Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lampuhiasAvatar border
TS
lampuhias
"The Last Empu" dari Imogiri Bantul yang dikenal di mancanegara
"The Last Empu" dari Imogiri Bantul yang dikenal di mancanegara

Salah seorang Empu pembuat keris, yang dikenal dengan nama Empu Supomo, memboyong keluarganya, menyelamatkan diri dari kekisruhan di Majapahit menuju Yogyakarta, tepatnya di Dusun Banyusumurup. Di Banyusumurup, Empu Supomo pun melanjutkan pekerjaannya, menjadi pembuat keris pusaka. Keris pusaka buatannya diyakini bertuah, sehingga keahliannya tersebut selalu diturunkan kepada anak-cucunya. Sepeninggalan Empu Supomo, keahlian membuat keris diturunkan kepada Eyang Tomorejo, kemudian menurun lagi kepada Eyang Iro Menggolo–Eyang Dipomenggolo–Eyang Haryo Menggolo–Kiai Cokro Harjo, dan terakhir kepada Eyang Sosro Menggolo. Sedangkan generasi yang saat ini masih menekuni pembuatan keris bertuah tersebut adalah Djiwo Dihardjo.
Djiwo Diharjo, atau biasa dipanggil Mbah Djiwo ini adalah satu-satunya pembuat keris pusaka di Dusun Banyusumurup. Padahal, ada sekitar 200 perajin keris yang terampil di dusun tersebut. Hanya Mbah Djiwo yang mampu membuat keris berisi mantera-mantera yang fungsi untuk keselamatan, kederajatan, kewibawaan, bahkan ada yang diisi anti santet. Menurut cerita, pengisian keris tersebut sesuai dengan permintaan calon pemiliknya. Sedangkan perajin di Dusun Banyusumurup lainnya hanya membuat keris untuk kepentingan seni atau sekadar hiasan. Djiwo menjadi empu keris sejak tahun 1952. Kemampuannya ini diturunkan langsung oleh Empu Supondriyo dari Kerajaan Majapahit. Djiwo yang menjadi keturunan ke-19 dari Empu Supondriyo ini, mengatakan bahwa membuat keris merupakan pekerjaan wajib yang harus dilakoni sebagai bentuk menghormati budaya leluhur.
Karena kemahirannya dalam membuat keris pusaka tersebut, pada 1982, Mbah Djiwo diberi gelar kehormatan Empu Sarjono Supo oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Kehormatan tersebut diberikan setelah ia menyelesaikan pembuatan kerangka keris bertabur berlian pesanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Keris buatan Djiwo ini digandrungi oleh banyak kalangan. Bahkan, kerisnya pun sudah melalang ke luar negeri seperti Prancis dan Belanda. "Kalau keris buatan saya berbeda dengan keris perajin lain. Di desa keris ini, hanya yang saya yang menjadi keturunan Empu Majapahit. Perajin lain hanya bisa sampai membuat aksesorisnya."

Spoiler for empu:

Spoiler for empu:

Spoiler for empu:

Spoiler for empu:

Spoiler for empu:



semoga bermanfaat..emoticon-thumbsup emoticon-thumbsup emoticon-thumbsup
0
2.7K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan