aldos31Avatar border
TS
aldos31
Label Asing di Sekeliling Kita
MOHON MAAF KLO REEPOST !!! emoticon-Repost (S) "mohon bantu rate" emoticon-Blue Guy Smile (S) gan dan share agar kelak pemimpin bangsa ini mementingkan kepentingan masyarakat sebagai kepentingan utama emoticon-Blue Guy Smile (S) dan Indonesia dapat jaya seperti sedia kala...

==========================================================

ANEKDOT ini, boleh jadi, benar. Dari bangun tidur sampai tidur kembali, di kanan-kiri kita sudah ditempeli label asing. Bangun tidur minum air mineral bermerek Aqua, yang 74% sahamnya punya Danone asal Perancis. Atau minum teh Sariwangi milik Unilever, Inggris, atau minum susu SGM kepunyaan Sari Husada yang 82% sahamnya dikuasaiNumico, Belanda.

Mau mandi? Pakai sabun Lux dan sikat gigi pakai Pepsodent milik Unilever.Makan nasi pakai beras impor, termasuk makan buah. Lalu, berangkat kerja naik mobil, bus, atau motor, milik perusahaan asing. Pulang ke rumah merokok Sampoerna yang 97% sahamnya mililk Philips Morris, Amerika Serikat.

Sekarang, coba perhatikan dari berbagai unsur di industri telekomunikasi, adakah yang merupakan produk dalam negeri? Dari sisi operator, hampir semua yang beroperasi di Indonesia dikuasai asing. Meski ada yang masih milik dalam negeri, tetapi hanya operator kecil di jaringan CDMA. Semua operator GSM dikuasai asing.

Dua operator terbesar yang masih ada unsur BUMN, misalnya. Porsi saham terbesar PT Indosat Tbk dikuasai perusahaan Qatar Telecom sebanyak 65%. Kemudian dari Norwegia (Skagen AS) sebanyak 5,38%. Pemerintah hanya memiliki 14,29% dan sisanya untuk publik sebanyak 15,33%. Bahkan Telkomsel yang mengaku Paling Indonesia dengan pelanggan di tas 100 juta saja, sebanyak 35% sahamnya dimiliki oleh perusahaan Singapura, SingTel Mobile dan sisanya 65% dikuasai Telkom.

Perusahaan swasta lebih besar lagi. Sebanyak 66,7% saham XL dikuasai Axiata Group Berhad, Malaysia. Kemudian Etisalat memiliki 13,3% dan sisanya 20% untuk publik. Hal serupa untuk Axis dan Tri yang semuanya milik asing. Praktis, hampir semua frekuensi telekomunikasi Indonesia dikuasai oleh asing.

Di bisnis ritel, jangan ditanya. Semuanya dikepung nama-nama asing. Bahkan, sudah antre puluhan ritel asing baru yang bakal masuk Indonesia. Mereka adalah Tesco, Jasco, Isetan, dan Central. Ritel perkakas Ikea pun dikabarkan segera membuka gerai di Jakarta. Bahkan, ritel terbesar di Amerika Serikat yang dulu pernah masuk di Indonesia bersama Grup Lippo tetapi gagal, WalMart, kabarnya juga tertantang mencoba kembali peruntungannya di Indonesia.

Isetan, peritel papan atas yang cukup dikenal di Asia Tenggara dan mempunyai gerai di Orchard Road, Singapura, juga siap masuk. Isetan sudah menandatangani kontrak kerja sama dengan salah satu peritel lokal. Namun, sejauh ini belum jelas siapa mitra lokalnya. Kabar yang berkembang, kalau bukan Grup Agung Sedayu (Sugianto Kesuma), kemungkinan Mitra Adi Perkasa.

Pemain asing yang juga akan meramaikan bisnis ritel di Indonesia adalah Parkson Retail Asia Limited. Sebelumnya, perusahaan ritel asal Malaysia ini sudah beroperasi di Vietnam dan China.

Menurut Group Managing Director and Executive Director of Parkson Retail Asia, Datuk Alfred Cheng, Indonesia menjadi salah satu negara incaran Parkson. Khususnya, konsumen kelas menengah atas.

Bagaimana di sektor perbankan? Hampir 85% sudah dikuasai oleh asing. Jadi, kalau mau disebut satu per satu, bisa panjang. Yang jelas, hampir semua sektor perekonomian Indonesia, kini dikuasai asing. “Ritel bisnis kita supermarket nama asing, perbankan 85% dikuasai asing, migas 90% milik asing. Perkebunan, semen, jalan tol, listrik milik asing,” kata ahli ekologi politik dan sosiologi IPB, Arya Hadi Dharmawan.

Ya, begitulah realitanya. Kalau mau jujur, saat ini, Indonesia sudah dijajah bangsa asing. Kalau dulu sebatas Belanda dan Jepang, sekarang ini beragam bangsa asing mencengkeram Indonesia.

Mengerikan sekali, tentu saja. Lantas, apa yang harus dilakukan? Harus ada kemauan politik pemerintah dan semua elemen masyarakat untuk bangkit membangun dan mengelola sumber daya alam yang melimpah dengan kekuatan sendiri.

Selengkapnya, artikel ini bisa disimak di majalah InilahREVIEW edisi ke-05 Tahun II yang terbit Senin, 1 Oktober 2012. [tjs]

SOURCE :
http://ekonomi.inilah.com/read/detai...QzhF4.facebook
==========================================================


bagi kita penerus bangsa Indonesia dan masih merasa cinta akan Indonesia, mari rebut Indonesia agar sepenuhnya Indonesia menjadi milik kita bersama emoticon-Blue Guy Smile (S)

emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
11K
110
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan