iseng iseng browsing ternyata ada juga yang membahas tentang april mop
setelah ane baca ada hubungan dengan kejayaan islam masa lalu gan
sedot E-BOOKnya disini

ini kisahnya gan

Andalusia
Setelah Rasulullah saw. wafat, Islam menyebar dalam spektrum yang luas. Tiga benua lama -Asia, Afrika, dan Eropa-pernah merasakan rahmat dan keadilan dalam naungan pemerintahan Islam. Tidak terkecuali Spanyol (Andalusia). Ini negeri di daratan Eropa yang pertama kali masuk dalam pelukan Islam di zaman Pemerintahan Kekhalifahan Bani Umaiyah.
Sebelumnya, sejak tahun 597 M, Spanyol dikuasai bangsa Gotic, Jerman. Raja Roderick yang berkuasa saat itu. Ia berkuasa dengan lalim. Ia membagi masyarakat Spanyol ke dalam lima kelas sosial. Kelas pertama adalah keluarga raja, bangsawan, orang-orang kaya, tuan tanah, dan para penguasa wilayah. Kelas kedua diduduki para pendeta. Kelas ketiga diisi para pegawai negara seperti pengawal, penjaga istana, dan pegawai kantor pemerintahan. Mereka hidup pas-pasan dan diperalat penguasa sebagai alat memeras rakyat.

Kelas keempat adalah para petani, pedagang, dan kelompok masyarakat yang hidup cukup lainnya. Mereka dibebani pajak dan pungutan yang tinggi. Dan kelas kelima adalah para buruh tani, serdadu rendahan, pelayan, dan budak. Mereka paling menderita hidupnya.
Akibat klasifikasi sosial itu, rakyat Spanyol tidak kerasan. Sebagian besar mereka hijrah ke Afrika Utara. Di sini di bawah Pemerintahan Islam yang dipimpin Musa bin Nusair, mereka merasakan keadilan, kesamaan hak, keamanan, dan menikmati kemakmuran. Para imigran Spanyol itu kebanyakan beragama Yahudi dan Kristen. Bahkan, Gubernur Ceuta, bernama Julian, dan putrinya Florinda -yang dinodai Roderick-ikut mengungsi.
Melihat kezaliman itu, Musa bin Nusair berencana ingin membebaskan rakyat Spanyol sekaligus menyampaikan Islam ke negeri itu. Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik memberi izin. Musa segera mengirim Abu Zar’ah dengan 400 pasukan pejalan kaki dan 100 orang pasukan berkuda menyeberangi selat antara Afrika Utara dan daratan Eropa.
Kamis, 4 Ramadhan 91 Hijriah atau 2 April 710 Masehi, Abu Zar’ah meninggalkan Afrika Utara menggunakan 8 kapal dimana 4 buah adalah pemberian Gubernur Julian. Tanggal 25 Ramadhan 91 H atau 23 April 710 H, di malam hari pasukan ini mendarat di sebuah pulau kecil dekat Kota Tarife yang menjadi sasaran serangan pertama.
Di petang harinya, pasukan ini berhasil menaklukan beberapa kota di sepanjang pantai tanpa perlawanan yang berarti. Padahal jumlah pasukan Abu Zar’ah kalah banyak. Setelah penaklukan ini, Abu Zar’ah pulang. Keberhasilan ekspedisi Abu Zar’ah ini membangkitkan semangat Musa bin Nusair untuk menaklukan seluruh Spanyol. Maka, ia memerintahkan Thariq bin Ziyad membawa pasukan untuk penaklukan yang kedua.

Thariq bin Ziyad bin Abdullah bin Walgho bin Walfajun bin Niber Ghasin bin Walhas bin Yathufat bin Nafzau adalah putra suku Ash-Shadaf, suku Barbar, penduduk asli daerah Al-Atlas, Afrika Utara. Ia lahir sekitar tahun 50 Hijriah. Ia ahli menunggang kuda, menggunakan senjata, dan ilmu bela diri.
Senin, 3 Mei 711 M, Thariq membawa 70.000 pasukannya menyeberang ke daratan Eropa dengan kapal. Sesampai di pantai wilayah Spanyol, ia mengumpulkan pasukannya di sebuah bukit karang yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar -diambil dari bahasa Arab “Jabal Thariq”, Bukit Thariq. Lalu ia memerintahkan pasukannya membakar semua armada kapal yang mereka miliki.


APRIL MOP
Tradisi perayaaan April Mop ini bermula dari sebuah tragedi besar pada tahun 1487 Masehi, sebagaimana kita ketahui bahwa tanah Spanyol pernah mencapai puncak keemasannya sejak negeri ini dibebaskan dan akhirnya berada dibawah kekuasaan pemerintah Islam melalui Thariq Bin Ziyad, dalam sejarahnya tercatat bahwa tentara Islam tidak hanya berhenti di wilayah Spanyol dan Portugal saja tetapi terus merangsek maju melakukan pembebasan dari alam Jahiliyah sampai di wilayah Perancis Selatan seperti kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya.
Akan tetapi walaupun sedemikian kuatnya dan berkuasa pada saat itu Pemerintahan Muslim tetap memberikan toleransi kepada Kaum/suku Visigoth dan Navaro, didaerah pegunungan sebelah barat.
Para pemimpin Islam pada waktu itu dikenal sangat baik, rendah hati serta baik budi pekertinya, dan hal inilah yang mendorong banyak penduduk pribumi waktu itu berbondong-bondong masuk Islam tanpa ada unsur paksaan sedikitpun, kehidapan di Spanyol pada saat itu benar-benar mencerminkan kehidupan yang sangat Islami dan penuh toleransi.
Yang perlu kita ingat adalah bahwa selama itu pulalah orang kafir yang ada disana berusaha mencari celah untuk mereka manfaatkan guna mengenyahkan Islam dari Bumi Eropa dan Spanyol pada khususnya, beberapa kali upaya percobaan perlawanan dari sisi militer digunakan akan tetapi kaum kafir selalu mengalami kekalahan, akhirnya dikirimlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan kaum Muslim.
Setelah sekian lama mempelajari maka ditemukanlah cara untuk penghancuran Islam di Spanyol, yaitu "apabila ingin mengalahkan Islam maka haruslah dengan cara :
1. Pendangkalan/pelemahan iman setiap Muslim
2. Perusakan akidah dari dalam
kedua cara tersebut bisa ditempuh melalui jalur budaya dan serangan pemikiran-pemikiran yang membebaskan, selanjutnya yang mereka lakukan adalah mengirimkan ulama-ulama palsu ke wilayah Spanyol dan lama-kelamaan upaya mereka ini berhasil.
Lambat laun Spanyol jatuh ke tangan tentara salib dibawah pimpinan Ratu Elizabeth dan Raja Ferdinand, lewat penyerangan yang tidak berperi kemanusiaan ; wanita, manula dan anak-anak mereka cincang semua.
Daerah terakhir yang mereka taklukan adalah Granada sebuah kota pelabuhan, ketika tentara salib memasuki wilayah ini dan berhasil mengalahkan pasukan Muslim, maka penduduk Muslim disana berlari sembunyi di dalam rumah, jalan-jalanpun sepi tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan dan bau anyir darah.
Disaat itulah Tragedi besar itu dimulai; Mengetahui kaum Muslim lari bersembunyi didalam rumah mereka maka tentara salib pada waktu itu menyerukan bagi siapa saja penduduk Muslim yang mau meninggalkan Granada maka disediakan kapal-kapal yang akan mengangkut, mereka akan dijamin keamanannya dan dibiarkan dengan damai untuk beranjak dari tanah Granada dengan membawa barang kekayaannya, pada saat itu banyak orang Muslim yang masih menaruh kecurigaan terhadap janji dari tentara salib tersebut akan tetapi tidak sedikit pula yang mempercayai perkataan dari tentara salib tersebut, maka berbondong-bondonglah ribuan penduduk muslim Granada menuju pelabuhan dengan membawa harta kekayaan mereka bersiap untuk naik kapal yang sudah disediakan, namun kenyataan yang terjadi sungguh diluar dugaan mereka..



Setibanya mereka disana mereka menyaksikan tentara-tentara salib tersebut membakar seluruh kapal-kapal yang dijanjikan, seluruh harta mereka dirampas dan dibawah kepungan tentara salib mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah, dan dari balik jendela rumah-rumah penduduk Muslim yang tidak mau meninggalkan Granada karena tidak percaya dengan janji tentara salib, mereka menyaksikan saudara-saudara Muslim mereka yang bersiap meninggalkan Granada ( yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak ) dibantai dengan kejinya, dan para wanita dirudapaksa terlebih dahulu sebelum dibunuh, pantai Granada pun berubah warna menjadi merah kehitam-hitaman dibanjiri darah kaum Muslim pada waktu itu.
Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia barat setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi mereka April Mop adalah hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Maka dari itulah mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan meskipun dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.

Lengkapnya download Ebooknya gan..he gratis kok