Gan... ingin sharing aja apa yg ada di pikiran ane... di topik ini ane angkat untuk bantu2 psikologi trading dgn sudut perspektif yg berbeda.

Ane coba buka topik ini di forum sebelah tp di closed

Spiritual bagi ane adalah sesuatu yg Universal dan temen ane Gobind Vandesh bilang bahwa "we are spiritual being with human experience, not human being with spiritual experience". Sesuatu universal ini tanpa menyinggung dari keyakinan tertentu, ambil positifnya gan.

Spiritual sendiri merupakan kemurnian awal, atau seringkali kita sebut dengan pikiran murni. Pikiran murni biasanya ada pada bayi dan anak kecil, dan mulai tercampur saat pertama kali kontak dengan orang sekitar serta kita pun juga mencampuri pikiran orang lain dengan pikiran kita, dominasi, eksploitasi.

Semakin dewasa, pikiran kita tercampur atas desakan kebutuhan dan keinginan sepeti kebutuhan finansial, hubungan, barang, pengakuan. Kita biasanya menyebutnya Ego. Ya begitulah perjalanan manusia.

Ane amati trading ada korelasi dengan spiritual masing2 trader. Lingkup spiritual disini ane batasi ke arah "harapan" dan tidak ke arah klenik dll.

1. Semua harus berjalan secara alami.
Dunia dan alam semesta raya sudah berjalan triliunan tahun secara alami, seperti bumi mengitari matahari selalu 24 jam, tanaman berbunga, berbuah, layu, orang hidup dan mati, wanita haid tunggu waktu 12-14 tahun dll. Kalau ada yg berubah pasti dunia jadi kacau sekali.

Dalam trading juga seharusnya begitu, trading berjalan sesuai dengan waktu, kita tidak bisa mempercepat waktu, celakanya kita memanipulasi dengan meningkatkan qty/lot. Meningkatkan lot/qty diluar batas menjadikan tidak alami dan kemungkinan kekacauan pun juga semakin cepat.

2. Fakta orang yg berhasil mengembangkan usaha di dunia ini kemungkinannya kecil berkisar 3-5%.
Mengutip dari seorang Yoga terkenal, Osho, bahwa kemungkinan kecil sekali untuk orang akan berhasil, artinya apabila anda gagal, berarti ya memang begitulah faktanya, atau seharusnya memang begitu.... jd kalau anda gagal.. janganlah pusing. keep it moving on di jalur yg sama atau pindah jalur lain

3. Harapan = Frustrasi
Ibarat koin, satu sisi adalah harapan dan satu sisi adalah frustrasi. Saat kita pertama kali berharap dalam skala paling kecil, saat itulah frustrasi akan muncul juga dalam skala paling kecil. Semakin kita berharap banyak, frustrasi juga bertambah banyak, saat harapan tidak sesuai dengan hasil, frustrasi yg akan mengambil alih pikiran anda. Suka atau tidak, beginilah faktanya.

Dalam trading, kita adalah bukan siapa2, bukan peramal sekalipun analisa seorang trader yg hebat , kita tidak dapat memastikan sesuatu yg terjadi 1 detik kedepan. Sebaiknya saat trading, sebaiknya tidak berharap apa pun apa yg terjadi , terjadilah karena saat kita berharap, kita sudah berharap market akan berjalan sesuai dengan harapan kita, itu adalah angan2 belaka saat tidak terjadi, kita akan frustrasi... besaran frustrasi sama dengan besaran harapan kita.

4. Kesadaran akan muncul setelah Frustrasi Berat
Mengutip dari Osho lagi, "Conciusness will arise after deep frustration". Kesadaran akan muncul setelah kita mengalami frustrasi hebat. Dalam saat itu kita menyadari bahwa kita bukanlah siapa2, kita tidak mempunyai kekuasaan, kekuatan lagi. Akhirnya, kita dipaksa menerima apa yg terjadi. Dengan mengakui kita yg sebenarnya, menerima apa adanya akan menghilangkan harapan dan dalam saat yg sama, frustrasi akan menghilang, muncullah kedamaian. Ane sebut ini adalah pencerahan.

5. Tidak perlu bekerja keras dalam trading, yg perlu adalah belajar banyak dan mengalami banyak
Kerja dalam trading membutuhkan tidak lebih dari 1 menit (termasuk analisa), mungkin kurang jadi dipastikan tidak perlu lebay kalau kita harus bekerja keras. Kalau bekerja terlalu banyak, kemungkinan besar akan menjadi over kreatif, op berlebih, pikiran akan kemana2.

Belajar banyak, cari sebanyak banyaknya informasi untuk memperluas wawasan dan di coba di tempat belajar, jangan di tempat bekerja

Sekian dari ane, silahkan pro dan kontra, semoga pemikiran saya membantu buat agan2 sekalian.