg terkenal, Jim Corbett, pada tahun 1910. Walaupun macan tutul Panar adalah yang paling terkenal , ada pemakan manusia lain yang juga ditakuti. Pemakan manusia-Kahani, tercatat, menewaskan lebih dari 200 orang, dan pemakan manusia -Rudraprayag, yang mengintai dan membunuh peziarah yg sedang dalam perjalanan ke sebuah kuil Hindu, menewaskan 125 orang. sebelum dia juga ditembak oleh Jim Corbett. Lebih kecil, lebih lincah dan beberapa orang mengatakan, lebih licik dari singa atau harimau, macan tutul dianggap sebagai binatang paling mematikan di dunia oleh pemburu ulung. Salah satu dari mereka mengklaim bahwa ‘jika macan tutul ukurannya sama seperti singa, mereka akan sepuluh kali lebih berbahaya’.
Quote:
LANJUT DI BAWAH
0
13.2K
Kutip
81
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan