REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Angka kecelakaan jalan raya negara-negara Teluk meningkat setiap tahunnya. Arab Saudi tercatat menjadi negara Teluk dengan angka kecelakaan tertinggi.

Hal itu terungkap dalam konferensi Keselamatan Jalan Raya negara-negara Teluk di Dubai, UAE, Kamis (8/11). "Sepanjang tahun ini, telah terjadi peningkatan angka kematian sepuluh persen akibat kecelakaan di negara-negara Teluk. Kenaikan angka kecelakaan itu berdampak pada semakin besar pengeluaran pemerintah untuk biaya perbaikan," ungkap Sekjen Intelligent Systems Transportasi (ITS) Arabia, Zeina Nazer seperti dikutip arabnews.com.

Nazer mengungkap Saudi menghabiskan dana enam miliar dolar AS per tahun guna perbaikan akibat kecelakaan. Negeri 'Petro Dolar' itu juga menggelontorkan 250 juta dolar AS per tahun untuk perawatan medis korban kecelakaan.

Sementara rata-rata angka kematian per hari di Saudi mencapai 19,1 orang. "Ini tertinggi di negara Teluk," kata dia seperti dikutip arabnews.com, Kamis (8/11).

Menurut Nazer, Kementerian Transportasi dan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi telah menerapkan aturan ketat guna membantu menyelamatkan nyawa dan mengurangi kemacetan lalu lintas. "Pemerintah sudah menerapkan sistem pengawas digital di 1.600 persimpangan di Riyad, Makkah, Madinah, Tabuk dan Qassim," kata dia.

Namun, ungkapnya, sikap pengemudi yang tidak mematuhi aturan lalu lintas membuat sistem itu seolah tidak berguna. "Tidak mengejutkan apabila melihat catatan banyak pengemudi yang ceroboh dan tidak displin," kata dia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan korban meninggal akibat kecelakaan di negara-negara Teluk tujuh kali lipat dibandingkan warga Inggris.



http://www.republika.co.id/berita/in...wan-kecelakaan


padahal wanita dilarang nyetir mobil

kok lebih banyak kecelakaannya?