Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

GhoyimPendengkiAvatar border
TS
GhoyimPendengki
Israel: Status Baru Palestina Bisa Pengaruhi Perdamaian

Warga Palestina di Ramallah sambil membawa poster Yasser Arafat dan Mahmoud Abbas merayakan hasil pemungutan suara di Majelis Umum PBB yang mengakui Palestina sebagai negara pengamat non-anggota.

JERUSALEM, KOMPAS.com - Pemerintah Israel, Jumat (30/11/2012) mengatakan peningkatan status Palestina di PBB merupakan "teater politik negatif" yang akan merusak perdamaian. Demikian juru bicara pemerintah Israel, Mark Regev.

"Ini adalah teater politik yang negatif yang akan membawa kita semua keluar dari proses negosiasi. Langkah ini akan melukai perdamaian," kata Regev seperti dikutip BBC.

Sebelumnya 138 negara dalam Majelis Umum PBB, termasuk sebagian besar negara Uni Eropa, Rusia, China, India dan Brasil mendukung keinginan Palestina menjadi negara pengamat non anggota.

Sementara Israel, AS dan tujuh negara lain termasuk Kanada, Kepulauan Marshall dan Panama menolak keinginan Palestina. Sedangkan 41 negara antara lain Inggris dan Jerman menyatakan abstain.

Negara-negara yang menolak perubahan status Palestina ini mengatakan berdirinya Negara Palestina hanya bisa dilakukan lewat negosiasi bilateral dengan Israel. Hal ini sama dengan proses terciptanya Otorita Pakistan hasil dari perjanjian damai Oslo 1993.

Menlu AS Hillary Clinton mengatakan hasil pemungutan suara di Majelis Umum PBB ini kontraproduktif dengan proses perdamaian yang diupayakan. Clinton menambahkan hasil di PBB ini akan mengganjal proses perdamaian Palestina-Israel.

Konsekuensi Baru

Di saat hasil bersejarah ini dianggap secara simbolis merupakan batu penjuru ambisi Palestina untuk menjadi negara definitif, dukungan untuk Palestina ini memiliki efek diplomatik praktis.

Dengan naiknya status 'kenegaraan' Palestina maka besar kemungkinan Palestina akan diterima menjadi anggota di berbagai organisasi internasional, salah satunya adalah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Jika Palestina menjadi anggota ICC maka organisasi ini memiliki yurisdiksi di negara tersebut. Sehingga, potensi Palestina akan menjatuhkan tudingan kejahatan perang terhadap Israel sangat besar.

"Kini semuanya menjadi permainan baru. Israel kini akan berurusan dengan satu anggota komunitas internasional, sebuah negara bernama Palestina," ujar salah seorang petinggi senior PLO, Hanan Asrawi.

"Kami kini memiliki akses ke berbagai organisasi dan badan internasional. Kami akan memulainya sekarang," tambah Asrawi.

Tahun lalu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah meminta Dewan Keamanan PBB mengakui Palestina sebagai negnara anggota. Namun, saat itu permintaan Palestina ini gugur karena veto Amerika Serikat.

Selama dua dekade terakhir ini, berbagai perundingan antara Israel dan Palestina selalu menemui jalan buntu. Putaran terakhir perundingan terjadi pada 2010 lalu.



Sumber : BBC

Ane cuma titip pesen, buat yg hatinya masih ada kedengkian, buat yg gak mau dengerin ya gak pa2 emoticon-Kiss

Dengki itu sedih melihat orang lain bahagia, dan bahagia ketika melihat orang lain sedih.

Jelas, sakit sekali hati orang yg dengki seperti ini. Lalu apakah kita akan mengikuti mereka, jd orang yg sakit fikiran dan hatinya?

Semua tergantung keputusan kita, ingin punya hati yg sehat atau sakit emoticon-Angel
0
1.2K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan