Fx-ZeroAvatar border
TS
Fx-Zero
Pelajar Hongkong Protes Kurikulum Cuci Otak


HONG KONG, Kompas.com - Para pelajar dan guru di Hong Kong melakukan unjuk rasa, Selasa (4/9/2012) selama enam hari untuk melawan rencana pemberlakuan mata pelajaran patriotisme China. Unjuk rasa pelajar dan guru ini semakin menghangatkan suasana polotik bekas koloni Inggris itu menghadapi pemilihan legislatif beberapa hari mendatang. Para pengunjuk rasa mengancam tidak akan memilih partai politik yang mendukung 'pendidikan nasional' yang menurut mereka adalah cara mencuci otak anak-anak dengan propaganda Partai Komunis China.

"Saya pikir pendidikan nasional adalah isu penting karena bisa mempengaruhi pendidikan anak-anak generasi mendatang," kata seorang mahasiswa Cheung Nga-lam yang sudah berunjuk rasa sejak Kamis pekan lalu itu. "Parlemen baru nanti memiliki pengaruh atas isu ini karena apapun yang mereka katakan akan berpengaruh terhadap masyarakat," tambah dia.

Pada Minggu (9/9/2012) rakyat Hong Kong dijadwalkan memberikan suara untuk memilih 70 wakil rakyat baru. Meski para anggota legislatif ini dipilih rakyat, namun kekuasaan tetap berada di tangan eksekutif pro-Beijing yang dipilih oleh kepala pemerintahan Leung Chun-yin.

Selama sepekan ini, Leung mengabaikan seruan para pengunjuk rasa yang meminta pertemuan dan dialog. Dia juga menolak untuk membatalkan rencana kebijakan pendidikan baru itu yang bisa diterapkan di sekolah secara sukarela pekan ini dan akan menjadi kewajiban pada 2016 mendatang. "Kami bersedia berdialog dengan kelompok anti pendidikan nasional, namun pembicaraan itu tidak bisa hanya berupa pilihan membatalkan atau tidak membatalkan," kata Leung kepada wartawan.

Sebagian besar sekolah menyatakan tidak akan mengadopsi sistem itu tahun ini dan ingin terlebih dahulu melihat rincian pelajaran yang akan diberikan. Pemerintah mengatakan kurikulum ini sangat penting demi meningkatkan rasa nasinalisme dan identitas kebangsaan di tengah sentimen anti Beijing yang tumbuh di wilayah semi otonomi berpenduduk tujuh juta jiwa itu. Namun, para penentang mengatakan sistem pendidikan ini tak lebih dari sekadar puja puji untuk Partai Komunis China dan mengaburkan sejumlah peristiwa besar seperti pembantaian Tiananmen pada 1989, kelaparan masal dan pembunuhan di masa Revolusi Kebudayaan.

Kompas
0
3.8K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan