JAKARTA - Demi mengkaji UU Keinsinyuran, Badan Legislasi (Baleg) DPR RI akan melakukan studi banding ke Jerman dan Inggris. Baleg membagi dua kelompok untuk mengkaji UU Keinsinyuran tersebut.

Rombongan pertama berangkat ke Jerman pada 17 November 2012 dan kemudian disusul kelompok kedua yang berangkat ke Inggris pada 23 November 2012 mendatang.

Wakil Ketua Baleg Dimyati Natakusumah mengatakan UU Keinsinyuran sangatlah penting karena maraknya kasus mark up proyek pembangunan seperti Hambalang serta di daerah-daerah.

"Ada yang tidak profesional. Maka diperlukan ahli-ahli dibidang itu, jangan sampai keahlian dilacurkan," kata Dimyati di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/11/2012).

Kata dia, Indonesia sangat membutuhkan UU tersebut, karena sebentar lagi bangsa ini akan menghadapi AFTA. Tentunya, UU itu juga tak kalah penting bagi bidang lainnya.

UU tersebut juga penting bagi bidang lainnya, sebab kata dia, insinyur juga terkait dengan Migas, Pertanian, Perikanan dan Peternakan. "Apalagi Indonesia negara agraris maritim, sekarang banyak pembangunan yang disalahgunakan makanya perlu UU," jelas politikus PPP itu.

Alasan lain kata Dimyati, yang melatarbelakangi studi banding keluar negeri itu lantaran dirinya belum dapat memahami secara penuh UU Keinsinyuran karena di Indonesia belum ada pembanding. "Kita melihat langsung secara kasat mata, jangan sampai dibohongi dengan data sekunder. Kita bisa pakai Dubes disana tapi itu kepanjangan tangan pemerintah bukan DPR," jelasnya.

Sedangkan alasan Ketua Baleg DPR RI Ignatius Mulyono mengatakan studi banding ke Jerman karena negara tersebut sudah punya UU Keinsinyuran. Mengenai RUU tersebut, pihaknya sudah meminta masukan dan mengundang pakar di bidangnya. Bahkan, pihaknya juga meminta masukan dari perguruan tinggi yang memiliki jurusan teknologi.

Baleg DPR rencananya akan menemui lima lembaga ketika berkunjung ke Jerman yakni Lembaga Dewan Keinsinyuran, Perguruan Tinggi Teknik, Organisasi Insinyur Jerman, Dewan Perwakilan Rakyat di Jerman.

Sebagaiamana diketahui, sebanyak 12 anggota DPR berangkat ke Inggris, sedangkan 9 orang pergi ke Jerman. Berikut delegasi ke Inggris:

1. Dimyati Natakusuma (Fraksi PPP) - Ketua Delegasi 2. Mayjen Ignatius Mulyono (Fraksi Demokrat) 3. Guntur Sasono (Fraksi Demokrat) 4. Didi Irawadi Syamsuddin (Fraksi Demokrat) 5. Khatibul Umam Wiranu (Fraksi Demokrat) 6. Taufiq Hidayat (Fraksi Golkar) 7. Tetty Kadi Bawono (Fraksi Golkar) 8. Nurul Arifin (Fraksi Golkar) 9. Bukhori Yusuf (Fraksi PKS) 10. Taslim (Fraksi PAN) 11. Zainut Tauhid Sa'adi (Fraksi PPP) 12. Abdul Malik Haramain (Fraksi PKB)

Berikut delegasi ke Jerman:

1. Sunardi Ayub (Fraksi Hanura) - Ketua Delegasi 2. Nanang Samodra (Fraksi Demokrat) 3. Paula Sinjal (Fraksi Demokrat) 4. Ferdyansyah (Fraksi Golkar) 5. Ali Wongso H. Sinaga (Fraksi Golkar) 6. Indra (Fraksi PKS) 7. Abdul Hakim (Fraksi PKS) 8. Chairul Naim M Anik (Fraksi PAN) 9. Djamal Azis (Fraksi Hanura).
(ris)

Sumber : http://news.okezone.com/read/2012/11...an-dan-inggris


"Wakil Ketua Baleg Dimyati Natakusumah mengatakan UU Keinsinyuran sangatlah penting karena maraknya kasus mark up proyek pembangunan seperti Hambalang serta di daerah-daerah.

"Ada yang tidak profesional. Maka diperlukan ahli-ahli dibidang itu, jangan sampai keahlian dilacurkan," kata Dimyati di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/11/2012)..."

Kau bikin Seribu UU keinsinyuran...klau yg ada di otak nya insinyur tsb cuma....KORUPSI ,...akhirnya kau cuma abisin uang rakyat untk plesiran ke LN..