Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

JejakLangkahkuAvatar border
TS
JejakLangkahku
Share Itinerary Menuju EBC
Hanya ingin share buat temen2 yg ingin melakukan trip ke EBC, semoga bermanfaat.. Kebetulan itinerary ini yang akan digunakan pada perjalan dibulan mei, sekalian mengikuti acara peringatan 60th Pendakian Everest..

9 Mei 2013
[spoiler= Hari 01:] Penerbangan dari Jakarta menuju Kathmandu. Terbang dari Jakarta pukul 06.25 sampai di Kathmandu pukul 14.00 waktu Nepal. Meeting point di Jakarta H-1 atau hari H sebeum check-in pada pukul 04.00 WIB. Setelah sampai di Kathmandu, kita akan menuju hotel di Thamel tempat bermalam hari ini. Di sana kita bisa beristirahat dan menikmati suasana Thamel, sambil menyantap makanan khas Nepal. Hari ini kita amemenuhi semua kebutuhan Trekking yang bisa didapat di Thamel.

10 Mei 2013
[spoiler=Hari 02:] Terbang dari Kathmandu menuju Lukla (2886M), sekitar 35 menit penerbangan. Setelah sampai, lanjut berjalan kaki menuju Phakding (2640M) sekitar 3 jam perjalanan. Trek dari Lukla mengikuti arah hulu sungai Dudh Koshi, perjalanan menurun dahulu sampai mendekati sungai Dudh koshi lalu dilanjut menyusur di sebelah kanan sungai, dan beberapa kali menyeberangi anak sungai melalui jembatan. Pemandangan yang dilihat selain jajaran tebing-tebing tinggi serta melihat Gn. Kusum Kangguru (6367m) selain itu akan melewati pemukiman tradisional Nepal seperti kampung Domdza, Chepping, Tadhokoshi gaon, Nurning. Di perjalanan akan banyak menemui porter atau Sherpa yang membawa barang menggunakan keranjang yang ditahan oleh kepala (Namlo), terkadang barang yang dibawa beberapa kali melebihi berat badan si pengangkutnya. Selain pengangkut manusia, akan ditemui pula beberapa binatang khas Himalaya yaitu Zopkio (campuran Yak dan sapi), binatang seukuran kerbau dengan bulu yang cukup tebal tetapi tidak selebat Yak (yang akan ditemui beberapa hari kemudian). Selain itu kita akan melewati beberapa tumpukan batu doa yang disebut ‘Mani Stone’, tumpukan batu yang diukir menggunakan tulisan Nepal yang memiliki arti sebagai doa untuk keselamatan selama perjalanan serta terhindar dari bahaya bencana, dan di beberapa titiknya akan ada candi-candi khas Buddha yang di kelilingi ‘Prayer Wheels’, sebuah kuningan semacam kaleng yang diukir doa-doa dan perlu kita putar searah jarum jam sambil mengucapkan “Om Mani Padmehum”. Di perjalanan kita dapat beristirahat di beberapa logde (semacam warung) untuk menikmati pemandangan dan menghirup udara segar, serta menyantap makan siang di salah satu lodge tersebut. Setelah lelah berjalan kita akan bermalam di sebuah Lodge di kampung Phakding (2640m).

11 Mei 2013

[spoiler=Hari 03:] Setelah menyantap makan pagi dan selesai packing, kita akan melanjutkan perjalanan menuju Namche Bazaar (3440m) sekitar 5 jam perjalanan. Perjalanan melewati kampung Benkar, Mondjo, Jorsale, dan Larja Dobhan. Setelah menyeberangi sungai Dudh Koshi di Phakding kita akan berjalan disebelah kiri sungai sampai di Bekhar, sebelum Bekhar kita akan melihat air terjun Toktok. Setelah Bekhar kita akan menyeberang sungai Dudh Koshi kembali sampai di kampung Modjo, di Modjo kita bisa beristirahat sejenak sambil menunggu cek perijinan (Permit Check) karena kita sudah memasuki kawasan Sagarmatha National Park. Setelah permit check selesai, perjalanan dilanjut menuju Larja Dobhan, lalu siap-siap melanjutkan perjalanan menuju Namche Bazaar. Perjalanan terakhir menuju Namche Bazaar cukup curam mendaki dengan perbedaan elevasi 600m. Setelah melewati perjalanan yang cukup melelahkan kita sampai di Namche Bazaar, yang merupakan tempat istirahat bermalam kita di salah satu lodge. Namche Bazaar merupakan kampung pertemuan masyarakat Nepal dengan masyarakat Tibet, dahulu kala tempat ini sebagai lokasi transaksi perekonomian antara orang kawasan rendah (Nepal) dengan orang kawasan tinggi (Tibet), saat ini pun di hari-hari tertentu akan diadakan sebuah pasar untuk transaksi perekonomian. Selain itu Namche merupakan kampung di mana tersedia beberapa toko perlengkapan pendakian (outdoor) dengan merek internasional seperti Mountain Hardware, Sherpa, dll. Karena letaknya, toko-toko tersebut merupakan ‘official store’ tertinggi di dunia. Selain itu ada juga toko-toko buku, warung telepon, dan toko-toko perlengkapan barang-barang ethnic khas Tibetan. Sore hari setelah kita simpan barang-barang di Lodge, kita bisa berjalan-jalan menikmati kawasan Namche Bazaar ini.

12 Mei 2013
[spoiler=Hari 04:] Pagi hari setelah sarapan dan packing sedikit barang-barang yang akan dibawa oleh porter, kita bisa jalan-jalan sebentar di Namche Bazaar. Siang hari setelah makan siang, kita bisa melanjutkan perjalanan menuju Khumjung. Perjalanan mendaki sampai Shyangboche (3720m) akan menikmati pemandangan yang luar biasa, kita akan melihat jajaran gunung-gunung es Himalaya serta melihat jelas Kampung Namche Bazaar dr ketinggian. Terlihat jajaran rumah-rumah di Namche Bazaar yang tersusun rapi yang menggantung di sebuah lembah. Setelah sampai Syangboche kita akan beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan, Syangboche merupakan landasan penerbangan tertinggi di kawasan Sagarmatha, landasan ini umumnya digunakan untuk pesawat kecil yang di sewa dari Kathmandu maupun Lukla, tetapi landasan ini bukan untuk pesawat umum. Setelah itu perjalanan kita lanjut kembali menuju Khumjung (3780m) melewati ‘stone steps’, sebuah jajaran tumpukan batu yang mengantarkan kita sampai ke kampungnya para Sherpa. Selama perjalanan kita akan melihat Mt. Ama Dablam (6856m) yang sangat eksotis. Khumjung merupakan kampungnya para Sherpa yang mayoritas tempat tinggalnya para pendaki-pendaki Sherpa, pendaki yang biasanya mengantarkan para pendaki dunia menuju puncak-puncak tertinggi di jajaran Himalaya. Kita akan mengunjungi dan bertemu dengan beberapa legenda pendaki Himalaya, dan mungkin kita akan bermalam di lodge Purba Tashi, seorang pendaki terkuat Everest dan gunung-gunung Himalaya saat ini. Selain itu Khumjung merupakan kampung yang banyak dibangun oleh pendaki-pendaki internasional seperti Sir Edmund Hillary, pendaki pertama Mt. Everest.

13 Mei 2013
[spoiler=Hari 05:] Hari Aklimatisasi, akan diisi dengan jalan-jalan ringan ke sebuah bukit dan berkunjung ke kampung Khunde (3840m). Bukit Gongla Danda dengan ketinggian di atas 4100m merupakan sebuah titik yang cukup menarik, di mana pertama kalinya kita akan melihat Mt. Everest dari kejauhan serta gunung lainnya seperti Nuptse (7861m), Amadablam, Lothse, Tawche, Kwangde, dll. Selain itu kita bisa melihat tugu memorial dari Sir Edmund Hillary serta keluarganya yang pernah mengalami kecelakaan pesawat terbang di kawasan Himalaya. Di Bukit, kita akan istirahat sebentar sambil foto-foto sambil menyesuaikan tubuh terhadap ketinggian di atas 4000 m. Setelah selesai, kita kembali ke lodge di Khumjung dan bermalam lagi di sana.

14 Mei 2013
[spoiler=Hari 06:] Setelah sarapan dan packing ransel, perjalanan dilanjut kembali dengan tujuan Tengboche/Tyangboche (3860m). Medan perjalanan cenderung landai dan menurun sampai ke Tesing (3380m) dan sampai titik terendah di Phunki Tenga (3250m) yang kembali melewati sungai Dudh koshi dengan jembatan penyeberangan yang cukup panjang. Di Phunki Tenga kita akan beristirahat sambil menyantap makan siang. Setelah itu perjalanan mendaki curam untuk sampai ke Tengboche (3860m). Perjalanan berdebu dengan perbedaan elevasi dari Phunki Tenga sekitar 500 m. Sesampainya di Tyangboche kita akan beristirahat dan bermalam di lodge. Sore hari kita bisa jalan-jalan dan berfoto di Kuil Tengboche yang terkenal, kalau kita mendapat ijin atau kuil sedang dibuka untuk umum kita diperbolehkan untuk masuk ke dalam kuil.

15 Mei 2013
[spoiler=Hari 07:] Perjalanan hari ini akan menembus kawasan berketinggian diatas 4000m menuju Dingboche (4260m). Perjalanan sekitar 5 jam. Awal perjalanan kita akan disuguhi kawasan hutan Rhododendron sampai di kampung Deboche (3710m). setelah itu perjalanan akan dilanjut menuju Pangboche (3930m), yang memiliki sebuah kuil dan biasanya para pendaki yang akan mendaki gunung-gunung tinggi di kawasan Sagarmatha maupun Mt. Everest akan didoakan oleh seorang biksu di kawasan ini. Setelah itu perjalanan akan dilanjutkan menuju Dingboche (4260m), perjalanan datar yang sangat panjang melewati kampung Shomare, Orsho, dan Samso Ogma. Kita akan beristirahat untuk makan siang di salah satu kampung tersebut. Dingboche merupakan kampung yang cukup besar dan tersedia beberapa fasilitas warung internet dan warung telepon. Kita akan bermalam di sebuah lodge.

16 Mei 2013
[spoiler=Hari 08:] Hari aklimatisasi. Kita akan melakukan aklimatisasi ke sebuah bukit berketinggian sekitar 4700m. Biasanya disebut Chubejung Kharka, di sana ada sebuah Gompa yaitu Nangkhartsang. Biasa dipakai untuk meditasi oleh para biksu-biksu yang tinggal di Tyangboche. Di bukit itu pun jika cuaca cerah, kita dapat melihat Mt. Makalu (8463m) dari kejauhan.

17 Mei 2013
[spoiler=Hari 09:] Perjalanan dilanjutkan dari Dingboche menuju Lobuche (4930 m) sekitar 5,5 jam perjalanan. Medan memelipir punggungan Gunung Nangkar Tshang, tepat di sebuah bukit di atas perkampungan Periche. Setelah 2 jam perjalanan, maka kita akan sampai di Dughla (4620m), hanya ada sekitar 3 rumah yang biasa dijadikan tempat untuk beristirahat sebelum mendaki menuju Thokla Pass(4830m), disini kita bisa beristirahat untuk mengisi perut dan minum secangkir air hangat. Lalu perjalanan dilanjut mendaki sampai Thokla Pass yang merupakan sisi terujung dari Khumbu Glacier, setelah melewati Thokla Pass kita akan disuguhi dengan jajaran memorial dari para pendaki Internasional dan para Sherpa, seperti Scott Fischer yang meninggal saat pendakian Mt. Everest tahun 1996. Tidak jauh dari Thokla Pass kita akan melewati Khumbu Glacier dan melipir di sebelah kirinya untuk sampai ke Lobuche. Kita akan bermalam kembali di sebuah lodge di Lobuche.
0
4.1K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan