Bank Indonesia menyatakan keputusan pemberian utang bagi lembaga dana moneter internasional atau international monetary fund (IMF) melalui pembelian surat utang IMF sebesar USD 1 miliar sama halnya dengan melakukan investasi. Sebab, bunga surat utang tersebut akan memperbesar pundi-pundi devisa negara.

"Cadangan devisa ditaruh di surat berharga karena bunganya tinggi di negara manapun juga begitu," ujar Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution saat ditemui di gedung DPR, Kamis (6/9).

Kondisi tersebut jauh berbeda dengan yang terjadi di Indonesia. Sebab, bunga surat utang negara justru lebih rendah dari pada bunga deposito. Darmin merasa yakin keputusan ini merupakan bentuk investasi yang tidak mengurangi devisa negara, tapi justru menambahnya.

"Di negara kita aneh, justru deposito lebih tinggi bunganya dari surat berharga," katanya.

Selain dari sisi moneter, Darmin melihat bahwa keputusan pembelian surat utang IMF sebagai bentuk partisipasi Indonesia di percaturan ekonomi dunia. Langkah ini diyakini akan membuat posisi Indonesia semakin diperhitungkan di ekonomi dunia.

Menurutnya, Indonesia bukan satu-satunya negara di kawasan ASEAN yang memberi utang ke IMF. Singapura tercatat membeli surat utang IMF sebesar USD 4 miliar, Malaysia, Thailand dan Filipina masing-masing sebesar USD 1 miliar.

Indonesia tidak ingin dianggap egois jika tidak memberi utang ke IMF. "Indonesia yang merupakan anggota G20, Ketua juga di ASEAN akan janggal sekali kalau tidak ikut, kelihatan egois sekali. Hal ini guna menjaga hubungan, tiba-tiba tidak ikut, maka sangat tidak elok," jelasnya.

http://www.merdeka.com/uang/bi-pembe...investasi.html

buat agan2 yg ahli ekonomi bisa jelasin g, kenapa dengan utang kok bs bagian dari investasi, setahu ane kalo kita kredit rumah(utang) bisa jadi aset. itu yg ane tahu mungkin yg lain bs jelasin