- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
IDI Prihatin Gaya Hidup Dokter Glamor
TS
dedenabadi
IDI Prihatin Gaya Hidup Dokter Glamor
Jum'at, 06 April 2012 , 07:48:00
IDI Prihatin Gaya Hidup Dokter Glamor
JAKARTA - Bukan rahasia lagi, gaya hidup sebagian dokter di Indonesia identik dengan kemewahan. Hal itu salah satunya ditunjukkan dengan mengendarai mobil mahal saat berdinas. Nah, fenomena tersebut mengundang keprihatinan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Organisasi profesi itu menghimbau para dokter untuk tidak menunjukkan gaya hidup glamour.
"Harus lebih empati kepada masyarakat," kata Prijo Sidiripatomo, ketua umum IDI. Prijo mengatakan, gejala hidup glamor para dokter bisa dilihat dari kendaraan mereka. Tempat parkir di rumah sakit kini dipenuhi mobil-mobil keren yang pasti mahal harganya. Bahkan beberapa di antara mobil itu ditempeli stiker IDI. Hal itu mengesankan IDI sebagai organisasi orang-orang kaya.
Menurut Prijo, banyak sekali dampak negatif ketika dokter yang membiasakan diri dengan kehidupan mewah atau glamor. Salah satunya adalah mengikis empati mereka kepada masyarakat. Terutama masyarakat miskin. Padahal, profesi dokter harus lengket dengan jiwa empati.
Jika rasa empat tersebut hilang dari jiwa dokter, yang terjadi berikutnya adalah komersialisasi layanan kesehatan. Prijo mengatakan, banyak laporan bahwa tampilan dokter yang mewah juga diikuti biaya layanan medis yang mahal. "Masyarakat miskin takut berobat di dokter yang mobilnya mewah. Apalagi tempat prakteknya mewah pula. Masyarakat takut tidak kuat membayar," ungkap Prijo.
Kehidupan mewah pada dokter ini sudah muncul mulai dari golongan dokter umum. Kondisi ini semakin mencolok bagi untuk dokter-dokter spesialis. Dia menjelaskan, upaya mengikis kebiasaan menunjukkan gaya hidup mewah ini akan diserukan sejak calon dokter duduk di bangku kuliah. Lihat saja, tempat parkir fakultas kedokteran selalu dipenuhi mobil-mobil mewah. "Jika tidak milik dosen, ya mahasiswa," ujar Prijo.
Dia meminta kampus yang menjalankan program fakultas kedokteran ikut mengsosialisasikan gerakan ini. Prijo mengatakan, IDI selalu terbuka untuk menerima masukan. Dia berharap para dokter bisa menjadi pionir untuk menghapus gaya hidup mewah. "Intinya kita harus ikut prihatin," kata dia. (wan/ca)
http://www.jpnn.com/read/2012/04/06/...Dokter-Glamor-
--------------------
Sangat setuju dengan pak prijo sidiripatomo
ternyata ada beberapa dokter yg memberikan verifikasi dan klarifikasi, gue copas disini biar berimbang
banyak sekali komentar-komentar sangat bermutu disini,, baik oleh para dokter atau oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan dunia kesehatan, ada yang mengiyakan dan banyak juga yang menyangkal dengan argumen masing-masing, seandainya cukup gue copas semua di page one dan terima kasih sekali kepada momod dan mimin kaskus yg menjadikan trit ini HT, semoga hal ini bermanfaat sehingga menjadi perhatian para stakeholder bidang kesehatan agar supaya profesi dokter lebih mendekat dengan masyarakat tetapi tetap mendapatkan hak yang layak tentunya
dokter, seperti halnya dengan guru, polisi, hakim dll adalah pelayan masyarakat yg juga manusia biasa yg mempunyai berbagai macam sisi, semoga kritik yang ada di trit ini dipandang sebagai masukan yang membangun & bagi yang memberi masukan di trit ini generalisasi adalah hal yg tidak dibenarkan
IDI Prihatin Gaya Hidup Dokter Glamor
JAKARTA - Bukan rahasia lagi, gaya hidup sebagian dokter di Indonesia identik dengan kemewahan. Hal itu salah satunya ditunjukkan dengan mengendarai mobil mahal saat berdinas. Nah, fenomena tersebut mengundang keprihatinan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Organisasi profesi itu menghimbau para dokter untuk tidak menunjukkan gaya hidup glamour.
"Harus lebih empati kepada masyarakat," kata Prijo Sidiripatomo, ketua umum IDI. Prijo mengatakan, gejala hidup glamor para dokter bisa dilihat dari kendaraan mereka. Tempat parkir di rumah sakit kini dipenuhi mobil-mobil keren yang pasti mahal harganya. Bahkan beberapa di antara mobil itu ditempeli stiker IDI. Hal itu mengesankan IDI sebagai organisasi orang-orang kaya.
Menurut Prijo, banyak sekali dampak negatif ketika dokter yang membiasakan diri dengan kehidupan mewah atau glamor. Salah satunya adalah mengikis empati mereka kepada masyarakat. Terutama masyarakat miskin. Padahal, profesi dokter harus lengket dengan jiwa empati.
Jika rasa empat tersebut hilang dari jiwa dokter, yang terjadi berikutnya adalah komersialisasi layanan kesehatan. Prijo mengatakan, banyak laporan bahwa tampilan dokter yang mewah juga diikuti biaya layanan medis yang mahal. "Masyarakat miskin takut berobat di dokter yang mobilnya mewah. Apalagi tempat prakteknya mewah pula. Masyarakat takut tidak kuat membayar," ungkap Prijo.
Kehidupan mewah pada dokter ini sudah muncul mulai dari golongan dokter umum. Kondisi ini semakin mencolok bagi untuk dokter-dokter spesialis. Dia menjelaskan, upaya mengikis kebiasaan menunjukkan gaya hidup mewah ini akan diserukan sejak calon dokter duduk di bangku kuliah. Lihat saja, tempat parkir fakultas kedokteran selalu dipenuhi mobil-mobil mewah. "Jika tidak milik dosen, ya mahasiswa," ujar Prijo.
Dia meminta kampus yang menjalankan program fakultas kedokteran ikut mengsosialisasikan gerakan ini. Prijo mengatakan, IDI selalu terbuka untuk menerima masukan. Dia berharap para dokter bisa menjadi pionir untuk menghapus gaya hidup mewah. "Intinya kita harus ikut prihatin," kata dia. (wan/ca)
http://www.jpnn.com/read/2012/04/06/...Dokter-Glamor-
--------------------
Sangat setuju dengan pak prijo sidiripatomo
ternyata ada beberapa dokter yg memberikan verifikasi dan klarifikasi, gue copas disini biar berimbang
Quote:
Quote:
Quote:
banyak sekali komentar-komentar sangat bermutu disini,, baik oleh para dokter atau oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan dunia kesehatan, ada yang mengiyakan dan banyak juga yang menyangkal dengan argumen masing-masing, seandainya cukup gue copas semua di page one dan terima kasih sekali kepada momod dan mimin kaskus yg menjadikan trit ini HT, semoga hal ini bermanfaat sehingga menjadi perhatian para stakeholder bidang kesehatan agar supaya profesi dokter lebih mendekat dengan masyarakat tetapi tetap mendapatkan hak yang layak tentunya
Quote:
dokter, seperti halnya dengan guru, polisi, hakim dll adalah pelayan masyarakat yg juga manusia biasa yg mempunyai berbagai macam sisi, semoga kritik yang ada di trit ini dipandang sebagai masukan yang membangun & bagi yang memberi masukan di trit ini generalisasi adalah hal yg tidak dibenarkan
0
96.1K
1.4K
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan