Emas lompat 2 persen lantaran stimulus Fed hembuskan
ketakutan inflasi
New York/London, 13/09 (Reuters) – Emas naik 2 persen pada
hari Kamis, mendekati tertinggi tahun ini setelah Federal Reserve
meluncurkan agresivitas lain program stimulus ekonomi.
Emas memperoleh kepercayaan yang kuat setelah bank sentral
AS mengatakan akan membeli $40 miliar mortgage-backed debt
setiap bulan hingga outlook pekerjaan AS meningkat secara
substansial, asalkan inflasi tetap terkendali.
Para pengamat pasar mengatakan langkah The Fed yang belum
pernah terjadi sebelumnya, pada dasarnya mengalihkan fokusnya
dari stabilitas harga ke pekerjaan, sebuah langkah yang dipandang
sangat bullish bagi emas, inflation-hedge tradisional.
"Mereka menegaskan amanat pertumbuhan, dan itu berarti
mereka tidak peduli tentang inflasi selain memberikan lip service
untuk itu," kata Axel Merk, kepala investasi Merk Funds, yang
memiliki aset mutual-funds mata uang hingga $600.
"Harga emas akan terus mengalami lonjakan di tahun-tahun
mendatang," kata Merk.
Spot emas yang diperdagangkan pada harga $1,765.40 per
ounce pada 03:08 EDT (1758 GMT) setelah mencapai tertinggi
$1,772.26, dalam jarak yang mencolok dari tertinggi 2012 di $1790
yang dibukukan pada 29 Februari.
Emas berjangka COMEX AS untuk pengiriman Desember ditutup
naik $38,40 pada $ 1,772.10 per ounce, dengan volume perdagangan
mendekati angka tertinggi sejak akhir Juli dan 40 persen di atas ratarata
250-hari, data awal Reuters menunjukkan.
Aliran opsi emas COMEX menunjukkan bahwa emas bisa reli
lebih lanjut karena investor berebut untuk membeli kembali bearish
bet (pembelian di saat harga bearish) pasca pengumuman Fed, kata
trader option floor emas COMEX Jonathan Jossen.
Silver, yang cenderung lebih spekulatif dan stabil daripada emas,
rally 3,7 persen menjadi $34,50 per ounce.
The Fed mengatakan putaran baru pembelian obligasi itu telah
terbuka dan itu tidak akan mungkin menaikkan suku bunga dari saat
ini hingga setidaknya pertengahan-2015. Sebelumnya, telah
ditetapkan pedoman tersebut pada akhir 2014.
"Perilaku inflasi The Fed seharusnya bearish bagi dolar dalam
jangka panjang dan menggiring investor untuk mencari perlindungan
melalui pasar emas," kata Jeffrey Sherman, manajer portofolio
komoditas DoubleLine Capital, yang memiliki aset lebih dari $40
miliar.
Emas akhirnya menunjukkan strong bullish-nya setelah beberapa
hari bertahan (steady) di atas level 1730-an dan target ke 1760-an
pun berhasil dilampauinya dengan drastis, suatu fenomena yang
terjadi untuk ketiga kalinya pada periode ini. Dengan demikian,
euforia ini masih akan terasa hingga awal minggu depan. Peluang
untuk mencapai posisi yang lebih tinggi masih sangat terbuka
mengingat sejumlah faktor-faktor eksternal yang cukup mendukung
emas belakangan ini, termasuk aktivitas inflation-hedge yang
dispekulasikan akan cenderung meningkat. Sementara itu, emas
kemungkinan baru akan mulai jenuh alias overbought di area posisi
1800-an, didasarkan pada November 2011 atau akhir Feb 2012.