TS
SaptaKencana
Sepenggal Cerita Seorang Prajurit di Medan Laga
Sebenarnya ini cerita yang saya tuliskan dari seorang anggota TNI sebut saja
(But) yang mana bisa dikatakan beliau adalah merupakan tetangga saya.
Memang lebih tepatnya cerita ini hanya sekedar cerita ringan yang mana
terkadang menjadi selingan di tengah-tengah obrolan bersama. Apabila hanya
sekedar mendengar ataupun sekedar mengetahui cerita-cerita dari seorang
prajurit, aparat ataupun siapapun yang berhubungan dengan tugas
utamanya, memang terkadang terkesan biasa-biasa saja, apalagi apabila
ceritanya hanya monoton dan terkesan didramatisir. Namun entah bakat
terpendam , terpencar ataupun terkubur, di dalam menceritakan pengalaman-
pengalamannya, bapak But memang sangat lihai dalam melihat pangsa pasar,
terutama kaum muda yang terkadang kurang tertarik dengan hal-hal
semacam itu.
Semua di awali dari pak But yang ditugaskan ke tempat konflik pada kurang
lebih 11 atau 10 tahun lalu. ya, namanya juga manusia, pasti ada rasa
cemas, takut, was-was di sana, apalagi keluarga di rumah ujar ringan pak
But. Sesampainya di tempat konflik tersebut, para prajurit yang
diberangkatkan dari markas masing-masingpun lantas diberi penugasan
masing-masing, termasuk juga kopral But. Hingga pada suatu hari datanglah
saat dimana menjadi salah satu bagian momen yang sangat mengujinya.
Singkat cerita, pada saat itu, kopral But sedang makan siang dengan salah
seorang rekannya. Tidak beberapa lama, datanglah sekelompok orang yang
mereka duga sebagai bagian dari orang yang seharusnya mereka cari. Karena
kalah jumlah, serta persenjataan, entah mengapa tiba-tiba rekan kopral But
tadi seperti hilang di telan Bumi. Yang mana setelah ditemui kembali oleh
kopral But, rekannya tadi mengaku bahwa ia ingin ke kamar kecil, tapi kok
cepet banget (batin) kata kopral But.
Namun dengan santainya kopral But yang dikenal gagah berani serta lumayan
perkasa ini tetap melanjutkan makan siangnya dengan nyaman. Memang
saat itu di luar tugas sih, tapi kalau kamu pasti sudah kejang-kejang
ketakutan celetuk kopral santai. Untung seribu untung, sang kopral pun
selamat dari kontak senjata. Ia pun selamat di minggu pertama dalam
penugasannya tersebut. Di hari lainya, ternyata sang komandan memberikan
penugasan kepada beberapa prajurit untuk melakukan penyerbuan, yang
mana kopral But pun turut serta di dalamnnya. Saat penyerbuan terjadi,
tiba-tiba dhoorr letusan pelor musuh pun meletus. Dan disusul dengan
rentetan tembakan lainnya. Tiba-tiba komandan regu yang berada di depan
kopral pun tersungkur, satu persatu rekan dan teman karibnya pun jatuh dan
bahkan beberapa gugur di medan pertempuran
(But) yang mana bisa dikatakan beliau adalah merupakan tetangga saya.
Memang lebih tepatnya cerita ini hanya sekedar cerita ringan yang mana
terkadang menjadi selingan di tengah-tengah obrolan bersama. Apabila hanya
sekedar mendengar ataupun sekedar mengetahui cerita-cerita dari seorang
prajurit, aparat ataupun siapapun yang berhubungan dengan tugas
utamanya, memang terkadang terkesan biasa-biasa saja, apalagi apabila
ceritanya hanya monoton dan terkesan didramatisir. Namun entah bakat
terpendam , terpencar ataupun terkubur, di dalam menceritakan pengalaman-
pengalamannya, bapak But memang sangat lihai dalam melihat pangsa pasar,
terutama kaum muda yang terkadang kurang tertarik dengan hal-hal
semacam itu.
Semua di awali dari pak But yang ditugaskan ke tempat konflik pada kurang
lebih 11 atau 10 tahun lalu. ya, namanya juga manusia, pasti ada rasa
cemas, takut, was-was di sana, apalagi keluarga di rumah ujar ringan pak
But. Sesampainya di tempat konflik tersebut, para prajurit yang
diberangkatkan dari markas masing-masingpun lantas diberi penugasan
masing-masing, termasuk juga kopral But. Hingga pada suatu hari datanglah
saat dimana menjadi salah satu bagian momen yang sangat mengujinya.
Singkat cerita, pada saat itu, kopral But sedang makan siang dengan salah
seorang rekannya. Tidak beberapa lama, datanglah sekelompok orang yang
mereka duga sebagai bagian dari orang yang seharusnya mereka cari. Karena
kalah jumlah, serta persenjataan, entah mengapa tiba-tiba rekan kopral But
tadi seperti hilang di telan Bumi. Yang mana setelah ditemui kembali oleh
kopral But, rekannya tadi mengaku bahwa ia ingin ke kamar kecil, tapi kok
cepet banget (batin) kata kopral But.
Namun dengan santainya kopral But yang dikenal gagah berani serta lumayan
perkasa ini tetap melanjutkan makan siangnya dengan nyaman. Memang
saat itu di luar tugas sih, tapi kalau kamu pasti sudah kejang-kejang
ketakutan celetuk kopral santai. Untung seribu untung, sang kopral pun
selamat dari kontak senjata. Ia pun selamat di minggu pertama dalam
penugasannya tersebut. Di hari lainya, ternyata sang komandan memberikan
penugasan kepada beberapa prajurit untuk melakukan penyerbuan, yang
mana kopral But pun turut serta di dalamnnya. Saat penyerbuan terjadi,
tiba-tiba dhoorr letusan pelor musuh pun meletus. Dan disusul dengan
rentetan tembakan lainnya. Tiba-tiba komandan regu yang berada di depan
kopral pun tersungkur, satu persatu rekan dan teman karibnya pun jatuh dan
bahkan beberapa gugur di medan pertempuran
0
17.6K
28
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan